Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Kumpulan Ensiklopedis Dunia   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Bahasa Esperanto)(Bahasa Inggris AmerikaArtikel berikutnya

Bahasa gaul

Bahasa gaul atau bahasa ABG adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.

Daftar isi

Ciri-ciri

  1. Kosakata khas: berkata → bilang, berbicara → ngomong, cantik →kece, dia → doi, doski, kaya →tajir, reseh →berabe, ayah → bokap, ibu → nyokap, cinta →cintrong, aku →gua, gue, gwa, kamu → lu, lo, elu, kita → kite dll.
  2. Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah → udah, saja → aja, sama → ama, memang → emang, dll.
  3. Penghilangan huruf “h”: habis → abis, hitung → itung, hujan → ujan, hilang → ilang, hati → ati, hangat → anget, tahu → tau, lihat → liat, pahit → pait, tahun → taon, bohong → boong, dll.
  4. Penggantian huruf "a" dengan "e": benar → bener, cepat → cepet, teman→ temen, cakap → cakep, sebal → sebel, senang → seneng, putar → puter, seram →serem.
  5. Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau → kalo, sampai → sampe, satai → sate, gulai → gule, capai → cape, kerbau → kebo, pakai → pake, mau (bukan diftong) → mo, dll.
  6. Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih → makasi/trims, bagaimana → gimana, begini → gini, begitu → gitu, ini → nih, itu → tuh.

Imbuhan

  1. Peluluhan sufiks me-, pe- seperti: membaca → baca, bermain → main, berbelanja → belanja, membeli → beli, membawa → bawa, pekerjaan → kerjaan, permainan → mainan, dst.
  2. Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan → bacain, mainkan → mainin, belikan → beliin, bawakan → bawain,hidupkan → hidupin , dst.
  3. Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci → nyuci, mencari → nyari, mencium → nyium, menceletuk → nyeletuk, mencolok → nyolok[1]
  4. Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses nasalisasi. Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit dihindarkan.
    • Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja transitif aktif: memikirkan→ mikirin, menanyakan → nanyain, merepotkan → ngerepotin, mengambilkan → ngambilin
    • Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan → diduain, ditunggui → ditungguin, diajari → diajarin, ditinggalkan → ditinggalin
    • Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet → kegaet, tertimpa → ketimpa, terpeleset → kepeleset, tercantol → kecantol, tertipu → ketipu, tertabrak → ketabrak

Dalam percakapan biasanya hanya kalimat pertama yang menggunakan subyek,sedangkan sisanya bahkan tidak menggunakan kata ganti orang (pronomina) sama sekali. Contoh percakapan berikut antara Budi dan Aida dalam cerpen "Atas Nama Cinta": [Majalah Kawanku, No.08, 20-08-2000] Bahasanya singkat tetapi komunikatif.

 Budi: "Kamu anak baru, ya?" Aida: "Iya."
 Budi: "Jurusan apa?" Aida: "Sastra Inggris."
 Budi: "Pantesan cantik" Aida: "Makasih."
 Budi: "Eh,mau ini?" Aida: "Apa tuh? Obat,ya?"
 Budi: "Iya, kalo mau ambil aja." Aida: "Nggak, ah..."

Lihat pula

Referensi

  1. ^ s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 2#Menyolok atau Mencolok, Mencolok atau Menyolok?

Pranala luar

  • (Indonesia) Pusatbahasa: Bahasa prokem


Sumber :
wiki.pahlawan.web.id, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.