Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Buku Jurnal Dunia   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Bahasa Buatan)(Bahasa EsperantoArtikel berikutnya

Bahasa Cirebon

Bahasa Cirebon atau disebut oleh masyarakat setempat sebagai Basa Cerbon ialah bahasa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama mulai daerah Pedes hingga Cilamaya di Kabupaten Karawang, Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara, Pusaka Ratu, Compreng di Kabupaten Subang, Jatibarang di Kabupaten Indramayu, Ligung, Jatitujuh, Sumberjaya, Dawuan, Kasokandel, Kertajati, Palasah, Jatiwangi[1], Sukahaji dan Sindang[2] di Kabupaten Majalengka sampai Cirebon dan Losari Timur di Kabupaten Brebes di Provinsi Jawa Tengah.

Daftar isi

Pengaruh

Dahulu dialek ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya Sunda Kuningan dan Sunda Majalengka dan juga dipengaruhi oleh Budaya China, Arab dan Eropa hal ini dibuktikan dengan adanya kata "Taocang (Kuncir)" yang merupakan serapan China, kata "Bakda (Setelah)" yang merupakan serapan Bahasa Arab dan kemudian kata "Sonder (Tanpa)"[3] yang merupakan serapan bahasa eropa (Belanda). Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa Baku.

Beberapa ahli percaya bahwa Sastra Cirebonan dalam bentuk tulisan telah ada sebelum permulaan zaman hindu dan telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat Jawa. sebagai hasilnya dapat ditemui dua macam hasil karya sastra cirebonan, yang disebut "tembang gedhe dan tembang tengahan" setelah Cirebon dijadikan pusat dari penyebar agama islam oleh walisanga, yang diperkirakan sekitar abad ke 14 - 15masehi, "tembang cilik" yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai "tembang macapat" muncul. setelah beberapa hasil karya sastra telah selesai ditulis, banyak cerita sejarah atau legenda menyebar ke masyarakat melalui komunikasi (tatap muka).[4]

Perdebatan Bahasa Cirebon (Dialek Bahasa Jawa atau Bahasa Mandiri)

Perdebatan tentang Bahasa Cirebon sebagai Sebuah Bahasa yang Mandiri terlepas dari Bahasa Sunda dan Jawa telah menjadi perdebatan yang cukup Panjang, serta melibatkan faktor Politik Pemerintahan, Budaya serta Ilmu Kebahasaan.

Bahasa Cirebon Sebagai Sebuah Dialek Bahasa Jawa

Penelitian menggunakan kuesioner sebagai indikator pembanding kosakata anggota tubuh dan budaya dasar (makan, minum, dan sebagainya) berlandaskan metode Guiter menunjukkan perbedaan kosa kata bahasa Cirebon dengan bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 75 persen, sementara perbedaannya dengan dialek di Jawa Timur mencapai 76 persen.[5] Untuk diakui sebagai sebuah bahasa tersendiri, suatu bahasa setidaknya membutuhkan sekitar 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya.[5]

Meski kajian Linguistik sampai saat ini menyatakan bahasa Cirebon ”hanyalah” dialek (Karena Penelitian Guiter mengatakan harus berbeda sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya), namun sampai saat ini Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 masih tetap mengakui Cirebon sebagai bahasa dan bukan sebagai sebuah dialek. Dengan kata lain, belum ada revisi terhadap perda tersebut. Menurut Kepala Balai Bahasa Bandung Muh. Abdul Khak, hal itu sah-sah saja karena perda adalah kajian politik. Dalam dunia kebahasaan menurut dia, satu bahasa bisa diakui atas dasar tiga hal. Pertama, bahasa atas dasar pengakuan oleh penuturnya, kedua atas dasar politik, dan ketiga atas dasar Linguistik.

Bahasa atas dasar politik, contoh lainnya bisa dilihat dari sejarah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, seharusnya dinamakan bahasa Melayu dialek Indonesia. Namun, atas dasar kepentingan politik, akhirnya bahasa Melayu yang berkembang di negara Indonesia –oleh pemerintah Indonesia– dinamakan dan diklaim sebagai bahasa Indonesia. Selain alasan politik, pengakuan Cirebon sebagai bahasa juga bisa ditinjau dari batasan wilayah geografis dalam perda itu. Abdul Khak mengatakan, Cirebon disebut sebagai dialek jika dilihat secara nasional dengan melibatkan bahasa Jawa.

Artinya, ketika perda dibuat hanya dalam lingkup wilayah Jabar, Cirebon tidak memiliki pembanding kuat yaitu bahasa Jawa. Apalagi, dibandingkan dengan bahasa Melayu Betawi dan Sunda, Cirebon memang berbeda.[6]

Bahasa Cirebon sebagai Bahasa Mandiri

Revisi Perda, sebenarnya memungkinkan dengan berbagai argumen linguistik. Namun, kepentingan terbesar yang dipertimbangkan dari sisi politik bisa jadi adalah penutur bahasa Cirebon, yang tidak mau disebut orang Jawa maupun orang Sunda. Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon Nurdin M. Noer mengatakan, bahasa Cirebon adalah persilangan bahasa Jawa dan Sunda. Meskipun dalam percakapan orang Cirebon masih bisa memahami sebagian bahasa Jawa, dia mengatakan kosakata bahasa Cirebon terus berkembang tidak hanya ”mengandalkan” kosa kata dari bahasa Jawa maupun Sunda.

”Selain itu, bahasa Cirebon sudah punya banyak dialek. Contohnya saja dialek Plered, Jaware, dan Dermayon,” ujarnya. Jika akan dilakukan revisi atas perda tadi, kemungkinan besar masyarakat bahasa Cirebon akan memprotes.

Pakar Linguistik Chaedar Al Wasilah pun menilai, dengan melihat kondisi penutur yang demikian kuat, revisi tidak harus dilakukan. justru yang perlu dilakukan adalah melindungi bahasa Cirebon dari kepunahan..[7]

Bahasa Cirebon atau disebut oleh masyarakat setempat sebagai Basa Cerbon ialah bahasa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama mulai daerah Pedes hingga Cilamaya di Kabupaten Karawang, Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara, Pusaka Ratu, Compreng di Kabupaten Subang, Jatibarang di Kabupaten Indramayu, Ligung, Jatitujuh, Sumberjaya, Dawuan, Kasokandel, Kertajati, Palasah, Jatiwangi[8], Sukahaji dan Sindang[9] di Kabupaten Majalengka sampai Cirebon dan Losari Timur di Kabupaten Brebes di Provinsi Jawa Tengah.

Pengaruh

Dahulu dialek ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya Sunda Kuningan dan Sunda Majalengka dan juga dipengaruhi oleh Budaya China, Arab dan Eropa hal ini dibuktikan dengan adanya kata "Taocang (Kuncir)" yang merupakan serapan China, kata "Bakda (Setelah)" yang merupakan serapan Bahasa Arab dan kemudian kata "Sonder (Tanpa)"[10] yang merupakan serapan bahasa eropa (Belanda). Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa Baku.

Beberapa ahli percaya bahwa Sastra Cirebonan dalam bentuk tulisan telah ada sebelum permulaan zaman hindu dan telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat Jawa. sebagai hasilnya dapat ditemui dua macam hasil karya sastra cirebonan, yang disebut "tembang gedhe dan tembang tengahan" setelah Cirebon dijadikan pusat dari penyebar agama islam oleh walisanga, yang diperkirakan sekitar abad ke 14 - 15masehi, "tembang cilik" yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai "tembang macapat" muncul. setelah beberapa hasil karya sastra telah selesai ditulis, banyak cerita sejarah atau legenda menyebar ke masyarakat melalui komunikasi (tatap muka).[11]


Perdebatan Bahasa Cirebon (Dialek Bahasa Jawa atau Bahasa Mandiri)

Perdebatan tentang Bahasa Cirebon sebagai Sebuah Bahasa yang Mandiri terlepas dari Bahasa Sunda dan Jawa telah menjadi perdebatan yang cukup Panjang, serta melibatkan faktor Politik Pemerintahan, Budaya serta Ilmu Kebahasaan.

Bahasa Cirebon Sebagai Sebuah Dialek Bahasa Jawa

Penelitian menggunakan kuesioner sebagai indikator pembanding kosakata anggota tubuh dan budaya dasar (makan, minum, dan sebagainya) berlandaskan metode Guiter menunjukkan perbedaan kosa kata bahasa Cirebon dengan bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 75 persen, sementara perbedaannya dengan dialek di Jawa Timur mencapai 76 persen.[5] Untuk diakui sebagai sebuah bahasa tersendiri, suatu bahasa setidaknya membutuhkan sekitar 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya.[5]

Meski kajian Linguistik sampai saat ini menyatakan bahasa Cirebon ”hanyalah” dialek (Karena Penelitian Guiter mengatakan harus berbeda sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya), namun sampai saat ini Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 masih tetap mengakui Cirebon sebagai bahasa dan bukan sebagai sebuah dialek. Dengan kata lain, belum ada revisi terhadap perda tersebut. Menurut Kepala Balai Bahasa Bandung Muh. Abdul Khak, hal itu sah-sah saja karena perda adalah kajian politik. Dalam dunia kebahasaan menurut dia, satu bahasa bisa diakui atas dasar tiga hal. Pertama, bahasa atas dasar pengakuan oleh penuturnya, kedua atas dasar politik, dan ketiga atas dasar Linguistik.

Bahasa atas dasar politik, contoh lainnya bisa dilihat dari sejarah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, seharusnya dinamakan bahasa Melayu dialek Indonesia. Namun, atas dasar kepentingan politik, akhirnya bahasa Melayu yang berkembang di negara Indonesia –oleh pemerintah Indonesia– dinamakan dan diklaim sebagai bahasa Indonesia. Selain alasan politik, pengakuan Cirebon sebagai bahasa juga bisa ditinjau dari batasan wilayah geografis dalam perda itu. Abdul Khak mengatakan, Cirebon disebut sebagai dialek jika dilihat secara nasional dengan melibatkan bahasa Jawa.

Artinya, ketika perda dibuat hanya dalam lingkup wilayah Jabar, Cirebon tidak memiliki pembanding kuat yaitu bahasa Jawa. Apalagi, dibandingkan dengan bahasa Melayu Betawi dan Sunda, Cirebon memang berbeda.[12]

Bahasa Cirebon sebagai Bahasa Mandiri

Revisi Perda, sebenarnya memungkinkan dengan berbagai argumen linguistik. Namun, kepentingan terbesar yang dipertimbangkan dari sisi politik bisa jadi adalah penutur bahasa Cirebon, yang tidak mau disebut orang Jawa maupun orang Sunda. Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon Nurdin M. Noer mengatakan, bahasa Cirebon adalah persilangan bahasa Jawa dan Sunda. Meskipun dalam percakapan orang Cirebon masih bisa memahami sebagian bahasa Jawa, dia mengatakan kosakata bahasa Cirebon terus berkembang tidak hanya ”mengandalkan” kosa kata dari bahasa Jawa maupun Sunda.

”Selain itu, bahasa Cirebon sudah punya banyak dialek. Contohnya saja dialek Plered, Jaware, dan Dermayon,” ujarnya. Jika akan dilakukan revisi atas perda tadi, kemungkinan besar masyarakat bahasa Cirebon akan memprotes.

Pakar Linguistik Chaedar Al Wasilah pun menilai, dengan melihat kondisi penutur yang demikian kuat, revisi tidak harus dilakukan. justru yang perlu dilakukan adalah melindungi bahasa Cirebon dari kepunahan..[13]

Aksara Cirebon

Bahasa Cirebon dalam perjalanannya menggunakan aksara yang dikenal dengan nama Cacarakan Cirebon dan juga Aksara Arab Pegon. Aksara Cacarakan Cirebon merupakan jenis aksara yang bentuknya lebih dekat dengan aksara Bali ketimbang aksara Carakan Jawa.

Cacarakan Cirebon

Cacarakan Cirebon (Pada Masjid Nur Karomah (Sir Budi Rahsa), Desa Gamel, Kec. Plered, Kab. Cirebon. Photo : Guntur Samudro P)

Alihbahasa dari Cacarakan Cirebon ke Romawi

Mar(a) Adi Ngawas (dekati dengan pengawasan sungguh) Amung Geng Walen (hanya memper) besar walen (atap)

5261 Saka (1625 saka = 1703 Masehi = 1111 / 1113 Hijriah)

DINA AHAD JUMADIL AKIR TAHUN DAL AHIR 82 (?)

artinya

itu adalah aktifitas pembenaran eternit atau atap masjid yang diperbesar pada tahun 1703 Masehi / 1625 saka, bertepatan dengan 1111 atau 1113 Hijriah

(Diterjemahkan oleh Dodie Yulianto - Lembaga Basa lan Sastra Cirebon)-->


Kosakata

Sebagian besar kosa kata asli dari bahasa ini tidak memiliki kesamaan dengan bahasa Jawa standar (Surakarta/Yogyakarta) baik secara morfologi maupun fonetik. Memang bahasa Cirebon yang dipergunakan di Cirebon dengan di Indramayu itu meskipun termasuk bahasa Jawa, mempunyai perbedaan cukup besar dengan “bahasa Jawa baku”, yaitu bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah yang berpegang kepada bahasa Jawa Solo. Dengan demikian, sebelum 1970-an, buku-buku pelajaran dari Solo tak dapat digunakan karena terlalu sukar bagi para murid (dan mungkin juga gurunya). Oleh karena itu, pada 1970-an, buku pelajaran itu diganti dengan buku pelajaran bahasa Sunda yang dianggap akan lebih mudah dimengerti karena para pemakai bahasa Sunda “lebih dekat”. Akan tetapi, ternyata kebijaksanaan itu pun tidak tepat sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya, yaitu Bahasa Jawa dialek Cirebon. [14] namun penerbitan buku penujang pelajaran bahasa daerah yang terjadi tahun selanjutnya tidak mencantumkan kata "Bahasa Jawa dialek Cirebon" lagi, akan tetapi hanya menggunakan kata "Bahasa Cirebon" hal ini seperti yang telah dilakukan pada penerbitan buku penunjang pelajaran bahasa cirebon pada tahun 2001 dan 2002. "Kamus Bahasa Cirebon" yang ditulis oleh almarhum bapak Sudjana sudah tidak mencantumkan Kata "Bahasa Jawa dialek Cirebon" namun hanya "Kamus Bahasa Cirebon" begitu juga penerbitan "Wyakarana - Tata Bahasa Cirebon" pada tahun 2002 yang tidak mununjukan lagi keberadaan Bahasa Cirebon sebagai bagian dari Bahasa Jawa, namun menunjukan eksistensi Bahasa Cirebon sebagai bahasa yang mandiri.


Perbandingan Bahasa Cirebon Bagongan (Bahasa Rakyat)

Berikut merupakan perbandingan antara bahasa Cirebon dengan bahasa lainnya yang dianggap serumpun, yaitu bahasa Jawa Serang (Jawa Banten), Bahasa Jawa dialek Tegal dan Pemalangan serta Bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta - Yogyakarta) dalam level Bagongan atau Bahasa Rakyat.

Banten UtaraCirebonan & Dermayon[15]BanyumasanTegal, BrebesPemalangSolo/JogjaIndonesia
AtengEnangAdi  DimasAdik Laki-laki
Nong    DiayuAdik Perempuan
kitakita/reang/isuninyong/nyonginyong/nyongnyongakuaku/saya
siresirarikakoenkoekowekamu
pisanpisanbangetnemen/temennemen/temen/teotenansangat
keprimenkepriben/kepriwekepriwekepriben/priben/pribekeprimen/kepriben/primen/prime/priben /pribepiye/kepriyebagaimana
oreora/belioraora/belihoraoratidak
manjingmanjingmlebumanjing/mlebumanjing/mlebumlebumasuk
areparep/panareppanpan/pen/ape/pakarepakan
sakesingsekangsingkadi/kadingsekodari
kelambiKelambiKelambiKelambiKelambiKelambiPakaian
KulonKulonKulonKulonKulonKulonBarat
TukuTukuTukuTukuTukuTukuBeli
DurungDurungDurungDurungDurungDurungBelum
KependakKepetukKepetukKepetuk  Bertemu
BiseBisaBisaBisaBisaBisaBisa
LanLanLanLanLanLanDan
TekeTekaTekaTekaTekaTekaDatang
KareKaroKaroKaroKaroKaroDengan
EntekEntek / Kasepan*EntekEntekEntekEntekHabis (* kasepan = kehabisan barang karena terlambat datang)


Perbandingan Bahasa Cirebon Bebasan (Bahasa Halus)

Berikut ini adalah perbandingan antara bebasan (Bahasa Halus) Cirebon, bebasan Pemalangan, dengan bebasan Serang (Jawa Banten)

Banten UtaraCirebonan & Dermayon[16]Pemalangan/TegalanIndonesia
KasihJenengJeneng/nami/asmiNama
BotenBotenMbotenTidak
TetehRara/YayuMbak/mbakyuKakak perempuan (mbak)
Koh/iku/punikuKuh/punikuPuniku/nikuItu
KepetukKapanggihKepanggihKetemu
IkiKihNikiIni
nggihInggihInggih/nggihYa
UgiUgiUgiJuga
KelipunPunapaKenging nopoKenapa
HampuraHampuraNgampuntenMaaf
SegeSekulSekulNasi
LinggarKesahTindak/kesahPergi
DarbeGadahGadahPunya
SenikiSenikiSaknikiSekarang
Matur nuhunMatur nuwun/kesuwunMatur nuwunTerima kasih
Ayun ning pundiBade pundiBade teng pundiMau kemana?
PasarPekenPekenPasar
SalahSawonSalahSalah
KuleKulaKuloSaya
UningUningNgertosTahu
BangkitSagedSagedBisa
NapikSampunSampunJangan
NireSampeyan / PanjenenganSampeyanAnda
CepeCapehCapehKata
GelemBadeBadeMau
SareKilemTilemTidur
MantukWangsulWangsulPulang
SaosMawonMawonSaja
WauWauWauTadi
KepetukKapanggihKepanggihKetemu
MalerMaksihTesihMasih


Kamus Bahasa Indonesia - Cirebon

Berikut adalah Kamus yang berisi kosakata bahasa Cirebon Bagongan, Bahasa Cirebon Bebasan, Indramayu Ngoko dan Indramayu Krama (Masyarakat Indramayu menyebut Bahasa Bagongan dengan sebutan Bagongan atau Ngoko dan Bebasan dengan sebutan Krama atau Besiken[17]) serta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Cirebon BagonganCirebon Bebasandialek Indramayu Bagongan / Ngoko[18]dialek Indramayu Krama / Besiken[19]Bahasa IndonesiaPenjelasan
Abad?AbadLestantumAbad 
AbangAbritAbangAbritMerah 
Abot?AbotAwratBerat 
Adi Adi Adik (Secara Umum Laki-Laki dan Perempuan) 
Nang / EnangAyiNangRayiAdik (Laki-Laki) 
AdohTebihAdohTebihJauh 
AdolSadeanAdolSadeanDagang 
AduAbenAduAbenAdu 
AdusSiramAdusSiramMandi 
Adhem?AdhemAsrepSejuk 
AgamaAgamiAgamaAgamiAgama 
AjaSampun  Jangan(Sampun teng Riku! = "Jangan Disitu!"
AkehKatahAkehKatahBanyak 
KakangRakaKakangRakaKakak Laki-Laki 
AkiKiKaki?Kakek 
AkuAkên  Aku (Mengaku)ngaken (mengaku)
Alas / LuwungWanaAlasWanaHutan 
Alih?  Pindah(Ingsun sampun ngalih teng Kuningan = Saya sudah pindah ke Kuningan)
AmargaAmargi  Akibat(amargi ingsun mboten uning kepripun pakemipun basa Bebasan Cirebon ingkang leres = akibatnya saya tidak tahu bagaimana peraturan bahasa Bebasan Cirebon yang benar)
Aig / AgeAglisCepet / GageEnggalSegera 
AmbaWiwirAmbaWiyarLuas 
AmbirSupadon  Biar 
Amit /Permisi?AmitNuwun SewuPermisi 
AnaWentenAnaWontenAda 
AngelSusahAngelSesahaSusah 
AngonAngenAngonAngenGembalaNgangon Kebo (Menggembala Kerbau)
Angot?KumatKimatKambuh 
AntaraneAntawiseAntaraneAntawiseAntaranya 
ApaPunapaApaPunapaApa 
ApikSaeApikSaeBaik 
AranJeneng / AsmiAranNami/AsmiNama 
ArepAjengArepAjengAkan 
Arep mendhiBade pundiArep mendhi / Garep MendhiBade pundiMau ke mana? 
Asli?AsliSesupeAsli 
Asu?AsuSegawonAnjing 
AtiManahAtiManahHati 
AturanPakem  Aturan 
AwanSiyangAwanRina / SiangSiang 
AwakSelira / BadanAwakSalira / BadanBadan 
AyamSawungAyamSawungAyam 
BaeMawonBaeMawonSaja 
BagenSanggineBagenKêrsanipunBiarkan 
BagusSaeBagusSaeBagus 
BakaMenawiBakaMenawaKalau 
BalikWangsulBalikWangsulPulang 
BanyuToyaBanyuToyaAir 
BapakRamaBapakRamaBapak 
BaturRencangBaturRencangKawan 
BanyuToyaBanyuToyaAir 
BariKaliyanBarengSesarenganBersama 
Bawi?CelengAndhapanBabi 
Bebek?BebekKambanganBebek 
BelahPalihBelahPalihSepalih (sebelah) 
Beli / OraBoten  Tidak 
BênêrLêrêsBênêrLêrêsBenar 
Bendrongan?  Main Musik(Main Musik Dengan Alat Seadanya disebut "Bendrongan"
BêngênRumiyenBêngênRumiyin / SengenDahulu 
BêngiDaluBêngiDaluMalam 
BerasUwosBerasUwosBeras 
Bobad?Bobad Bohong 
Bocah / AnakLareAnakLareAnak 
Bokat?  Takut / Barangkali"aja ning ngerep nok..!!, bokat ketendang!" (jangan di depan nak!! (perempuan), Takut tertendang!)

"isun arep ngulur batur-batur nang alun-alun, bokat bae ana mengkana" (saya hendak mencari anak-anak di alun-alun, barangkali saja ada di sana)

Bonggan?  Awas!Digunakan ketika kesal pada sesuatu atau Menantang
BrêsiRêsikBersihRêsikBersih 
BubarBibarBubarBibarBubar 
Bulit?  Curang 
BuriWingkingBuri / GuriWingkingBelakangNang Buri, Teng Wingking (Di Belakang)
Buru-BuruKêsusuBuru-BuruBujêng-bujêngTergesa-gesa 
BuwangBucalBuwangBucalBuang / Melemparkan 
CangkêmLêsanCangkêm / TutukLêsanMulut 
CaosSeba??Menghadap / Menemui 
Carita?CritaCriosCerita 
Cêg?CêkêlNgastaPegangCêgcêgan (Pegangan)
CilikAlitCilikAlitKecil 
CobaCobiCobaCobiCoba 
Cungur / Irung ?IrungGranaHidung 
CukurParasCukurParasCukur 
DadiDadosDadiDadosJadi 
DagangSadeanDagangSadeanDagang 
DakeGadah  Punya (Dapat) 
DalanDêrmagiDalanMargaJalan 
Dandan?DandanDandosBerhias 
Dawuk?  Dewasa 
DêlêngNingaliDêlêngNingali / MirsaniMelihat 
DhadhaJajaDhadhaJajaDada 
DamarPandhêmDamarPandamLampu 
DêmênTresnaDêmênTresnaCinta 
Dêmplon?  Seksi 
Dêngkul / Tur?DêngkulJengkuLutut 
DewekPiyambêk  Sendiri 
DiDiDiDipunDi (Imbuhan)Cirebon Bebasan : "Dibarokahi", dialek Indramayu Krama : "Dipun Barokahi"
DinaDintênDinaDintênHari(Sedinten-dinten = Sehari-hari)
Dolan?Dolan?Main 
DomJarumDomJarumJarum 
DoyanPurun / KersaDoyanPurun / KersaSuka / Mau 
DuitYatraDuitYatraUang 
DulungNdahariDulangNdahariSuap (Makan) 
DurungDêrêngDurungDêrêngBelum 
DuweGadahDuweGadahPunya 
DuwurInggilDuwurInggilTinggi 
êlingêmutêlingêmutIngat 
êmbahêyangêmbahêyangKakek-Nenek 
EmbuhWikanEmbuhKirangan / WikanTidak Tahu 
??Embun-embunanPasundulanEmbun-embun 
EmongBotenEmongMbotenTidak Mau 
EnakEcaEnakEcaEnak 
êndasSirah  Kepala 
êndhêpêndhapêndhêp / CindekêndhapPendek 
êndiPundiêndiPundiMana 
êndogTiganêndogTiganTelur 
êngkoAjeng  Nanti 
ênomênêmênomênêm / timurMuda 
êntêkTêlasêntokTêlasHabis 
Enteni?EnteniEntosiMenunggu 
ErtiErtos  Arti(Ngertos = Mengerti) (Basa Iku alat Komunikasi, Umpami panjenengan ngertos ya leres! = Bahasa itu alat komunikasi kalau anda mengerti ya bagus!)
EsukEnjingEsukEnjingPagi 
EtungEtangEtungEtangHitung 
GajahLimanGajahLimanGajah 
GampangGampilGampangGampilMudah 
GantiGantosGantiGantosGanti 
GawaBaktaGawaBaktaBawambakta (Membawa), Gawaan / bektan (Barang Bawaan)
GaweDamelGaweDamelKerja 
GedangPisang  Pisang 
GedeAgeng  Besar 
GêlêmPurunGêlêmPurunMau 
GelangBinggelGelangBinggelGelang 
GelungUkelGelungUkelGulung 
GemuyuGemujengGemuyuGemujengTertawa 
GenUgi  Juga 
GenapJangkepGenapJangkepLengkap 
GeniBramaGeniBramaApi 
Gering / Kuru /Pêyang?GeringKeraKurus 
Getek?  Geli 
GetihRahGetihRahDarah 
GigirPêngkêranGigirPêngkêranPunggung 
GodhongRonGodhongRonDaun 
Golek?GolekPadosWayang Kayu (Golek) 
GugahWunguGugahWunguBangun 
GulaGêndisGulaGêndisGula 
GuluJanggaGuluJanggaLeher 
GaweanDamelan?GunemanPekerjaan 
GuyonGujêngGuyonGujêngBercandaGegujengan (Bercandaan)
IdêpIbingIdepIbingBulu Mata 
IduKecohIduKecohLudah 
Iga?IgaUnusanIga 
IjoIjêmIjoIjêmHijau 
IlangIcalIlangIcalHilang 
IlatLidahIlatLidahLidah 
Imbuh?ImbuhTandukTambahan 
Inep?InepSipengBermalam 
InguIngahInguIngahPelihara 
IrêngCêmêngIrêngCêmêngHitam 
IsorAndhapIsorAndhapBawah 
IsinLingsemIsinLingsemMalu 
IsunIngsun / KulaReang / KitaKulaSaya 
IwakUlamIwakUlamIkan 
IyaInggihIyaInggihYa 
JagaRaksaJagaReksaJagaNjaga, Ngraksa (Menjaga)
JagoSawungJagoSawungAyam Jago 
JagongLinggihDodokLinggihDuduk 
JalaJambêtJalaJambêtJala 
Jalir???Pelacur 
JalukPundhutJupuk / JokotPendhetAmbil 
JamuJampiJamuJampiJamu 
Jaran?JaranTitihanKuda 
JareCapeJareCriyosKata (Ucap)Cirebonan : "Cape sinten?" (Kata (ucap) siapa?)
Jenggot?JenggotGumbalaJenggot 
Jêriji?DrijiRacikanJari 
JeroLebetJeroLebetDalam 
Jingkat?KagetKejotTerkejut 
Joget?JogedBeksaGoyang 
Kabar / WartaWartosKabar / WartaWartosBerita 
KabehSedantênKabehSêdayaSemua 
KabênêranKalêrêsanKabêranKêlêrêsanKebetulan 
Kaca KacaPaningalanKaca 
KaePunikaKaenPunikaItu (Dekat dengan si Pembicara) 
Kali / LêpênBenawiKali / LêpênBenawiSungai 
Kalung?KalungSangsanganKalung 
Kandha?KandhaSanjangBercerita 
KanggoKanggeKanggoKanggeUntuk 
KarangKawisKarangKawisKarang 
KarenaKêrantên  Karena 
KariKantunKariKantunSisa (Tinggal Terakhir) / Tertinggal / TerakhirKantun-kantun (akhirnya)
KaroKaliyanKaroKaliyanBersamaTeng bioskop kalian sinten inggih? (Di bioskop bersama siapa, ya?)
KaroSarengKaro Dengan(Garam sareng Gendhis dicampur mawon Kang! = "Garam dengan Gula dicampur aja Kang!")
KatonKêtingalKatonKêtingalDapat dilihat 
Katok / CangcutLancingKatokLancingCelana dalam 
Kaweruh KaweruhSeserepanPengetahuan 
Kaya / ala-alaKadosKayaKadosSeperti(Kados Mekoten = Sepeti Begitu / Seperti Itu)
KayuKajengKayuKajengKayu 
Kebanjur?KebanjurKelajengTersiram 
Kêbo?KêboMaesaKerbau 
KêdêrEwedKêdêrEwedBingung 
KelanjutanKelanjêngan  Kelanjutan 
KelapaKerambilKelapaKerambilKelapa 
  KeliruKlentuKeliru 
KembangSekarKembangSekarBunga 
Kêmit?  Jaga (Tugas Jaga)Kêmit Desa (Orang yang menjaga Desa)
KêmulSingepKêmulSingepSelimut 
Kên / Kahin / JaritSinjangJaritSinjangKain 
KeneRikiKeneRikiSini 
KêponakanKêpênakanKêponakanKêpênakanKeponakan 
KêpribenKêpripunKêpribenKêpripunBagaimana 
KêramasJamasKramasJamasKeramas 
Kêrasan / Bêtah?KrasanKraosBetah 
KêringetRiweKêringetRiweKeringat 
Kêris?KerisDuwungKeris 
KêrtasDalancangKertasDlancangKertasCirebonan : "Daluwang" (Kertas yang terbuat dari Kulit Kayu)
Kêtara KetaraKetawisJelas 
KêtemuKêpanggihKêtemuKêpanggihBertemu 
Kêtuwon?  Percuma / tidak dilayani dengan baik 
Kêyok?KalahKawonKalahKekalahan (Cirebon : Kasoran)
KiePuniki / KihEnya / KienPuniki / NikiIni 
KijingSekaranKijingSekaranGilang Makam 
KiraKintenKiraKintenKira (Perkiraan)Kinten-Kinten (Kira-Kira)
KirimKintunKirimKintunKirim 
KlambiRasukanKlambiRasukanPakaian 
KongkonKengkenKongkonKengkenSuruh 
KuburanPasareanKuburanPasareanKuburan 
Kudu / MesthiKedahKuduKedahHarus 
Kuku?KukuKenakaKuku 
KulonKulen / KulwanKulonKulenBarat 
Kumat KumatKimatKumat 
  KumpulKêmpalKumpul 
KunaKinaKuna Kuno 
KuningJenerKuningJenarKuning 
KupingTalingaKupingTalinganTelinga 
KurangKirangKurangKirangKurang 
Kuwasa KuwasaKuwaosKuasa 
  KuwatirKuwaosKhawatir 
Kuwayang?  Terbayang 
KuweKuh / PunikuKuwenKuh / PunikuItu(Jauh dari si pembicara)
Lahiran?Bayen?Melahirkan 
LainDudu / SanesDuduSanesBukan 
LakaBotên wêntênLangkaBotên wêntênTidak Ada 
LakiJali  Suami 
LamaDanguLawasLami / DanguLama 
LamunBilih  Seandainya 
LamunUmpami  Umpama 
LanangJali / JalerLanangJalerLaki-laki 
LarangHawisLarangAwisMahal 
LengaLisa  Minyak 
Lenga LatungLisa latung  Minyak tanah 
LêwihLangkung  Lebih 
LimaGangsalLimaGangsalLima 
LungaKesah  Pergi 
LupaLêpatKlalenKesupenLupa 
LuruNgilari  Cari 
LuruNggulati  Cari 
MabokMêndhêmêndhêmMêndhêmMabuk 
MacaMaos  Baca 
Manfaat / FaedahGunaManfaat / FaedahGinaManfaat 
ManganDahar  Makan 
MangkatTindak  Berangkat 
ManingMalih  Lagi 
ManjingMlebet  Masuk 
MataSoca  Mata 
MatiPejah  Mati 
MayidLaywanJisimLayonJenazah 
MeluMilet  Ikut 
Mencleng?  Lompat 
MênganaMrika  Kesana 
MênêMriki  Kesini 
MêngkononMêngkotên  Begitu 
MêtuMedal  Keluar 
MlakuMlampah  Berjalan 
MlayuMlajeng  Lari 
Mungkin?  Mungkin 
Nang / NingTeng  Di (Tempat) 
Nang ArepTeng Ajeng  Di Depan 
Nang IsorTeng Andap  Di Bawah 
Nang kanaTeng Riku  Di situ 
Nang MendhiTeng Pundi  Dimana 
Nini?Nini?Nenek 
NgajiNgaos  Mengaji 
NginumNgombe  Minum 
NguyuNyeni  Kencing 
OlihAngsal  Mendapat 
OmongGunêmCaturNgendikaBicara 
PadaSami  Sama 
Pada baeSami mawon  Sama saja 
Pancal?  Tendang 
PapatSêkawan  Empat 
ParêkCakêt  Dekat 
PasarPêkên  Pasar 
PatePadem  Padam 
PatiPatosPatiPatosTerlaluBeli Pati Doyan (Tidak Terlalu Suka)
PayungPajengPayungPajengPayung 
PêrabotPêrantiAbahPirantosPerabotan 
PêrcayaPêrcantên  Percaya 
LawangKontênLawangKontênPintuLawang arep (Pintu Depan), Lawang Gada (Pintu Gerbang)keramas
PiraPintên  Berapa 
Piring?AjangAmbengPiring 
Polah?  oleh / lakuakeh polah (banyak perlakuan, banyak tingkah)
PuntenHampura  Maaf 
Purun?  MauPanjenengan purun?(kamu mau?)
PutihPethak  Putih 
Rabi / KurênIstriBojoSemaIstriSekurên = Sejodoh
RadaRabi  AgakRada Manis (agak manis)
Rewel?  Cerewet 
Ro / RuaKalih  Dua 
RunguPirengRunguMidhangetDengarNgrungu, Mireng (Mendengar)
SabênUnggal  Setiap 
SalahSawon  Salah 
SambutSambêt  Pinjam 
SapaSintên  Siapa(Kaliyan Sinten? "Sama Siapa?")
SawahSabin  Sawah 
SedangSiweg  Sedang (Melakukan)(Siweg Punapa? "Sedang Apa")
SegaSêkul  Nasi 
SejenLiya  Lain(Mangga diterasken Liya-liya ae = "Silahkan diteruskan lain-lainnya")
SekienSêniki  Sekarang 
SekikiBenjingSukikiBenjingBesok 
Senajan / AriMenawiAriMenawaWalau 
SenengBungahBeragBingahSenang 
SetitikSakedik  Sedikit 
SijiSêtunggal  Satu 
SiraPanjenengan  Anda 
SiraPanjênênganKowe / SiraSampeyan / PanjenenganKamu 
SrogManggaEnyaManggaSilahkan AmbilCirebonan : "Ya Asrog (Silahkan Ambil)"
Suwe SuweLamiLama 
YaManggaAyo / ElosManggaSilahkanCirebon : "Ya Asrog (Silahkan Ambil)"
TakenDanguTakonTakenTanyaAndangu (Bertanya)
TamuSema  Tamu 
TandukSingatTandukSingatTanduk 
TekaDugiTekaDugiTiba 
TeluTiba??Tiga 
TerusTeras  Teruskan 
TuaSepuh  Tua 
TukuTumbas  Beli 
TurTuntenBacutLajengSelanjutnya 
TuruKilem / Tilem / Kulem  Tidur 
UmahGriya  Rumah 
Untap?  Durhaka 
UpaiSukaniUpaiSukaniBeriNgupai, Nyukani (Memberi)
UripGesang  Hidup 
UwisSampun  Sudah 
WadonIstri  Perempuan 
WaktuSelaWaktuWaktosWaktu 
WanciWayah  Saat 
WaregTuwuk  Kenyang 
WongTiyang  Orang 
WulanSasi  Bulan 
?Kajaba  Kecuali 
?Lan  Dan 
?Jentik  Kelingking 
?Leb  Tutup"Dileb = Ditutup" (Penggunaan Pada "Pintu")
?Maksad  Maksud(Maksadipun = Maksudnya)
?Wiraos  Bicara 
BelajarSinau / GinauBelajarSinauBelajar 
?Kah  Itu(dekat dari si pembicara)
?Waras  Sehat 
?BethekAdangBethakMenanak Nasi 
?SeratJungkatSeratSerabut / Serat 
??KenguluKajangBantal 


Dialek Bahasa Cirebon

Menurut Bapak Nurdin M. Noer Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon, Bahasa Cirebon memiliki setidaknya ada beberapa dialek, yakni Bahasa Cirebon dialek Dermayon atau yang dikenal sebagai Bahasa Indramayuan, Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) atau Bahasa Jawa Separuh, Bahasa Cirebon dialek Plered dan dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara)

Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh)

Dialek Jawareh atau disebut juga sebagai Jawa Sawareh (separuh) merupakan dialek dari Bahasa Cirebon yang berada disekitar perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Brebes, atau sekitar Perbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Dialek Jawareh ini merupakan gabungan dari separuh Bahasa Jawa dan separuh bahasa Sunda. [20]

Bahasa Cirebon dialek Dermayon

Dialek Dermayon merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan secara luas di wilayah Kabupaten Indramayu, menurut Metode Guiter, dialek Dermayon ini memiliki perbedaan sekitar 30% dengan Bahasa Cirebon sendiri. Ciri utama dari penutur dialek Dermayon adalah dengan menggunakan kata "Reang" sebagai sebutan untuk kata "Saya" dan bukannya menggunakan kata "Isun" seperti halnya yang digunakan oleh penutur Bahasa Cirebon.

Bahasa Cirebon dialek Plered (Cirebon Barat)

Dialek Plered merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan di wilayah sebelah barat Kabupaten Cirebon, dialek ini dikenal dengan cirinya yaitu penggunaan huruf "o" yang kental, misalkan pada Bahasa Cirebon standar menggunakan kata "Sira", dialek Kabupaten Cirebon bagian Barat ini menggunakan kata "Siro" untuk mengartikan "Kamu", kata "Apa" menjadi "Apo" dan Jendela menjadi "Jendelo". Penutur dialek yang menempati kawasan barat Kabupaten Cirebon ini lebih mengekspresikan dirinya dengan sebutan "Wong Cirebon", berbeda dengan Penduduk Kota Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon standar (Sira) yang menyebut diri mereka sebagai "Tiang Grage", walaupun antara "Wong Cirebon" dan "Tiang Grage" memiliki arti yang sama, yaitu "Orang Cirebon" [21]

Parikan Cirebon dialek Plered (Pantun Cirebon)

Berbalas pantun atau Parikan dalam Bahasa Cirebon dialek Plered antara Widudung Hamdan, Sipo dan Wahyu Pawaka

Widudung Hamdan :
Uwoh srikayo di paih tawas...
Sambel trasi enak di pangan..
Kayo kayo atine kulo keloas.
Inget rabi langko ning iringan..


maso iyo, digawo-gawo menggawe

Sipo :
Angon wedus ning jagat dermayu
Pengen adus mung sayang langko banyu

Widudung Hamdan:
ano sego dimot ning kardus..
Tuku srabi oline combo..
Ang sipo bli usoh adus..
Daripado rabi bli ngengumbo..

Wahyu Pawaka :
Isuk-isuk tuku srabi...
Tukue bari ngajar layangan...
Usuk-isuk ngobrol rabi...
Gawe kesirian wong bujangan...

Widudung Hamdan:
Miyang meng grage tuku penganan..
Olih berkat iwak cemplunge ano sing ngicipi..
Mulane gen gage kawinan..
Engko mangkat menggawe ano sing ngambunge pipi...


adaaaaauuw...

Wahyu Pawaka :
Uler gendon ngereketi pelem...
Olih berkat olih apem...
Nonton wayang langka tarube...
Bocah wadon durung ana kang gelem...
Bokat ana kang gelem...
Hayuh miyang ning pak lebe...


hehee...

Widudung Hamdan:
Gawe adon-adon kanggo gawe apem..
Tukuh sarung plekat larang regane..
Duduh saking wadon bli gelem..
Saking durung niat bae lanange..


glegek ndipit...
akaka...

Bahasa Cirebon dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara)

Dialek Gegesik merupakan dialek yang digunakan di wilayah Cirebon Barat wilayah Utara disekitar Kecamatan Gegesik, Bahasa Cirebon dialek Gegesik sering digunakan dalam bahasa pengantar Pewayangan oleh Dalang dari Cirebon dan kemungkinan dialek ini lebih halus ketimbang dialeknya "wong cirebon" sendiri. [22]

Perbandingan Dialek Bahasa Cirebon

Bahasa Cirebon BakuDialek IndramayuDialek PleredDialek CiwaringinDialek Pekaleran*Indonesia
Ana (Bagongan)AnaAnoAnaAnaAda
Apa (Bagongan)ApaApoApaApaApa
Bapak (Bagongan)Bapak?Bapa / MamaBapakBapak
Beli (Bagongan)OraOroBeli / OraBli/oraTidak
Dulung (Bagongan)DulangDulungMulukSuapSuap (Makan)
Elok (Bagongan)SokatLokSokIlokPernah
Isun (Bagongan)ReangIsunIsun / KitaNyong / KitaSaya
Kula (Bebasan)KulaKuloKulaKulaSaya
Lagi apa? (Bagongan)Lagi apa?Deng apo?Lagi ApaLagi ApaSedang apa?
Laka (Bagongan)LakaLakoLakaLaka / langkaTidak ada
Paman (Bagongan)PamanPamanMangMamangPaman
Salah (Bagongan)SalahSaloSalahSalahSalah
Sewang (Bagongan)SewongSawong-Sewang / EwangSeorang (Masing-masing)
  • Dialek Pekaleran digunakan di wilayah Kabupaten Majalengka wilayah Utara, oleh karenanya disebut Pekaleran (Sebelah Utara), wilayah utama penggunanya ada di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, sementara wilayah sekitarnya seperti Kecamatan Leuwimunding, Palasah, Jatiwangi, Dawuan, Kasokandel, Sukahaji dan Sindang merupakan wilayah percampuran antara Bahasa Sunda dialek Majalengka dengan Bahasa Cirebon dan Banyumasan yang dikenal dengan Bahasa Jawareh (Jawa Sewareh) atau Jawa Setengah.

Daftar Pustaka

  1. ^ Tim Penyusun Disparbud Prov. Jawa Barat. 2011. "Peta Budaya Provinsi Jawa Barat". Bandung : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
  2. ^ Nurfaidah, Dedeh. 2008. "Basa Sunda Dialék Majalengka di Kacamatan Sukahaji". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  3. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  4. ^ Wulandari, Sri(Penyanyi Cirebonan). 2011. "Prefix A – Change from Middle to Modern Cirebonese (A case study of Serat Catur Kandha as a midlle Cirebonese texts and Nguntal Negara as a modern Cirebonese text)". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  5. ^ a b c d Menimbang-nimbang Bahasa Cirebon(Edisi Tahun 2009)
  6. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  7. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  8. ^ Tim Penyusun Disparbud Prov. Jawa Barat. 2011. "Peta Budaya Provinsi Jawa Barat". Bandung : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
  9. ^ Nurfaidah, Dedeh. 2008. "Basa Sunda Dialék Majalengka di Kacamatan Sukahaji". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  10. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  11. ^ Wulandari, Sri(Penyanyi Cirebonan). 2011. "Prefix A – Change from Middle to Modern Cirebonese (A case study of Serat Catur Kandha as a midlle Cirebonese texts and Nguntal Negara as a modern Cirebonese text)". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  12. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  13. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  14. ^ Rosidi, Ajip. 2010. "Bahasa Cirebon dan Bahasa Indramayu". : Pikiran Rakyat
  15. ^ Salana. 2002. "Wyakarana : Tata Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  16. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  17. ^ Sudibyo YS, Nurochman. 2011. "Bahasa Jawa Pantura Tak Terpeta, Lagu-lagunya Merambah Nusantara" : Surabaya. Kongres Bahasa Jawa
  18. ^ Tayudi. 2010. "Kamus Bahasa Indramayu" : tayudic.blogspot.com
  19. ^ Tayudi. 2010. "Kamus Bahasa Indramayu" : tayudic.blogspot.com
  20. ^ Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama
  21. ^ Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama
  22. ^ Noer, Nurdin M. "Wayang Kulit Di Mata Matthew Isaac Cohen" : Pikiran Rakyat

Kosakata

Sebagian besar kosakata asli dari bahasa ini tidak memiliki kesamaan dengan bahasa Jawa standar (Surakarta/Yogyakarta) baik secara morfologi maupun fonetik. Memang bahasa Cirebon yang dipergunakan di Cirebon dengan di Indramayu itu meskipun termasuk bahasa Jawa, mempunyai perbedaan cukup besar dengan “bahasa Jawa baku”, yaitu bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah yang berpegang kepada bahasa Jawa Solo. Dengan demikian, sebelum 1970-an, buku-buku pelajaran dari Solo tak dapat digunakan karena terlalu sukar bagi para murid (dan mungkin juga gurunya). Oleh karena itu, pada 1970-an, buku pelajaran itu diganti dengan buku pelajaran bahasa Sunda yang dianggap akan lebih mudah dimengerti karena para pemakai bahasa Sunda “lebih dekat”. Akan tetapi, ternyata kebijaksanaan itu pun tidak tepat sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya, yaitu Bahasa Jawa dialek Cirebon. [1] namun penerbitan buku penujang pelajaran bahasa daerah yang terjadi tahun selanjutnya tidak mencantumkan kata "Bahasa Jawa dialek Cirebon" lagi, akan tetapi hanya menggunakan kata "Bahasa Cirebon" hal ini seperti yang telah dilakukan pada penerbitan buku penunjang pelajaran bahasa cirebon pada tahun 2001 dan 2002. "Kamus Bahasa Cirebon" yang ditulis oleh Sudjana sudah tidak mencantumkan Kata "Bahasa Jawa dialek Cirebon" namun hanya "Kamus Bahasa Cirebon" begitu juga penerbitan "Wyakarana - Tata Bahasa Cirebon" pada tahun 2002 yang tidak mununjukan lagi keberadaan Bahasa Cirebon sebagai bagian dari Bahasa Jawa, namun menunjukan eksistensi Bahasa Cirebon sebagai bahasa yang mandiri.

Perbandingan Bahasa Cirebon Bagongan (Bahasa Rakyat)

Berikut merupakan perbandingan antara bahasa Cirebon dengan bahasa lainnya yang dianggap serumpun, yaitu bahasa Jawa Serang (Jawa Banten), Bahasa Jawa dialek Tegal dan Pemalangan serta Bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta - Yogyakarta) dalam level Bagongan atau Bahasa Rakyat.

Banten UtaraCirebonan & Dermayon[2]BanyumasanTegal, BrebesPemalangSolo/JogjaIndonesia
kitakita/reang/isuninyong/nyonginyong/nyongnyongakuaku/saya
siresirarikakoenkoekowekamu
pisanpisanbangetnemen/temennemen/temen/teotenansangat
keprimenkepriben/kepriwekepriwekepriben/priben/pribekeprimen/kepriben/primen/prime/priben /pribepiye/kepriyebagaimana
oreora/belioraora/belihoraoratidak
manjingmanjingmlebumanjing/mlebumanjing/mlebumlebumasuk
areparep/panareppanpan/pen/ape/pakarepakan
sakesingsekangsingkadi/kadingsekodari
kelambiKelambiKelambiKelambiKelambiKelambiPakaian
KulonKulonKulonKulonKulonKulonBarat
TukuTukuTukuTukuTukuTukuBeli
DurungDurungDurungDurungDurungDurungBelum
KependakKepetukKepetukKepetukKetemu Bertemu
BiseBisaBisaBisaBisoIsoBisa
LanLanLanLanLanLanDan
TekeTekaTekaTekaTekaTekaDatang
KareKaroKaroKaroKaroKaroDengan
EntekEntek / Kasepan*EntekEntekEntekEntekHabis (* kasepan = kehabisan barang karena terlambat datang)

Perbandingan Bahasa Cirebon Bebasan (Bahasa Halus)

Berikut ini adalah perbandingan antara bebasan (Bahasa Halus) Cirebon, bebasan Pemalangan, dengan bebasan Serang (Jawa Banten)

Banten UtaraCirebonan & Dermayon[3]Pemalangan/TegalanIndonesia
KasihJenengJeneng/nami/asmiNama
BotenBotenMbotenTidak
TetehRara/YayuMbak/mbakyuKakak perempuan (mbak)
Koh/iku/punikuKuh/punikuPuniku/nikuItu
KepetukKapanggihKepanggihKetemu
IkiKihNikiIni
nggihInggihInggih/nggihYa
UgiUgiUgiJuga
KelipunPunapaKenging nopoKenapa
HampuraHampuraNgampuntenMaaf
SegeSekulSekulNasi
LinggarKesahTindak/kesahPergi
DarbeGadahKagunganPunya
SenikiSenikiSaknikiSekarang
Matur nuhunMatur nuwun/kesuwunMatur nuwunTerima kasih
Ayun ning pundiBade pundiBade teng pundiMau kemana?
PasarPekenPekenPasar
SalahSawonSalahSalah
KuleKulaKuloSaya
UningUningNgertosTahu
BangkitSagedSagedBisa
NapikSampunAmpunJangan
NireSampeyan / PanjenenganNjenenganAnda
CepeCapehTeroseKata
GelemBadeBadeMau
SareKilemTilemTidur
MantukWangsulWangsulPulang
SaosMawonMawonSaja
WauWauWauTadi
KepetukKapanggihKepanggihKetemu
MalerMaksihTasehMasih

Kamus Bahasa Indonesia - Cirebon

Berikut adalah Kamus yang berisi kosakata bahasa Cirebon Bagongan, Bahasa Cirebon Bebasan, Indramayu Ngoko dan Indramayu Krama (Masyarakat Indramayu menyebut Bahasa Bagongan dengan sebutan Bagongan atau Ngoko dan Bebasan dengan sebutan Krama atau Besiken[4]) serta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Cirebon BagonganCirebon Bebasandialek Indramayu Bagongan / Ngoko[5]dialek Indramayu Krama / Besiken[6]Bahasa IndonesiaPenjelasan
Abad?AbadLestantumAbad 
AbangAbritAbangAbritMerah 
Abot?AbotAwratBerat 
Adi Adi Adik (Secara Umum Laki-Laki dan Perempuan) 
Nang / EnangAyiNangRayiAdik (Laki-Laki) 
Neng / EnengYayiNengYayiAdik (Perempuan) 
AdohTebihAdohTebihJauh 
AdolSadeanAdolSadeanDagang 
AduAbenAduAbenAdu 
AdusSiramAdusSiramMandi 
Adhem?AdhemAsrepSejuk 
AgamaAgamiAgamaAgamiAgama 
AjaSampun  Jangan(Sampun teng Riku! = "Jangan Disitu!"
AkehKatahAkehKatahBanyak 
KakangRakaKakangRakaKakak Laki-Laki 
AkiKiKaki?Kakek 
AkuAkên  Aku (Mengaku)ngaken (mengaku)
Alas / LuwungWanaAlasWanaHutan 
Alih?  Pindah(Ingsun sampun ngalih teng Kuningan = Saya sudah pindah ke Kuningan)
AmargaAmargi  Akibat(amargi ingsun mboten uning kepripun pakemipun basa Bebasan Cirebon ingkang leres = akibatnya saya tidak tahu bagaimana peraturan bahasa Bebasan Cirebon yang benar)
Aig / AgeAglisCepet / GageEnggalSegera 
AmbaWiwirAmbaWiyarLuas 
AmbirSupadon  Biar 
Amit /Permisi?AmitNuwun SewuPermisi 
AnaWentenAnaWontenAda 
AngelSusahAngelSesahaSusah 
AngonAngenAngonAngenGembalaNgangon Kebo (Menggembala Kerbau)
Angot?KumatKimatKambuh 
AntaraneAntawiseAntaraneAntawiseAntaranya 
ApaPunapaApaPunapaApa 
ApikSaeApikSaeBaik 
AranJeneng / AsmiAranNami/AsmiNama 
ArepAjengArepAjengAkan 
Arep mendhiBade pundiArep mendhi / Garep MendhiBade pundiMau ke mana? 
Asli?AsliSesupeAsli 
Asu?AsuSegawonAnjing 
AtiManahAtiManahHati 
AturanPakem  Aturan 
AwanSiyangAwanRina / SiangSiang 
AwakSelira / BadanAwakSalira / BadanBadan 
AyamSawungAyamSawungAyam 
BaeMawonBaeMawonSaja 
BagenSanggineBagenKêrsanipunBiarkan 
BagusSaeBagusSaeBagus 
BakaMenawiBakaMenawaKalau 
BalikWangsulBalikWangsulPulang 
BanyuToyaBanyuToyaAir 
BapakRamaBapakRamaBapak 
BaturRencangBaturRencangKawan 
BanyuToyaBanyuToyaAir 
BariKaliyanBarengSesarenganBersama 
Bawi?CelengAndhapanBabi 
Bebek?BebekKambanganBebek 
BelahPalihBelahPalihSepalih (sebelah) 
Beli / OraBoten  Tidak 
BênêrLêrêsBênêrLêrêsBenar 
Bendrongan?  Main Musik(Main Musik Dengan Alat Seadanya disebut "Bendrongan"
BêngênRumiyenBêngênRumiyin / SengenDahulu 
BêngiDaluBêngiDaluMalam 
BerasUwosBerasUwosBeras 
Bobad?Bobad Bohong 
Bocah / AnakLareAnakLareAnak 
Bokat?  Takut / Barangkali"aja ning ngerep nok..!!, bokat ketendang!" (jangan di depan nak!! (perempuan), Takut tertendang!)

"isun arep ngulur batur-batur nang alun-alun, bokat bae ana mengkana" (saya hendak mencari anak-anak di alun-alun, barangkali saja ada di sana)

Bonggan?  Awas!Digunakan ketika kesal pada sesuatu atau Menantang
BrêsiRêsikBersihRêsikBersih 
BubarBibarBubarBibarBubar 
Bulit?  Curang 
BuriWingkingBuri / GuriWingkingBelakangNang Buri, Teng Wingking (Di Belakang)
Buru-BuruKêsusuBuru-BuruBujêng-bujêngTergesa-gesa 
BuwangBucalBuwangBucalBuang / Melemparkan 
CangkêmLêsanCangkêm / TutukLêsanMulut 
CaosSeba??Menghadap / Menemui 
Carita?CritaCriosCerita 
Cêg?CêkêlNgastaPegangCêgcêgan (Pegangan)
CilikAlitCilikAlitKecil 
CobaCobiCobaCobiCoba 
Cungur / Irung?IrungGranaHidung 
CukurParasCukurParasCukur 
DadiDadosDadiDadosJadi 
DagangSadeanDagangSadeanDagang 
DakeGadah  Punya (Dapat) 
DalanDêrmagiDalanMargaJalan 
Dandan?DandanDandosBerhias 
Dawuk?  Dewasa 
DêlêngNingaliDêlêngNingali / MirsaniMelihat 
DhadhaJajaDhadhaJajaDada 
DamarPandhêmDamarPandamLampu 
DêmênTresnaDêmênTresnaCinta 
Dêmplon?  Seksi 
Dêngkul / Tur?DêngkulJengkuLutut 
DewekPiyambêk  Sendiri 
DiDiDiDipunDi (Imbuhan)Cirebon Bebasan : "Dibarokahi", dialek Indramayu Krama : "Dipun Barokahi"
DinaDintênDinaDintênHari(Sedinten-dinten = Sehari-hari)
Dolan?Dolan?Main 
DomJarumDomJarumJarum 
DoyanPurun / KersaDoyanPurun / KersaSuka / Mau 
DuitYatraDuitYatraUang 
DulungNdahariDulangNdahariSuap (Makan) 
DurungDêrêngDurungDêrêngBelum 
DuweGadahDuweGadahPunya 
DuwurInggilDuwurInggilTinggi 
êlingêmutêlingêmutIngat 
êmbahêyangêmbahêyangKakek-Nenek 
EmbuhWikanEmbuhKirangan / WikanTidak Tahu 
??Embun-embunanPasundulanEmbun-embun 
EmongBotenEmongMbotenTidak Mau 
EnakEcaEnakEcaEnak 
êndasSirah  Kepala 
êndhêpêndhapêndhêp / CindekêndhapPendek 
êndiPundiêndiPundiMana 
êndogTiganêndogTiganTelur 
êngkoAjeng  Nanti 
ênomênêmênomênêm / timurMuda 
êntêkTêlasêntokTêlasHabis 
Enteni?EnteniEntosiMenunggu 
ErtiErtos  Arti(Ngertos = Mengerti) (Basa Iku alat Komunikasi, Umpami panjenengan ngertos ya leres! = Bahasa itu alat komunikasi kalau anda mengerti ya bagus!)
EsukEnjingEsukEnjingPagi 
EtungEtangEtungEtangHitung 
GajahLimanGajahLimanGajah 
GampangGampilGampangGampilMudah 
GantiGantosGantiGantosGanti 
GawaBaktaGawaBaktaBawambakta (Membawa), Gawaan / bektan (Barang Bawaan)
GaweDamelGaweDamelKerja 
GedangPisang  Pisang 
GedeAgeng  Besar 
GêlêmPurunGêlêmPurunMau 
GelangBinggelGelangBinggelGelang 
GelungUkelGelungUkelGulung 
GemuyuGemujengGemuyuGemujengTertawa 
GenUgi  Juga 
GenapJangkepGenapJangkepLengkap 
GeniBramaGeniBramaApi 
Gering / Kuru /Pêyang?GeringKeraKurus 
Getek?  Geli 
GetihRahGetihRahDarah 
GigirPêngkêranGigirPêngkêranPunggung 
GodhongRonGodhongRonDaun 
Golek?GolekPadosWayang Kayu (Golek) 
GugahWunguGugahWunguBangun 
GulaGêndisGulaGêndisGula 
GuluJanggaGuluJanggaLeher 
GaweanDamelan?GunemanPekerjaan 
GuyonGujêngGuyonGujêngBercandaGegujengan (Bercandaan)
IdêpIbingIdepIbingBulu Mata 
IduKecohIduKecohLudah 
Iga?IgaUnusanIga 
IjoIjêmIjoIjêmHijau 
IlangIcalIlangIcalHilang 
IlatLidahIlatLidahLidah 
Imbuh?ImbuhTandukTambahan 
Inep?InepSipengBermalam 
InguIngahInguIngahPelihara 
IrêngCêmêngIrêngCêmêngHitam 
IsorAndhapIsorAndhapBawah 
IsinLingsemIsinLingsemMalu 
IsunIngsun / KulaReang / KitaKulaSaya 
IwakUlamIwakUlamIkan 
IyaInggihIyaInggihYa 
JagaRaksaJagaReksaJagaNjaga, Ngraksa (Menjaga)
JagoSawungJagoSawungAyam Jago 
JagongLinggihDodokLinggihDuduk 
JalaJambêtJalaJambêtJala 
Jalir???Pelacur 
JalukPundhutJupuk / JokotPendhetAmbil 
JamuJampiJamuJampiJamu 
Jaran?JaranTitihanKuda 
JareCapeJareCriyosKata (Ucap)Cirebonan : "Cape sinten?" (Kata (ucap) siapa?)
Jenggot?JenggotGumbalaJenggot 
Jêriji?DrijiRacikanJari 
JeroLebetJeroLebetDalam 
Jingkat?KagetKejotTerkejut 
Joget?JogedBeksaGoyang 
Kabar / WartaWartosKabar / WartaWartosBerita 
KabehSedantênKabehSêdayaSemua 
KabênêranKalêrêsanKabêranKêlêrêsanKebetulan 
Kaca KacaPaningalanKaca 
KaePunikaKaenPunikaItu (Dekat dengan si Pembicara) 
Kali / LêpênBenawiKali / LêpênBenawiSungai 
Kalung?KalungSangsanganKalung 
Kandha?KandhaSanjangBercerita 
KanggoKanggeKanggoKanggeUntuk 
KarangKawisKarangKawisKarang 
KarenaKêrantên  Karena 
KariKantunKariKantunSisa (Tinggal Terakhir) / Tertinggal / TerakhirKantun-kantun (akhirnya)
KaroKaliyanKaroKaliyanBersamaTeng bioskop kalian sinten inggih? (Di bioskop bersama siapa, ya?)
KaroSarengKaro Dengan(Garam sareng Gendhis dicampur mawon Kang! = "Garam dengan Gula dicampur aja Kang!")
KatonKêtingalKatonKêtingalDapat dilihat 
Katok / CangcutLancingKatokLancingCelana dalam 
Kaweruh KaweruhSeserepanPengetahuan 
Kaya / ala-alaKadosKayaKadosSeperti(Kados Mekoten = Sepeti Begitu / Seperti Itu)
KayuKajengKayuKajengKayu 
Kebanjur?KebanjurKelajengTersiram 
Kêbo?KêboMaesaKerbau 
KêdêrEwedKêdêrEwedBingung 
KelanjutanKelanjêngan  Kelanjutan 
KelapaKerambilKelapaKerambilKelapa 
  KeliruKlentuKeliru 
KembangSekarKembangSekarBunga 
Kêmit?  Jaga (Tugas Jaga)Kêmit Desa (Orang yang menjaga Desa)
KêmulSingepKêmulSingepSelimut 
Kên / Kahin / JaritSinjangJaritSinjangKain 
KeneRikiKeneRikiSini 
KêponakanKêpênakanKêponakanKêpênakanKeponakan 
KêpribenKêpripunKêpribenKêpripunBagaimana 
KêramasJamasKramasJamasKeramas 
Kêrasan / Bêtah?KrasanKraosBetah 
KêringetRiweKêringetRiweKeringat 
Kêris?KerisDuwungKeris 
KêrtasDalancangKertasDlancangKertasCirebonan : "Daluwang" (Kertas yang terbuat dari Kulit Kayu)
Kêtara KetaraKetawisJelas 
KêtemuKêpanggihKêtemuKêpanggihBertemu 
Kêtuwon?  Percuma / tidak dilayani dengan baik 
Kêyok?KalahKawonKalahKekalahan (Cirebon : Kasoran)
KiePuniki / KihEnya / KienPuniki / NikiIni 
KijingSekaranKijingSekaranGilang Makam 
KiraKintenKiraKintenKira (Perkiraan)Kinten-Kinten (Kira-Kira)
KirimKintunKirimKintunKirim 
KlambiRasukanKlambiRasukanPakaian 
KongkonKengkenKongkonKengkenSuruh 
KuburanPasareanKuburanPasareanKuburan 
Kudu / MesthiKedahKuduKedahHarus 
Kuku?KukuKenakaKuku 
KulonKulen / KulwanKulonKulenBarat 
Kumat KumatKimatKumat 
  KumpulKêmpalKumpul 
KunaKinaKuna Kuno 
KuningJenerKuningJenarKuning 
KupingTalingaKupingTalinganTelinga 
KurangKirangKurangKirangKurang 
Kuwasa KuwasaKuwaosKuasa 
  KuwatirKuwaosKhawatir 
Kuwayang?  Terbayang 
KuweKuh / PunikuKuwenKuh / PunikuItu(Jauh dari si pembicara)
Lahiran?Bayen?Melahirkan 
LainDudu / SanesDuduSanesBukan 
LakaBotên wêntênLangkaBotên wêntênTidak Ada 
LakiJali  Suami 
LamaDanguLawasLami / DanguLama 
LamunBilih  Seandainya 
LamunUmpami  Umpama 
LanangJali / JalerLanangJalerLaki-laki 
LarangHawisLarangAwisMahal 
LengaLisa  Minyak 
Lenga LatungLisa latung  Minyak tanah 
LêwihLangkung  Lebih 
LimaGangsalLimaGangsalLima 
LungaKesah  Pergi 
LupaLêpatKlalenKesupenLupa 
LuruNgilari  Cari 
LuruNggulati  Cari 
MabokMêndhêmêndhêmMêndhêmMabuk 
MacaMaos  Baca 
Manfaat / FaedahGunaManfaat / FaedahGinaManfaat 
ManganDahar  Makan 
MangkatTindak  Berangkat 
ManingMalih  Lagi 
ManjingMlebet  Masuk 
MataSoca  Mata 
MatiPejah  Mati 
MayidLaywanJisimLayonJenazah 
MeluMilet  Ikut 
Mencleng?  Lompat 
MênganaMrika  Kesana 
MênêMriki  Kesini 
MêngkononMêngkotên  Begitu 
MêtuMedal  Keluar 
MlakuMlampah  Berjalan 
MlayuMlajeng  Lari 
Mungkin?  Mungkin 
Nang / NingTeng  Di (Tempat) 
Nang ArepTeng Ajeng  Di Depan 
Nang IsorTeng Andap  Di Bawah 
Nang kanaTeng Riku  Di situ 
Nang MendhiTeng Pundi  Dimana 
Nini?Nini?Nenek 
NgajiNgaos  Mengaji 
NginumNgombe  Minum 
NguyuNyeni  Kencing 
OlihAngsal  Mendapat 
OmongGunêmCaturNgendikaBicara 
PadaSami  Sama 
Pada baeSami mawon  Sama saja 
Pancal?  Tendang 
PapatSêkawan  Empat 
ParêkCakêt  Dekat 
PasarPêkên  Pasar 
PatePadem  Padam 
PatiPatosPatiPatosTerlaluBeli Pati Doyan (Tidak Terlalu Suka)
PayungPajengPayungPajengPayung 
PêrabotPêrantiAbahPirantosPerabotan 
PêrcayaPêrcantên  Percaya 
LawangKontênLawangKontênPintuLawang arep (Pintu Depan), Lawang Gada (Pintu Gerbang)keramas
PiraPintên  Berapa 
Piring?AjangAmbengPiring 
Polah?  oleh / lakuakeh polah (banyak perlakuan, banyak tingkah)
PuntenHampura  Maaf 
Purun?  MauPanjenengan purun?(kamu mau?)
PutihPethak  Putih 
Rabi / KurênIstriBojoSemaIstriSekurên = Sejodoh
RadaRabi  AgakRada Manis (agak manis)
Rewel?  Cerewet 
Ro / RuaKalih  Dua 
RunguPirengRunguMidhangetDengarNgrungu, Mireng (Mendengar)
SabênUnggal  Setiap 
SalahSawon  Salah 
SambutSambêt  Pinjam 
SapaSintên  Siapa(Kaliyan Sinten? "Sama Siapa?")
SawahSabin  Sawah 
SedangSiweg  Sedang (Melakukan)(Siweg Punapa? "Sedang Apa")
SegaSêkul  Nasi 
SejenLiya  Lain(Mangga diterasken Liya-liya ae = "Silahkan diteruskan lain-lainnya")
SekienSêniki  Sekarang 
SekikiBenjingSukikiBenjingBesok 
Senajan / AriMenawiAriMenawaWalau 
SenengBungahBeragBingahSenang 
SetitikSakedik  Sedikit 
SijiSêtunggal  Satu 
SiraPanjenengan  Anda 
SiraPanjênênganKowe / SiraSampeyan / PanjenenganKamu 
SrogManggaEnyaManggaSilahkan AmbilCirebonan : "Ya Asrog (Silahkan Ambil)"
Suwe SuweLamiLama 
YaManggaAyo / ElosManggaSilahkanCirebon : "Ya Asrog (Silahkan Ambil)"
TakenDanguTakonTakenTanyaAndangu (Bertanya)
TamuSema  Tamu 
TandukSingatTandukSingatTanduk 
TekaDugiTekaDugiTiba 
TeluTiba??Tiga 
TerusTeras  Teruskan 
TuaSepuh  Tua 
TukuTumbas  Beli 
TurTuntenBacutLajengSelanjutnya 
TuruKilem / Tilem / Kulem  Tidur 
UmahGriya  Rumah 
Untap?  Durhaka 
UpaiSukaniUpaiSukaniBeriNgupai, Nyukani (Memberi)
UripGesang  Hidup 
UwisSampun  Sudah 
WadonIstri  Perempuan 
WaktuSelaWaktuWaktosWaktu 
WanciWayah  Saat 
WaregTuwuk  Kenyang 
WongTiyang  Orang 
WulanSasi  Bulan 
?Kajaba  Kecuali 
?Lan  Dan 
?Jentik  Kelingking 
?Leb  Tutup"Dileb = Ditutup" (Penggunaan Pada "Pintu")
?Maksad  Maksud(Maksadipun = Maksudnya)
?Wiraos  Bicara 
BelajarSinau / GinauBelajarSinauBelajar 
?Kah  Itu(dekat dari si pembicara)
?Waras  Sehat 
?BethekAdangBethakMenanak Nasi 
?SeratJungkatSeratSerabut / Serat 
kengulukenguluKenguluKajangBantal 


Dialek Bahasa Cirebon

Menurut Nurdin M. Noer, Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon, Bahasa Cirebon memiliki setidaknya ada beberapa dialek, yakni Bahasa Cirebon dialek Dermayon atau yang dikenal sebagai Bahasa Indramayuan, Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) atau Bahasa Jawa Separuh, Bahasa Cirebon dialek Plered dan dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara)

Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh)

Dialek Jawareh atau disebut juga sebagai Jawa Sawareh (separuh) merupakan dialek dari Bahasa Cirebon yang berada disekitar perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Brebes, atau sekitar Perbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Dialek Jawareh ini merupakan gabungan dari separuh Bahasa Jawa dan separuh bahasa Sunda. [7]

Bahasa Cirebon dialek Dermayon

Dialek Dermayon merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan secara luas di wilayah Kabupaten Indramayu, menurut Metode Guiter, dialek Dermayon ini memiliki perbedaan sekitar 30% dengan Bahasa Cirebon sendiri. Ciri utama dari penutur dialek Dermayon adalah dengan menggunakan kata "Reang" sebagai sebutan untuk kata "Saya" dan bukannya menggunakan kata "Isun" seperti halnya yang digunakan oleh penutur Bahasa Cirebon.

Bahasa Cirebon dialek Plered (Cirebon Barat)

Dialek Plered merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan di wilayah sebelah barat Kabupaten Cirebon, dialek ini dikenal dengan cirinya yaitu penggunaan huruf "o" yang kental, misalkan pada Bahasa Cirebon standar menggunakan kata "Sira", dialek Kabupaten Cirebon bagian Barat ini menggunakan kata "Siro" untuk mengartikan "Kamu", kata "Apa" menjadi "Apo" dan Jendela menjadi "Jendelo" (ada juga yang menyebutnya dengan "Gendelo"). Penutur dialek yang menempati kawasan barat Kabupaten Cirebon ini lebih mengekspresikan dirinya dengan sebutan "Wong Cirebon", berbeda dengan Penduduk Kota Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon standar (Sira) yang menyebut diri mereka sebagai "Tiang Grage", walaupun antara "Wong Cirebon" dan "Tiang Grage" memiliki arti yang sama, yaitu "Orang Cirebon" [8]

Parikan Cirebon dialek Plered (Pantun Cirebon)

Berbalas pantun atau Parikan dalam Bahasa Cirebon dialek Plered antara Widudung Hamdan, Sipo dan Wahyu Pawaka

Widudung Hamdan :
Uwoh srikayo di paih tawas...
Sambel trasi enak di pangan..
Kayo kayo atine kulo keloas.
Inget rabi langko ning iringan..


maso iyo, digawo-gawo menggawe

Sipo :
Angon wedus ning jagat dermayu
Pengen adus mung sayang langko banyu

Widudung Hamdan:
ano sego dimot ning kardus..
Tuku srabi oline combo..
Ang sipo bli usoh adus..
Daripado rabi bli ngengumbo..

Wahyu Pawaka :
Isuk-isuk tuku srabi...
Tukue bari ngajar layangan...
Usuk-isuk ngobrol rabi...
Gawe kesirian wong bujangan...

Widudung Hamdan:
Miyang meng grage tuku penganan..
Olih berkat iwak cemplunge ano sing ngicipi..
Mulane gen gage kawinan..
Engko mangkat menggawe ano sing ngambunge pipi...


adaaaaauuw...

Wahyu Pawaka :
Uler gendon ngereketi pelem...
Olih berkat olih apem...
Nonton wayang langka tarube...
Bocah wadon durung ana kang gelem...
Bokat ana kang gelem...
Hayuh miyang ning pak lebe...


hehee...

Widudung Hamdan:
Gawe adon-adon kanggo gawe apem..
Tukuh sarung plekat larang regane..
Duduh saking wadon bli gelem..
Saking durung niat bae lanange..


glegek ndipit...
akaka...

Bahasa Cirebon dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara)

Dialek Gegesik merupakan dialek yang digunakan di wilayah Cirebon Barat wilayah Utara disekitar Kecamatan Gegesik, Bahasa Cirebon dialek Gegesik sering digunakan dalam bahasa pengantar Pewayangan oleh Dalang dari Cirebon dan kemungkinan dialek ini lebih halus ketimbang dialeknya "wong cirebon" sendiri. [9]

Perbandingan Dialek Bahasa Cirebon

Bahasa Cirebon BakuDialek IndramayuDialek PleredDialek CiwaringinDialek Pekaleran*Indonesia
Ana (Bagongan)AnaAnoAnaAnaAda
Apa (Bagongan)ApaApoApaApaApa
Bapak (Bagongan)Bapak?Bapa / MamaBapakBapak
Beli (Bagongan)OraOroBeli / OraBliTidak
Dulung (Bagongan)DulangDulungMulukSuapSuap (Makan)
Elok (Bagongan)SokatLokSokIlokPernah
Isun (Bagongan)ReangIsunIsun / KitaNyong / KitaSaya
Kula (Bebasan)KulaKuloKulaKulaSaya
Lagi apa? (Bagongan)Lagi apa?Deng apo?Lagi ApaLagi ApaSedang apa?
Laka (Bagongan)LakaLakoLakaLaka / langkaTidak ada
Paman (Bagongan)PamanPamanMangMamangPaman
Salah (Bagongan)SalahSaloSalahSalahSalah
Sewang (Bagongan)SewongSawong-Sewang / EwangSeorang (Masing-masing)
  • Dialek Pekaleran digunakan di wilayah Kabupaten Majalengka wilayah Utara, oleh karenanya disebut Pekaleran (Sebelah Utara), wilayah utama penggunanya ada di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, sementara wilayah sekitarnya seperti Kecamatan Leuwimunding, Palasah, Jatiwangi, Dawuan, Kasokandel, Sukahaji dan Sindang merupakan wilayah percampuran antara Bahasa Sunda dialek Majalengka dengan Bahasa Cirebon dan Banyumasan yang dikenal dengan Bahasa Jawareh (Jawa Sewareh) atau Jawa Setengah.

Daftar Pustaka

  1. ^ Tim Penyusun Disparbud Prov. Jawa Barat. 2011. "Peta Budaya Provinsi Jawa Barat". Bandung : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
  2. ^ Nurfaidah, Dedeh. 2008. "Basa Sunda Dialék Majalengka di Kacamatan Sukahaji". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  3. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  4. ^ Wulandari, Sri(Penyanyi Cirebonan). 2011. "Prefix A – Change from Middle to Modern Cirebonese (A case study of Serat Catur Kandha as a midlle Cirebonese texts and Nguntal Negara as a modern Cirebonese text)". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  5. ^ a b c d Menimbang-nimbang Bahasa Cirebon(Edisi Tahun 2009)
  6. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  7. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  8. ^ Tim Penyusun Disparbud Prov. Jawa Barat. 2011. "Peta Budaya Provinsi Jawa Barat". Bandung : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
  9. ^ Nurfaidah, Dedeh. 2008. "Basa Sunda Dialék Majalengka di Kacamatan Sukahaji". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  10. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  11. ^ Wulandari, Sri(Penyanyi Cirebonan). 2011. "Prefix A – Change from Middle to Modern Cirebonese (A case study of Serat Catur Kandha as a midlle Cirebonese texts and Nguntal Negara as a modern Cirebonese text)". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
  12. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  13. ^ Amaliya. 2010. Alasan Politiklah Sebabnya. Bandung : Pikiran Rakyat
  14. ^ Rosidi, Ajip. 2010. "Bahasa Cirebon dan Bahasa Indramayu". : Pikiran Rakyat
  15. ^ Salana. 2002. "Wyakarana : Tata Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  16. ^ Sudjana, TD. 2005. "Kamus Bahasa Cirebon". Bandung : Humaniora Utama Press
  17. ^ Sudibyo YS, Nurochman. 2011. "Bahasa Jawa Pantura Tak Terpeta, Lagu-lagunya Merambah Nusantara" : Surabaya. Kongres Bahasa Jawa
  18. ^ Tayudi. 2010. "Kamus Bahasa Indramayu" : tayudic.blogspot.com
  19. ^ Tayudi. 2010. "Kamus Bahasa Indramayu" : tayudic.blogspot.com
  20. ^ Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama
  21. ^ Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama
  22. ^ Noer, Nurdin M. "Wayang Kulit Di Mata Matthew Isaac Cohen" : Pikiran Rakyat


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan



Sumber :
sepakbola.biz, wiki.kpt.co.id, id.wikipedia.org, dsb.