GOR Aji Imbut

GOR Aji Imbut
Stadion Madya Tenggarong / Stadion Kudunga
GOR Aji Imbut
Informasi stadion
PemilikPemerintah Kaltim
Lokasi
LokasiTenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia
Koordinat
Konstruksi
Mulai pembangunan2005
Dibuka18 Juni 2008
DitutupMasih dipakai
Biaya pembuatanRp899 Miliar
Data teknik
PermukaanRumput[1]
Kapasitas35.000

GOR Aji Imbut adalah sebuah gelanggang olahraga/stadion yang berlokasi di desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Stadion ini dibangun sebagai sarana olahraga untuk PON XVII tahun 2008.[2] Sebelumnya stadion ini bernama Stadion Madya Tenggarong atau Stadion Kudungga. Kemudian, pada tanggak 28 Maret 2011 Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan stadion ini dengan nama GOR Aji Imbut.[3]

Penamaan

Pemberian nama GOR Aji Imbut itu berdasarkan kajian yang mendalam terhadap seorang figur yang sangat berjasa dalam sejarah pembangunan di Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Imbut adalah gelar dari Sultan Aji Muhammad Muslihuddin. Berdasarkan catatan historis bahwa Aji Imbut pada saat itu ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Marangan (kini di kawasan Loa Kulu dan Jembayan) ke wilayah hulu. Dalam proses perjalanan melewati Sungai Mahakam mencari ibukota pemerintahan yang tepat, Aji Imbut sempat bermalam di daerah Gersik (di kawasan Desa Perjiwa saat ini), sebelum memilih ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan (nama kota Tenggarong dahulu) pada 28 September 1782.

Beberapa hari di Gersik, Aji Imbut tertarik dengan kawasan ini karena memiliki lahan pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Di samping itu, Gersik yang tidak jauh dari Tenggarong juga memiliki anak Sungai Mahakam yaitu Sungai Landap sebagai sistem irigasinya. Sehingga akhirnya Gersik menjadi lumbung pangan bagi warga ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara, Tenggarong pada waktu itu. Sehingga peran Gersik sebagai pemasok pangan sangat penting dan strategis kedudukannya. Gersik tempo dulu hingga saat ini yang kemudian berubah menjadi Desa Perjiwa posisinya masih tetap strategis dan tidak bisa tergantikan bagi kota Tenggarong. Oleh sebab itulah GOR di Desa Perjiwa diberi nama GOR Aji Imbut untuk dijadikan sebuah monumental sejarah kawasan dan figur yang sangat berjasa di Kutai Kartanegara.[4]

Fasilitas

Beberapa fasilitas olahraga di GOR Aji Imbut yaitu lapangan sepak bola, gedung velodrome tertutup, gedung beladiri, arena equistrian (berkuda), stadion panahan, arena sepeda BMX, asrama atlet serta dilengkapi jaringan infrastruktur dan dipercantik dengan penataan taman dan plasa.[5]

Referensi

 
Andi Mattalata • Baharuddin Siregar • Benteng • Bima • Brawijaya • Bumi Sriwijaya • Demang Lehman  • Diponegoro • Haji Dimurthala • Gajayana • Gawalise • Gelora 10 November • Gelora Bandung Lautan Api • Gelora Bumi Kartini • Gelora Bung Karno • Gelora Bung Tomo • Gelora Delta • Gelora Kie Raha • Gelora Supriyadi • Gelora Sriwijaya • Gelora Haji Agus Salim • Harapan Bangsa • Jatidiri • Rumbai • Kota Batik • Kalegowa • Kanjuruhan • Kapten Dipta • Kebun Bunga • Klabat • Krakatau Steel • Aji Imbut • La Patau • Lebak Bulus • Sudirman • Madya Sempaja • Maesa Tondano • Maguwoharjo • Manahan • Mandala • Mandala Krida • Menteng • Mulawarman • Murakata • Ngurah Rai • Sangkuriang • Pahoman • Pajajaran • Palaran • Pendidikan • Persiba • Persikabo • Purnawarman • Riau • Segiri • Semarak • Semeru • Si Jalak Harupat • Siliwangi • Singaperbangsa • Soemantri Brodjonegoro • Sriwedari • Purwokerto •Sukosari • Sultan Syarif Abdurrahman • Sultan Agung • Surajaya • Teladan • Tugu • Tridadi • Tri Dharma • Wijayakusuma • Wilis


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.