Doenjang

Doenjang
Hangeul된장
Hanja된醬
Alih Aksara yang Disempurnakandoenjang
McCune–Reischauertoenjang

Doenjang adalah jenis saus yang berasal dari Korea.[1]

Dalam catatan sejarah

Penyebutan tentang pembuatan doenjang dapat ditemukan di dalam teks sejarah Cina di Buku Wei dan Suku Dongyi serta teks Sanguozhi yang ditulis oleh Chen Shou di tahun 290.[1] Pada zaman dahulu, doenjang dinamakan tojang.[1] Orang Cina kuno mengenal bau doenjang sebagai saus khas Korea.[1]

Proses pembuatan

Doenjang dibuat dari kedelai yang direbus dan dikeringkan di panas matahari, kemudian dibentuk jadi persegi yang dinamakan mejubap atau meju.[1] Dalam proses pengeringan ini muncul jejamuran yang menandakan telah terjadinya proses fermentasi dan menimbulkan bau khas. Setelah dikeringkan meju dipindahkan ke tempat hangat agar proses ferementasi berlangsung cepat.[1] Setelah itu dimasukkan ke dalam tempayan besar yang diisi dengan air garam. Air garam ini menyebabkan terjadinya fermentasi yang lebih baik lagi. Inilah yang dinamakan doenjang. Jika doenjang dipisahkan dengan air dari hasil fermentasi, akan menghasilkan ganjang.[1]

Bahan masakan

Doenjang biasanya dibuat secara manual di rumah-rumah orang Korea, terutama di pedesaan. Cara pembuatan doenjang secara manual hanya menggunakan air garam sementara doenjang buatan pabrik dibuat dengan menambahkan tepung gandum. Bahkan ada yang sengaja menambahkan komposisinya dengan ikan teri agar rasanya semakin lezat. Doenjang yang dimakan dengan bawang putih, minyak wijen, dan gochujang (pasta cabai Korea) yang dibungkus dengan sayur dinamakan ssamjang (tanpa nasi) atau ssambap (ditambah nasi).

Doenjang juga populer dimasak sebagai sup, yaitu Doenjangjjigae (sup doenjang) yang biasanya berisi tahu dan bumbu seperti bubuk cabai, jamur, makanan laut dan daging. Doenjang memiliki gizi yang tinggi karena dihasilkan dari proses fermentasi yang bersifat anti kanker, selain itu juga memiliki sumber mineral dan flavonoid yang bersifat antioksidan.

Nilai doenjang

Doenjang dikatakan bagi orang Korea memiliki 5 nilai.[1] Pertama adalah dansim, artinya doenjang akan memiliki rasa dan aroma yang sama bahkan bila dicampurkan dengan rasa lain.[1] Yang kedua adalah hangsim, artinya doenjang tidak akan pernah menjadi busuk. Bila disimpan dengan benar dan semakin lama, akan membentuk rasa yang semakin kuat.[1] Ketiga adalah bulsim, doenjang bisa menghilangkan bau amis daging dan ikan.[1] Keempat adalah seonsim, doenjang dapat membuat masakan pedas menjadi semakin gurih.[1] Kelima adalah hwasim, doenjang mampu menjadi pelengkap jenis masakan apa saja.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris)Ahn Hong-beum (SPRING 2004). "Ganjang and Doenjang: Traditional Fermented Seasonings". Koreana 18 (1): 72–75. Diakses 28 September 2010. 

Pranala luar

 
Makanan pokok
Bap  • Juk  • Guksu  • Dangmyeon
 
Makanan sampingan
 
Makanan ringan
Tteok  • Hangwa (Yumilgwa • Yeot • Gangjeong • Jeonggwa • Suksilgwa • Gwapyeon  • Dasik) • Gotgam • Gimbap
 
Minuman
 
Saus

Doenjang  • Gochujang • Ssamjang • Ganjang • Jocheong • Jatjeub • Yeotgireum

 
Peralatan dapur
Onggi  • Dok • Sot • Sujeo • Pyojubak • Gamasot • Maetdol • Ttukbaegi  • Siru  • Anban • Beoncheol • Bangjja • Surasang
 
Ritual dan
festival

Doljanchi • Hwangap • Gwannye • Honnye • Sangnye • Jerye • Sesipungsok • Seollal • Chuseok • Jesa

 
Serbaneka


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.