Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Search in Center of Indonesian Journal   
Article index: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Table of contents | Manual book
Previous article  (Regency of Murung Raya)(Regency of Musi RawasNext article

Kabupaten Musi Banyuasin

Kabupaten Musi Banyuasin
Lambang Kabupaten Musi Banyuasin.jpg.
Lambang Kabupaten Musi Banyuasin
Motto: Serasan Sekate


Lokasi Sumatera Selatan Kabupaten Musi Banyuasin.svg
Peta lokasi Kabupaten Musi Banyuasin
Koordinat: 1,3° - 4° LS
103° - 105° BT
ProvinsiSumatera Selatan
Dasar hukum-
Tanggal-
Ibu kotaSekayu
Pemerintahan
 - BupatiH. Pahri Azhari
 - Wakil Bupati 
 - DAURp. 451.257.714.000.-(2013)[1]
Luas14.265,96 km2
Populasi
 - Total563.984 jiwa (2010)
 - Kepadatan39,53 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon(0714)
Pembagian administratif
 - Kecamatan14
 - Kelurahan139 Desa, dan 14 Kelurahan.
 - Situs webhttp://www.mubakab.go.id/

Kabupaten Musi Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kota Sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ±14.265,96 km² yang terbentang pada lokasi 1,3° - 4° LS, 103° - 105° BT. Bupati Kabupaten Musi Banyuasin adalah H. Pahri Azhari yang dilantik pada tanggal 29 Juli 2008 menggantikan Alex Noerdin.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 

Barangkali tidak banyak yang tidak tahu Sungai Musi. Sebuah sungai terbesar di Sumatra, bahkan di Indonesia. Atau mungkin cukup banyak yang tahu Musi Banyuasin. Ya, Musi Banyuasin adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan dengan ibu kota Sekayu dan jumlah penduduk sebesar 693.395 jiwa. Namanya memang mengambil nama sungai kebanggaan masyarakat Sumatra Selatan itu. Sungai Musi memang mengalir di sebagian besar wilayah Musi Banyuasin, terutama sebelum pemekaran wilayah ini menjadi Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupeten Banyuasin beberapa tahun yang lalu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.265,96 km² atau 15 persen dari keseluruhan luas Provinsi Sumatra Selatan dan membentang pada lokasi 1,3° – 4° LS, 103° – 105° BT (Muba Dalam Angka, 2010/2011: 2). Pada awalnya, Kabupaten Musi Banyuasin berbatasan langsung dengan Kota Palembang di sebelah timur, namun melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 2002 di wilayah ini terjadi pemekaran sehingga terbentuk Kabupaten Banyuasin dengan ibukota Pangkalanbalai.

Secara geografis, Kabupaten Musi Banyuasin berbatasan dengan Provinsi Jambi (Kabupaten Muara Jambi) di sebelah utara, Kabupaten Muara Enim di selatan, Kabupaten Musi Rawas di sebelah barat dan Kabupaten Banyuasin di sebelah timur. Sampai saat ini, Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 14 kecamatan dengan Banyung Lencir sebagai kecamatan yang memiliki wilayah terluas (33,98%) dan Lawang Wetan sebagai kecamatan dengan wilayah terkecil sebesar 1,63 persen (Buku Saku Profil Daerah Kab. Muba, 2011: 10). Di samping itu, Kabupaten Musi Banyuasin juga memiliki 236 desa/kelurahan, di mana Lalan merupakan kecamatan yang memiliki jumlah desa/kelurahan terbanyak (26 buah) sedangkan Babat Supat merupakan kecamatan yang memiliki jumlah desa/kelurahan paling sedikit dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya (11 buah).

Tabel 1:

Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Kecamatan No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase

(%) Jumlah Penduduk Jumlah Desa/Kelurahan

1

Babat Toman

1.291,00 9,05 28.715 12

2

Plakat Tinggi 247,00

1,73 22.043 15

3

Batanghari Leko

2.107,79 14,77 21.156 16

4

Sanga Desa 317,00

2,22 30.032 19

5

Sungai Keruh 629,00

4,41 40.595 22

6

Sekayu 701,60

4,92 78.637 14

7

Lais 755,53

5,30 52.353 14

8

Sungai Lilin 374,26

2,62 52.792 19

9

Keluang 400,57

2,81 28.342 14

10

Bayung Lencir

4.847,00 33,98 71.893 25

11

Lalan

1.031,00 7,23 37.638 26

12

Lawang Wetan 232,00

1,63 23.925 15

13

Babat Supat 511,02

3,58 32.953 11

14

Tungkal Jaya 812,19

5,75 43.359 14

Jumlah 14.265,96 100 535.167 236


Sumber: Buku Saku Profil Daerah Kab. Muba 2011.

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu wilayah terkaya di Provinsi Sumatra Selatan, bahkan di Indonesia, di mana sumber utama perekonomiannya ditopang oleh pertambangan dan energi. Sebagai salah satu wilayah Nusantara yang memiliki sumberdaya alam berupa bahan tambang yang banyak, Kabupaten Musi Banyuasin menggantungkan perekonomiannya (PDRB) dari sumbangan sektor pertambangan dan energi hingga mencapai 66,86 persen (Buku Saku Profil Daerah Kab. Muba, 2011: 23). Sampai tahun 2010, Kabupaten Musi Banyuasin telah menghasilkan 11.626.680 barrel minyak mentah dan 340.964,68 MMBTU gas bumi. Kenyataan ini menempatkan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai kabupaten kelima di Indonesia sebagai penghasil minyak dan gas bumi. Minyak dan gas bumi merupakan bahan tambang utama yang diusahakan oleh Kabupaten Musi Banyuasin, baik oleh perusahaan dalam negeri seperti PT. Pertamina; PT. Babat Kukui dan PT. Surya Raya Teladan, maupun perusahaan asing semisal PT. Conocco Philips dan lain sebagainya. Kedua bahan tambang tersebut tersebar di hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, utamanya di Kecamatan Sungai Lilin, Bayung Lencir, Sungai Keruh dan Batanghari Leko. Meskipun demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi potensi batubara juga menjadi komoditas yang layak diperhitungkan untuk diusahakan di masa mendatang.

Di samping bahan tambang yang menyumbang 66,86 persen PDRB Kabupaten Musi Banyuasin, pertanian dan perkebunan juga menjadi sektor utama di wilayah ini. Dengan kondisi wilayah yang beriklim tropis basah dan curah hujan rata-rata antara 87,83 mm – 391,6 mm sepanjang tahun, sektor pertanian dan perkebunan menjadi salah satu bagian terpenting dalam masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin. Komoditas utama sektor pertanian dan perkebuan di Kabupaten Musi Banyuasin adalah padi, karet dan kelapa sawit, di samping itu beberapa jenis lain juga diusahakan oleh masyarakat di wilayah ini, seperti kopi, cengkeh, lada, gambir, kelapa dan jambu mete. Pada tahun 2010, realisasi produksi padi di Kabupeten Musi Banyuasin adalah sejumlah 269.144 ton yang terdiri dari padi sawah (224.414 ton) dan padi ladang (44.730 ton), sedangkan luas komoditas lainnya (palawija) adalah 12.774 hektar.


Tabel 2:

Karet dan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin No Kecamatan Jumlah Areal (Ha)

Karet Kelapa Sawit

1 Babat Toman 10.279

115

2 Plakat Tinggi

5.915 271

3 Batanghari Leko 17.233

497

4 Sanga Desa 12.659

163

5 Sungai Keruh 22.141

245

6 Sekayu 15.757

237

7 Lais 14.996

607

8 Sungai Lilin

6.089 2.335

9 Keluang 16.233

958

10 Bayung Lencir 21.173 14.559

11 Lalan

123 251

12 Lawang Wetan 9.038

112

13 Babat Supat 13.357

1.845

14 Tungkal Jaya*

0 0

Jumlah 164.993 22.195


  • Ket.: Data Kec. Tungkal Jaya masih tergabung dalam Kec. Bayung Lencir

Sumber: Musi Banyuasin Dalam Angka, 2010/2011.

Karet dan kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyusian usahakan oleh rakyat dan perkebunan besar, baik swasta maupun pemerintah melalui PTPN (Muba Dalam Angka, 2010/2011: 167 & 169). Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebesar 164.993 hektar dengan memproduksi 106.516 ton sedangkan perkebunan swasta sebesar 4.148 hektar dengan memproduksi sebanyak 4.167 ton. Adapun kelapa sawit rakyat adalah sebanyak 22.195 hektar dengan memproduksi 264.595 ton sedangkan perkebunan swasta sebesar 191.245 hektar yang terdiri dari perkebunan swasta asing (69.503 hektar) dan swasta nasional (121.742 hektar) dan memproduksi sebesar 1.533.953 ton. Perkebunan karet rakyat tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, di mana Sungai Keruh menjadi kecamatan yang memiliki areal perkebunan karet rakyat terbanyak (22.141 hektar) sedangkan Lalan menjadi kecamatan yang memiliki areal perkebunan karet rakyat terkecil (123 hektar). Seperti halnya karet, kelapa sawit rakyat juga tersebar di berbagai wilayah dalam Kabupaten Musi Banyuasin, di mana Bayung Lencir menjadi kecamatan yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit rakyat terbesar (14.559 hektar), sedangkan Babat Toman menjadi kecamatan dengan luas areal kelapa sawit rakyat paling sedikit (115 hektar). Dari data di atas (tabel 2) dapat diketahui bahwa jumlah areal perkebunan karet rakyat lebih besar (164.993 hektar) dibandingkan dengan kelapa sawit rakyat (22.195 hektar). Data ini sekaligus juga mengungkapkan bahwa sebagain besar masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin menggantungkan perekonomiannya pada pengusahaan perkebunan karet rakyat, atau dapat pula berarti bahwa karet menjadi komoditas yang paling banyak diminati oleh masyarakat Musi Banyuasin.

Sebagai kabupaten yang berada dalam kategori wilayah kaya di Indonesia sebagai dampak dari pertambangan dan perkebunannya, Musi Banyuasin menaruh perhatian yang besar di dunia pendidikan. Berdasarkan data hingga tahun 2010, jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebanyak 619 buah, mulai dari jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA hingga Perguruan Tinggi (PT) seperti Politeknik, Akademi Keperawatan (Akper) dan Sekolah Tinggi. Di samping itu, jumlah peserta didik hingga tahun yang sama tercatat sebanyak 128.124 orang yang terdiri dari siswa dan mahasiswa yang tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

Tabel 3:

Sarana Pendidikan dan Jumlah Siswa/Mahasiswa No Tingkat Pendidikan

SD/MI SMP/MTs SMA/MA PT

1 442 110 62 5

Jumlah Siswa 81.558 26.462 17.058 3.046


Sumber: Muba Dalam Angka, 2010/2011.

Musi Banyuasin juga banyak memiliki lembaga pendidikan agama, seperti pesantren yang tersebar di seantero wilayah kabupaten ini. Salah satu pondok pesantren yang terkenal dan terbesar di kabupaten ini adalah Pondok Pesantren Assalam yang terletak di Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin. Pesantren yang terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan Palembang dan Jambi ini (Lintas Timur) didirikan pada tahun 1987 oleh seorang ustadz dari Lampung (KH. Masrur Musir) dan hingga saat ini terdiri dari tingkat TK hingga perguruan tinggi (sekolah tinggi). Para santrinya berasal dari berbagai daerah di Sumatra, seperti Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Babel, Bengkulu, NAD, Sumatra Barat dan Sumatra Utara dan sampai saat ini telah menghasilkan ratusan lulusan yang menempuh pendidikan lanjutan di berbagai perguruan tinggi di Tanah Air, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Palembang, Jambi dan Padang serta ke luar negeri, seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi dan Yaman. Pesantren ini semakin berkibar menjelang tahun 1990 seiring dengan kedatangan kyai karismatik dari Pesantren Darussalam Lampung, KH. Masrur Musir, yang merupakan kakak kandung sang pendiri. Pendidikan di pesantren ini diselenggarakan dengan cara memadukan ilmu pengetahuan agama dan umum, dimana apa yang diajarkan di SD, SMP dan SMA juga diajarkan di pesantren ini.

Di samping pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin. Sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang sehat, Kabupaten Musi Banyuasin membangun berbagai sarana kesehatan dan menyediakan beragam perangkat kesehatan. Berdasarkan data hingga tahun 2010, sarana kesehatan berupa puskesmas adalah sebanyak 126 unit dan tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba Dalam Angka, 2010/2011: 62). Puskesmas-puskesmas tersebut dilengkapi dengan tenaga medis sebanyak 1.260 orang yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan lain sebagainya serta fasilitas kesehatan yang baik. Puskesmas-Puskesmas yang dibangun di kabupaten ini dibuat layaknya sebuah rumah sakit, baik dari sisi bentuk fisik bangunan yang bagus maupun fasilitas kesehatan yang dimilikinya.-->

Pranala luar

  • Situs resmi pemerintah daerah
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
 
Kecamatan
Babat Toman • Batang Harileko • Bayung Lencir • Keluang • Lais • Lalan • Lawang Wetan • Plakat Tinggi • Sanga Desa • Sekayu • Sungai Keruh • Sungai Lilin • Tungkal Jaya
Lambang Kabupaten Musi Banyuasin
 
Pusat pemerintahan: Kota Palembang
 
Kabupaten
Banyuasin  • Empat Lawang  • Lahat  • Muara Enim  • Musi Banyuasin  • Musi Rawas  • Ogan Ilir  • Ogan Komering Ilir  • Ogan Komering Ulu  • Ogan Komering Ulu Selatan  • Ogan Komering Ulu Timur  • Penukal Abab Lematang Ilir  • Musi Rawas Utara
Lambang Provinsi Sumatera Selatan
 
Kota
Lubuklinggau  • Pagar Alam  • Palembang  • Prabumulih  • Lahat
 


Sumber :
id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, wiki.ptkpt.net, dsb.