Gajah jawa

Gajah jawa
 
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Mammalia
Ordo:Proboscidea
Famili:Elephantidae
Genus:Elephas
Spesies:E. maximus
Upaspesies:E. m. borneensis
Nama trinomial
Stegodon trigonocephalus
Deraniyagala, 1950


Gajah jawa (Stegodon trigonocephalus) adalah subspesies dari gajah asia dan dapat ditemukan di Pulau Jawa, Kalimantan Timur, dan Sabah. Asal usul gajah jawa[1] masih merupakan kontroversi. Terdapat hipotesis bahwa mereka dibawa ke pulau Kalimantan. Pada tahun 2003, penelitian DNA mitokondria menemukan bahwa leluhurnya terpisah dari populasi daratan selama pleistosen, ketika jembatan darat yang menghubungkan Kalimantan dengan kepulauan Sunda menghilang 18.000 tahun yang lalu. [2] Spesies ini kini berstatus kritis akibat hilangnya sumber makanan, perusakan rute migrasi dan hilangnya habitat mereka. Dilaporkan pada tahun 2007 hanya terdapat sekitar 1.000 gajah[3].

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ http://un2kmu.wordpress.com/2009/12/1 5/gajah-mini-dari-jawa-yang-telah-pun ah-kini-ada-di-hutan-kalimantan/
  2. ^ Fernando P, Vidya TNC, Payne J, Stuewe M, Davison G, et al. (2003) DNA Analysis Indicates That Asian Elephants Are Native to Borneo and Are Therefore a High Priority for Conservation. PLoS Biol 1(1): e6 Full text
  3. ^ http://news.detik.com/read/2008/04/18 /080122/925293/10/gajah-mini-diduga-g ajah-jawa-yang-sudah-punah


Sumber :
m.andrafarm.com, wiki.nomor.net, id.wikipedia.org, dsb.