Bibit Samad Rianto

IrJen POL. (Purn)
DR.

Bibit Samad Rianto
MM, PhD.
Komisi Pemberantasan Korupsi
Masa jabatan
2007 – 2011
Informasi pribadi
Lahir3 November 1945
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Suami/istriSugiharti
AnakYudi Prianto
AKP Bayu Suseno
Endah Sintalaras
Rini Wulandari
Alma materAkabri 1970
PekerjaanWakil Ketua KPK Non Aktif
AgamaIslam

IrJen POL. (Purn) Dr. Bibit Samad Rianto, MM, Ph.D. lahir pada 3 November 1945 di KediriJawa Timur. Perjalanan hidup Wakil Ketua KPK nonaktif Bibit Samad Rianto ini cukup berliku. Berawal dari keluarga yang kurang mampu, Bibit akhirnya menjadi seorang jenderal di kepolisian hingga menjadi pimpinan KPK.

Kisah Hidup

Kondisi ekonomi, orang tua Bibit hanya mampu membiayai beliau sampai SMP saja. Sehingga untuk melanjutkan pendidikan SMA, Bibit mencari uang sendiri dengan menjadi kuli tenun. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA di tanah kelahirannya, Bibit kemudian memilih untuk bergabung di Akabri (Akpol) dan lulus pada 1970. Alasan utama Bibit memilih Kepolisian agar bisa menjadi perwira dan penghasilan seorang perwira pada saat itu lumayan cukup. Selain alasan ekonomi tersebut, Bibit bercita-cita menjadi penegak hukum yang baik sesuai dengan fungsinya untuk masyarakat.

Setelah lulus dari Akpol, Bibit langsung mengabdikan dirinya selama 30 tahun di kepolisian. Berbagai posisi teritorial pernah diembannya, diantaranya Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Jakarta Pusat, Wakapolda Jawa Timur, dan Kapolda Kalimantan Timur. Bibit pensiun dari kepolisian pada 15 Juli 2000 dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal. Atas jasa dan pengabdiannya selama bertugas, beliau mendapatkan berbagai bintang jasa dan penghargaan. Di antaranya: Satya Lencana Kesetiaan, Satya Lencana Dwidya Sista, Bintang Bhayangkara Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Bhayangkara Pratama.

Bibit merupakan pelaku ‘monogami’ yang hanya memperistrikan Sugiharti, seorang perawat asal Jawa Tengah. Pernikahan Bibit dan Sugiharti membuah 4 buah hati yakni Yudi Prianto, Bayu Suseno, Endah Sintalaras, dan Rini Wulandari. Semua anaknya kini sudah berkeluarga. Satu diantaranya meniti karier yang sama dengan bapaknya yakni menjadi polisi.

Enam tahun menjelang pensiun di kepolisian, Bibit mempersiapkan dirinya alih profesi jadi guru. Keinginan menjadi guru merupakan buah dari pesan almarhumah ibunya agar Bibit menjadi guru. Bibit menamatkan studi hingga S3 dan mendapat gelar Doktor. Pesan ibunya tercapai, Bibit pernah mengajar di Universitas Bina Nusantara selama 4 tahun, jadi rektor Universitas Bhayangkara 3 tahun. Beliau juga pernah mengajar di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) dan bekas kampusnya di PTIK.

Pendidikan

  • 1959: Sekolah Rakyat
  • 1962: Sekolah Menengah Pertama
  • 1965: Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kediri
  • 1965: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (tidak lulus)
  • 1970: Akabri (Kepolisian/sebelum pemecahan sistem pendidikan TNI&Polri)
  • 1977: Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (Program Studi S1)
  • 1995: Magister Manajemen (Program Studi S2)
  • 2002: Doktoral Universitas Negeri Jakarta (Program Studi S3)

Karier

  • Kapolres Jakarta Utara
  • Kapolres Jakarta Pusat
  • 1996: Wakil Asisten Perencanaan Kepala Polri
  • 1997: Wakapolda Jawa Timur
  • 1997-2000: Kapolda Kalimantan Timur
  • 2005: Rektor Universitas Bhayangkara Jaya
  • Desember 2007-Sekarang: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

Pensiun dari dinas Kepolisian pada tanggal 15 Juli 2000, dengan pangkat Inspektur Jenderal.

Tanda Bintang Kehormatan

  • Satya Lencana Kesetiaan,
  • Satya Lencana Dwidya Sista,
  • Bintang Bhayangkara Nararya,
  • 1999, Bintang Yudha Dharma Nararya,
  • 1999, Bintang Bhayangkara Pratama.

Pranala luar

  1. Koran Tempo, 9 Agustus 2009
  2. Anti Korupsi.Org
  3. Rangkuman Pengetahuan Shvoong
  4. Nusantara News
  5. Nusantara News


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.