Angin lembah

Proses Terjadinya Angin Lembah

Angin lembah adalah jenis angin yang bergerak dari lembah menuju gunung.[1]

Proses Terjadinya Angin Lembah

Pada pagi hari sampai kira-kira pukul 14.00, gunung atau pegunungan lebih cepat menerima panas matahari jika dibandingkan dengan lembah.[1] Oleh karena itu, pada siang hari suhu udara di gunung atau pegunungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan lembah.[1] Hal ini menyebabkan tekanan udara di lembah lebih tinggi sehingga berembuslah angin dari lembah menuju gunung.[1] Itulah yang dinamakan angin lembah.[1] Jadi, angin lembah terjadi pada pagi hari sampai menjelang sore hari.[1] Karena pada siang hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang diterima lebih besar.[2] Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara di atas lereng gunung.[2] Karena itu udara lereng gunung menjadi labil dan cenderung menaiki lereng hal ini disebut juga arus anabatik (anabatic flows).[2]

Sumber lain menjelaskan bahwa angin lembah terjadi pada saat angin bertiup dari lembah menuju ke gunung yang terjadi pada siang hari.[3] Pada saat itu daerah lereng dan puncak gunung mendapatkan penyinaran matahari lebih awal dibandingkan dengan daerah lembah.[3] Hal ini mengakibatkan suhu di daerah lembah lebih dingin dibandingkan dengan suhu di lereng dan puncak gunung.[3] Daerah lembah memiliki tekanan maksimum sedangkan lereng dan puncak gunung mempunyai tekanan minimum.[3] Kemudian bertiuplah angin dari lembah menuju gunung.[3]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f Hartono (2012). Jelajah Bumi dan Alam semesta. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 97. ISBN 9789799281609. 
  2. ^ a b c "Angin Gunung dan Angin Lembah". Diakses 16 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d e "Angin Lembah, Angin Gunung, dan Angin Muson". Diakses 16 Mei 2014. 


Sumber :
andrafarm.com, wiki.kucing.biz, id.wikipedia.org, dsb.