Metode penyusunan kitab hadits

Metode penyusunan kitab hadits merupakan berbagai metode yang digunakan para penyusun dari kitab koleksi hadits dalam membukukan koleksi haditsnya.

Latar belakang

Pembukuan kitab hadits dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya:

  • Karena al-Quran telah dibukukan.
  • Banyak perawi hadits yang meninggal dunia sehingga dikhawatirkan hadis-hadis akan hilang bersamaan dengan wafatnya mereka, sementara generasi penerus diperkirakan tidak terlalu menaruh perhatian terhadap pemeliharaan hadits.
  • Daerah kekuasaan Islam semakin meluas.
  • Terjadinya berbagai macam pemalsuan hadits.[1]

Melihat keadaan tersebut khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang berkuasa pada waktu itu berinisiatif untuk melakukan pembukuan hadis-hadis yang masih ada pada para sahabat. Dengan demikian pembukuan hadis secara resmi dilakukan pada waktu itu dan dipelopori oleh dua ulama besar yaitu Abu Bakar Ibnu Hazm dan Muhammad muslim ibn Syihab Az-Zuhri[2].

Metode penyusunan

Dalam usaha pembukuan kitab koleksi hadits para ulama berbeda-beda dalam memilih metode yang mereka gunakan. Metode-metode tersebut adalah:

Mushannaf

Musnad

Sunan

Jam'i

Ajza

Shahih

Athraf

Mustakhraj

Mustadrak

Arbain

Kitab Al-Arba'in adalah jenis kitab koleksi hadits yang mengumpulkan 40-an hadits dengan tema tertentu. Kitab ini biasanya berupa kitab kecil berisi matan hadits dengan susunan ringkas dengan makna yang padat yang mewakili tema yang dimaksudkan penyusun. Misalnya 40 hadits tentang tauhid, tentang hukum fiqih, tentang nashihat, tentang adab dan akhlaq, atau bahkan 40 hadits tentang intisari Islam, seperti kitab Arbain Nawawi.

Maudlu'

Al-Maudlu'at adalah kitab hadits yang mengumpulkan hadit-hadits palsu. Beberapa ulama Ahli hadits telah berusaha mengumpulkan hadits-hadit palsu tersebut secara tersusun, diantaranya adalah:

  • Al-Maudlu'at oleh Abul Faraj Ibnul Jauzi
  • Al-La'ali al-Masnu'ah fil Ahadith al-Maudlu'ah oleh As-Suyuthi
  • Al-Maudlu'at by Ali Al-Qari
  • Al-Fawaid al-Majmu'ah fi al-Ahadits al-Maudlu'ah oleh Muhammad Asy-Syaukani

Rujukan

Catatan Kaki

  1. ^ Pengantar Ilmu Hadis Cet II; Syuhudi Ismail; Bandung: Angkasa, 1991, h.102
  2. ^ Pengantar Ilmu Hadis Cet II; Syuhudi Ismail; Bandung: Angkasa, 1991, h.103

Bibliografi

  • Muhammad bin Ibrahim Al-Jazairy, Mengenal Kaedah Dasar Ilmu Hadits, (Sukoharjo:Maktabah Al-Ghuroba, 2006)
  • Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, (Cet. II; Bandung: Angkasa, 1991)
  • M. Hasbi Ash-Shiddiqiy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, (Cet.VIII ; Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001)

Pranala Luar

Kepustakaan hadits Sunni
 
Kutubus Sittah
 
Koleksi Primer
 
Koleksi Hadits lainnya
 
Metode penyusunan
 
Kitab Penjabaran
 
Istilah Hadits
dan Ilmu Hadits
 
Ilmu Rijal (Perawi)
  • At-Tarikh Al-Kabir
  • Al-Kamal fi Asma' Ar-Rijal
  • Ats-Tsiqaat (karangan Ibnu Hibban)
  • Al-Ishabah
  • Tahdzibul-Tahdzib
  • Siyar A'lam al-Nubala
  • Thabaqat Ibnu Sa'ad
  • Mizanul I'tidal
  • Al-Asma' wal Kuna' (karangan Imam Muslim; masih berupa manuskrip)
  • Tarikh al-Kabir, Tarikh al-Ausath, Tarikh ash-Shagir (Bukhari)
  • Al-Asma' wal Kuna' (karangan Ad-Daulabi)
  • Al-Kunni (karangan Ibnu Abu Hatim)
  • Hilyatul-Auliya' dan Tarikh Ashbahan
 
Lain-lain
  • Amalil-Yaumi-wal-Laila
  • Adabul Mufarrad
  • Ad-Du'a
  • At-Tamyiz
  • Fawa'id al-Mukhallidi
  • Fawa'id Abubakr asy-Syafi'i
  • Khalqu Af'alil 'Ibad
  • Qiyamul-Lail
  • Tarikh Baghdad
  • Tarikh Damsyiq
  • Syarhus-Sunnah


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.