Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Search in Free Cyclopedia   
Article index: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Table of contents | Manual book
Previous article  (electric power)(mercenary armyNext article

Tengkawang tungkul

Tengkawang tungkul
Tengkawang 070312 0055 utk.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
(tidak termasuk)Eudicots
(tidak termasuk)Rosids
Ordo:Malvales
Famili:Dipterocarpaceae
Genus:Shorea
Spesies:S. macrophylla
Nama binomial
Shorea macrophylla
(de Vr.) Ashton

Tengkawang tungkul atau biasa disebut meranti merah' merupakan flora khas provinsi Kalimantan Barat.[1] Tumbuhan ini sudah lama akrab dengan masyarakat Kalimantan Barat karena sejarah pemanfaatannya panjang.[2] Pemanfaatamya sudah berjalan turun temurun serta pembudidayaannya sudah dilakukan sejak lama, kira-kira tahun 1881.[2] Tengkawang jenis ini banyak tumbuh di tanah aluvial di hutan hujan tropis dan wilayah dataran rendah sekitar 600 meter di atas permukaan laut.[3]

Morfologi dan manfaat

Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir, permukaan batangnya berwarna abu-abu serta berbercak-bercak.[4] Daun tengkawang tungkul tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang.%[5] Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap.[4] Tinggi meranti merah bisa mencapai 30 meter dan menghasilkan kayu ringan,biasanya kayunya dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, yaitu kayu lapis, perabot rumah tangga, dinding rumah, dan bahan kertas.[6] Selain kayu, bijinya juga dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati.Penanaman Tengkawang Tungkul oleh rakyat di Kalimantan Barat dilakukan dengan biji dan setelah berumur 8/9 tahun baru nampak berbunga serta ber­buah. Produksi buah bagus pada umur pohon sekitar 12 tahun lebih. Setelah 4 atau 5 tahun kemudian dari umur pohon 12 tahun/atau lebih dapat terjadi produksi buah secara maksimal yaitu dalam 1 hektar dapat mencapai 600 – 9.000 kg buah.[7][4] Bahkan buah keringnya diekspor ke Singapura dan Jepang untuk diproses dan diambil minyaknya, minyak tersebut digunakan untuk pengolahan makanan (cokelat), kosmetik, dan lilin.[2].Buahnya, berbentuk bundar telur,berbulu tebal, bersayap 5 (3 sayap besar, 2 sayap kecil).[8].bijiinya dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati</ref> karena dibandingkan dengan biji dari meranti lainnya, biji Tengkawang tungkul mempunyai kadar minyak nabati paling tinggi.[2]

Referensi

  1. ^ Situs Kidnesia: Tengkawang Tungkuldiakses 27 Mei 2010
  2. ^ a b c d Situs Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia: Tengkawang Tungkul
  3. ^ Situs Sarawak Forestry:Dipterocarpaceae
  4. ^ a b c Situs Prohati:Shorea macrophylla
  5. ^ Situs Indonesian Fores: Tengkawang
  6. ^ Situs Global japan: Ecopark, Hutan Tanaman Asli Indonesia, oleh Puteri Rosalina
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kalbariana
  8. ^ [1]


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.