Haharu, Sumba Timur

Haharu
Kecamatan
NegaraIndonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenSumba Timur
Pemerintahan
 • CamatHaharu
Luas601,5 Km2²
Jumlah penduduk6.667 Jiwa
Kepadatan10 jiwa/km²

Haharu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

 
Kecamatan
Haharu • Kahaungu Eti • Kambata Mapambuhang • Kambera • Kanatang • Karera • Katala Hamu • Kota Waingapu • Lewa • Lewa Tidahu • Mahu • Matawai Lapau • Ngadu Ngala • Nggaha Oriangu • Paberiwai • Pahunga Lodu • Pandawai • Pinu Pahar • Rindi • Tabundung • Umalulu • Wulla Waijelu
Lambang Kabupaten Sumba Timur

KECAMATAN HAHARU

I.GAMBARAN UMUM

A.Sumba Timur

Sumba Timur merupakan sebuah kabupaten dalam NKRI yang merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan luas wilayah Sumba Timur melcapai 7000,5 Km2. Sumba Timur dibagi lagi dalam kecamatan dan kelurahan. Sumba Timur terdiri dari 22 kecamatan, yang meliputi: Lewa, Ngahu Ori Angu, Lewa Tidahu, Katala Hamu Lingu, Tabundung, Pinupahar,Paberiwai, Karera, Matawai Lapau, Kahaungu Eti, Mahu Ngadu Ngala, Pahunga Lodu, Wula Waijelu, Rindi, Umalulu, Pandawai, Kambata Ma Pambuhangu, Kota Waingapu, Kambera, Haharu, dan Kanatang.

B.Kecamatan Haharu

Kecamatan Haharu terletak di pulau Sumba tepatnya di sebelah utara Kabupaten Sumba Timur dengan ibu kota kecamatan di desa Rambangaru. Umumnya disepanjang utara berbukit dan curah hujan yang sangat rendah dan tidak merata tiap tahun. Dimana musim hujan relative lebih rendah dibandingkan musim kemarau. Pembagian Wilayah adminitatif Kecamatan Haharu adalah sebagai berikut:

1.Luas wilayah

Luas wilayah Kecamatan Haharu: 601,5 Km2.

2.Batas wilayah

Batas-batas wlayah di Kecamatan Haharu Menurut PP No. 40 Tahun 1992, Kecamatan Haharu berbatasan dengan:

-Sebelah Utara berbatasan dengan : Selat Sumba
-Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Lewa & Kecamatan GOA
-Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Kanatang
-Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Lewa & Kabupaten Sumba Tengah

3.Jumlah Desa, Dusun, RT/RW dan Rumah Tangga

Kecamatan Haharu terdiri 7 Desa, 15 Dusun, 30 RW, 75 RT dan 1.401 Rumah Tangga dengan kepadatan penduduk 9 orang/ Km2. 7 Desa yang menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Haharu meliputi: Desa Rambangaru, Desa Praibakul, Desa Mbatapuhu, Desa Kadahang, Desa Wunga, Desa Napu, dan Desa Kalamba.

4.Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Haharu mencapai 5.667 Jiwa.


5.Data administratif

Data administratif Kecamatan Haharu Tahun 2009:

1.Rambangaru (Ibu Kotanya Rambangaru)

Luas: 61, Km2 Penduduk:P1525 org (L:769, P:756)

2.Praibakul (Ibu Kotanya Praibakul)

Luas: 105 Km2 Penduduk:762 org (L:398, P:364)

3.Mbatapuhu (Ibu Kotanya Wui)

Luas: 212,4Km2 Penduduk:938 org(L:480,P:458)

4.Kadahang (Ibu Kotanya Kadahang)

Luas:23,5Km2 Penduduk:711 org(L:366, P:345)

5.Wunga (Ibu Kotanya Uma Pauhi)

Luas:22,4 Km2 Penduduk: 652 org (L:420,P:388)

6.Napu (Ibu Kotanya Napu)

Luas:142,6Km2 Penduduk:808 org (L:339,P:313)

7.Kalamba (Ibu Kotanya Kalamba)

Luas:34,2 Km2 Penduduk:271 org (L:135,P:136)

Sumber: BPS Sumba Timur 2009 (Jekson H. Pulu)


Data Panduduk menurut Agama dan Aliran Kepercayaan di Kecamatan Haharu Tahun 2009:

1.Rambangaru

Protestan :620Katolik:160Islam:42Marapu:703

2.Praibakul

Protestan :382Katolik:14Islam:3Marapu:363

3.Mbatapuhu

Protestan :769Marapu:169

4.Kadahang

Protestan :485Katolik: 8Islam:12Marapu:147

5.Wunga

Protestan :125Katolik: 50Marapu:536

6.Napu

Protestan :435Katolik:62Marapu:311

7.Kalamba

Protestan :120Marapu:151

Sumber: Kantor kecamatan Haharu (Jekson H. Pulu)


Tabel 3. Objek Wisata di Kecamatan Haharu Tahun 2009

1. Kampung Wunga, Seni Budaya (Wunga)

2. Patamawai, Gua Alam (Mbata Puhu)

3. Kampung Napu, Seni Budaya (Napu)

4. Wai Mulung, Alam (Kadahang)

Sumber: Kantor kecamatan Haharu (Jekson H. Pulu)


C.Desa Praibakul


Desa Praibakul terletak di kecamatan Haharu dengan ibu kota desa di Praibakul. Data spesifik Desa Praibakul meliputi:

1.Luas wilayah

Luas wilayah Desa Praibakul: 105 Km2

2.Batas wilayah

Batas-batas wlayah di Desa Praibakul berbatasan dengan:

-Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Rambangaru -Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Kalamba -Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Rambangaru -Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Mbatapuhu

3.Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Desa Praibakul mencapai 762 Jiwa. Dengan jumlah penduduk Laki-laki 398 orang dan jumlah penduduk Perempuan 364 orang.

4.Jumlah Dusun, RT/RW dan Rumah Tangga

Desa Praibakul terdiri 2 Dusun, 4 RW, 8 RT dan Rumah Tangga. 2 dusun yang menjadi bagian dari wilayah Desa Praibakul meliputi: Dusun Majangga dan Dusun Watutura.

5.Fasilitas umum

SD I Praibakul (1 buah, SD lama tidak dipakai lagi), Kantor Desa, Gereja(5, 4 Protestan & 1 Katolik ), Polindes (Tidak terpakai/ Rusak berat), Jalan umum (2 jalur), listrik (Baru 10 rumah/ swadaya masyarakat)  


II.SEJARAH PRAIBAKUL

Praibakul berasal bahasa Kapunduk, yaitu gabungan dari 2 kata: Paraing yang berarti Kerajaan dan Bakul yang berarti Besar. Sehingga Praibakul dapat diartikan sebagai suatu kerajaan besar dengan Istana yang megah. Pada mulanya praibakul menganut sistem kerajaan (Pareng) dengan pucuk pimpinan dari seorang raja (Maramba). Kepemimpinan seorang raja diwariskan turun temurun kepada keturunan raja (Ana Maramba).

Konon nenek moyang Orang praibakul dan orang Sumba pada umumnya dikisahkan berasal dari Paraing Wunga (Tanjung Sasar). Dimana dikisahkan perjalanan nenek moyang orang Sumba berawal dari Timur Tengah, melewati Selat Malaka singga ke Ende dan Manggarai kemudian dalam pelayaran terdampar di Tanjung Sasar (Hahar). Yang istilahnya masih dipertahankan sampai sekarang oleh orang Haharu Asli: “Makah-Tabakul, Malaka-Tana Bara, Ende-Ambarai”,yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia: Mekah yang membesarkan kita, Malaisya Tanah Putih, Ende-Manggarai. Dari ungkapan diatas dapat di artikan bahwa perjalanan nenek moyang orang Sumba (Lii Marapu) berawal dari Mekah/ Timur Tengah (mungkin berawal dari runtuhnya Menara Babel*) kemudian berlayar menggunakan rakit bambu dalam bentuk armada besar dengan yakni 8 rakit (8 tangga marapu), melewati India, kemudian ke Selat Malaka (Malaisya), singga ke Ende-Manggarai dan sampai ke Tanjung Sasar. ]]



Sumber :
m.andrafarm.com, wiki.gilland-ganesha.com, id.wikipedia.org, dsb.