Fabaceae

Fabaceae
(Suku polong-polongan)
Bunga Fabaceae
Bunga Fabaceae
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Fabales
Famili:Fabaceae
Lindl.
Subsuku

.
Caesalpinioideae
Mimosoideae
Faboideae

Referensi
 
GRIN-CA 2002-09-01

Suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.

Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae. Nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya. Dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini seringkali disebut sebagai tanaman legum (legume).

Anggota suku ini juga dikenal karena kemampuannya mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya. Jaringan yang mengandung bakteri simbiotik ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil. Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula.

Ciri-ciri

Buah tipe polong
  • Biji berkotil dua. (dikotiledon)
  • Buah bertipe buah polong
  • Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan.
  • Perbungaan tunggal pada subsuku Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae.

Pembagian

Bunga tipe kupu-kupu dimiliki oleh Faboideae. 1. bendera (vexillum), 2. sayap (alae, sepasang), 3. lunas (carina, melindungi benang sari dan putik).

Suku besar ini terbagi menjadi 3 subsuku, yaitu Faboideae (atau Papilionoideae, tumbuhan berbunga kupu-kupu), Caesalpinioideae, dan Mimosoideae.

Faboideae

Faboideae dapat dikatakan sebagai kelompok kacang-kacangan atau polong-polongan. Bunganya bertipe kupu-kupu, zigomorf, khas dengan mahkota bunga yang tidak sama bentuknya. Mahkota termodifikasi menjadi tiga bagian: bendera, sayap (alae), dan lunas (carina). Bagian lunas melindungi organ seksual benang sari dan putik. Karena terlindungi inilah tumbuhan kacang-kacangan biasanya merupakan tumbuhan berpenyerbukan sendiri. Bunga biasanya tunggal dengan polong biasanya berbentuk silinder.

Contoh :

Caesalpinioideae

Kembang merak, anggota Caesalpinioideae.

Subsuku ini dicirikan dari bunganya yang tersusun majemuk membentuk seperti piramida. Setiap bunga memiliki benang sari dan putik yang relatif panjang. Bunganya tidak bertipe kupu-kupu.

Contoh :

Mimosoideae

Bunga putri malu menunjukkan bentuk khas bunga Mimosoideae

Subsuku ini dapat dikatakan sebagai kelompok petai-petaian. Cirinya yang paling jelas adalah bunganya tersusun majemuk di atas suatu dasar bunga (bongkol) bersama berbentuk bulatan. Akibatnya, bunga tampak seperti bola berambut.

Contoh-contoh :

Anggota-anggota penting

Banyak anggota suku ini yang menjadi tanaman berguna. Berikut adalah daftar beberapa tanaman berguna, dikelompokkan menurut pemanfaatannya.

Bahan makanan atau minuman

Biji, polong, bunga, atau daun

Umbi

Kayu atau kulit kayu

  • Secang (kayu sebagai bahan minuman dan pewarna merah)
  • Kayu brazil (kayu sebagai pewarna merah)

Akar

Bahan bangunan atau industri

Pupuk hijau

Semua legum yang berupa terna atau tumbuhan merambat dapat dipakai sebagai pupuk hijau. Namun demikian ada beberapa yang disukai karena pertumbuhannya yang pesat dan menutupi tanah, dan dijuluki legum cover crops (LCC, tanaman legum penutup tanah)

  • Orok-orok (seluruh bagian)
  • MB (Mucuna bracteata)
  • PJ (Pueraria javanica)
  • CC (Calopogonium caeruleum)
  • CP (Centrosema pubescens)

Pakan ternak

Racun

Simbiosis dengan bakteri

Lihat pula artikel bakteri pengikat nitrogen.

Tumbuhan legum dikenal kemampuannya mengambil nitrogen dalam bentuk N2 langsung dari udara, selain cara konvensional dalam bentuk nitrat atau amonium dari cairan tanah. Kemampuan ini dimiliki karena mereka bersimbiosis dengan bakteri tertentu yang menghuni jaringan-jaringan tertentu, biasanya di akar, namun ada beberapa yang menghuni jaringan parenkim di batang. Bagian yang dihuni bakteri ini biasanya terlihat sebagai bintil-bintil.

Setiap spesies tumbuhan hanya efektif bersimbiosis dengan spesies bakteri yang khas, dengan demikian hubungannya bersifat sangat spesifik. Misalnya, kedelai hanya efektif bersimbiosis dengan Bradyrhizobium japonicum. Infeksi dengan bakteri lain selalu gagal atau hanya menghasilkan sedikit bintil.

Simbiosis ini telah dipelajari secara mendalam dan mekanismenya telah banyak diungkap. Hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan memperluas simbiosis pada kelompok tumbuhan bermanfaat lainnya, karena kemampuan mengikat nitrogen dari udara berarti mengurangi pemberian pupuk N (misalnya urea, ZA, atau KNO3) secara nyata.




Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.