Tari Janger

Tari Janger

Tari Janger adalah salah satu tari Bali yang terpopuler.[1] Diciptakan pada tahun 1930-an, Janger adalah tari pergaulan muda mudi Bali. Tari ini dibawakan oleh 10 penari yang berpasangan, yaitu kelompok putri (janger) dan putra (kecak).[2] Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.[2]

Gerakan Janger sederhana namun ceria dan bersemangat.[1] Musik yang menjadi latar belakang tari adalah Gamelan Batel atau Tetamburan dan gender wayang.[2]

Sejarah dan perkembangan

Merupakan jenis tari kreasi yang lebih baru, Janger diadaptasikan dari aktivitas para petani yang menghibur diri karena lelah bekerja.[3] Lirik lagunya diadaptasikan dari nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual.[2] Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk hiburan.[3]

Karena populernya, pada tahun 1960-an, Janger mulai dipentaskan dalam kegiatan berbagai partai politik, tak terkecuali PKI.[3] Kelompok-kelompok tari Janger mendukung kampanye pemutusan hubungan RI dengan Malaysia pada tahun 1963.[3] Presiden Soekarno memberi banyak perhatian kepada tari ini, salah satunya dengan membawa penari-penari Janger pentas di Istana Tampaksiring.[3] Setelah peristiwa G30S/PKI terjadi, banyak seniman janger yang dianggap berpihak kepada PKI dibunuh dan dikucilkan.[3] Masa ini merupakan periode kejatuhan Tari Janger.[3] Baru pada tahun 1970-an, popularitasnya kembali naik.[3]

Pada perkembangannya, kini Janger juga dapat dibawakan oleh orang dewasa.[3] Terdapat kelompok-kelompok tari yang anggotanya wanita dewasa yang berperan sebagai janger maupun kecak.[3] Janger juga dibawakan dalam bentuk drama tari yang disebut Janger Berkisah.[3] Kisah-kisah yang dimainkan antara lain Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan sebagainya.[2]

Selama puluhan tahun, Janger telah diajarkan kepada para pemuda pemudi di Bali.[1] Lama kelamaan, tari ini menjadi ajang kenalan pemuda antar desa satu dengan desa lain.[1] Karena berkembang di masing-masing komunitas, muncul varian yang dibumbui dengan gaya tersendiri.[2]

Pemerintah daerah Bali ikut mempopulerkan Janger sebagai tari pembuka pada macam-macam kegiatan dan acara, misalnya program Keluarga Berencana, pemilihan umum, kesehatan untuk lansia[4], sampai kampanye anti narkoba.[1]

Selain dari gerak tarian, lagu Janger kemungkinan lebih populer di luar Bali. Lagu Janger banyak dikenal karena sering dinyanyikan oleh tim Indonesia dalam kejuaraan paduan suara internasional.[5]

Varian

  • Janger dari Tabanan. Pada Janger dari daerah ini, muncul Dag, tokoh berpakaian tentara Belanda yang tugasnya memberi aba-aba kepada para penari.[2]
  • Janger dari Desa Metra, Bangli, dipentaskan dengan ritual kesurupan pada akhir pertunjukkannya.[2] Janger jenis ini dinamakan Janger Maborbor, para penarinya yang kesurupan menari sambil menginjak bara api.[3]
  • Janger dari Desa Sibang, Badung, dinamakan juga Janger Gong karena diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar.[2]
  • Janger dari Desa Bulian, Buleleng, khusus dipentaskan oleh warga desa yang mengalami tunawicara.[6]

Terdapat sekaa (organisasi pemuda) yang khusus mementaskan Janger, antara lain Janger Kedaton (Denpasar) dan Janger Singapadu (Gianyar).[2]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e (Inggris)Japanese 'Janger' dancers set to win hearts,jakartapost. Akses:16-12-2011.
  2. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia)Janger,babadbali. Akses:16-12-2011.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l (Indonesia)Janger Bergirang Ceria Pasca Trauma G30S/PKI,isi-dps.ac.id. Akses:16-12-2011.
  4. ^ (Inggris)Senior citizens deserve more attention,babadbali. Akses:16-12-2011.
  5. ^ (Inggris)Usung Folklore, UMY ikuti paduan suara tingkat nasional,umy.ac.id. Akses:16-12-2011.
  6. ^ (Indonesia)Tari Janger, Tari Pergaulan Muda Mudi,tanah-bali. Akses:16-12-2011.


Sumber :
wiki.pahlawan.web.id, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.