Ipik Gandamana
Ipik Gandamana | |
---|---|
Gubernur Jawa Barat ke-8 | |
Masa jabatan 1956 – 1959 | |
Presiden | Ir. Soekarno |
Didahului oleh | Sanusi Hardjadinata |
Digantikan oleh | Mashudi |
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ke-14 | |
Masa jabatan 10 Juli 1959 – 27 Agustus 1964 | |
Presiden | Ir. Soekarno-Soeharto |
Didahului oleh | Sanusi Hardjadinata |
Digantikan oleh | Soemarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Ipik Gandamana 30 November 1906 Purwakarta, Jawa Barat, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Agama | Islam |
Ipik Gandamana (lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 30 November 1906) adalah gubernur Jawa Barat periode 1956-1959. Ipik dibesarkan di Banten. Perjalanan karier kedinasannya berawal sebagai CA (candidate ambtenar) di zaman pendudukan Jepang dan ditempatkan di Bogor selama dua tahun, Kemudian menjadi Mantri Polisi di Cikijing, menjadi Mantri Kabupaten Jakarta tahun 1931. Patih Bogor tahun 1946, Bupati Bogor 1948-1949 merangkap Bupati Lebak serta menjadi Gubernur Jawa Barat (1956-1960).
Meskipun lahir di Bogor, Ipik Gandamana menjalani masa kecil hingga dewasa di Banten. Pendidikan yang pernah ditempuhnya mulai dari ELS, MULO, OSVIA A & B dan setelah menyelesaikan studinya, aktif di lingkungan kepamongprajaan. Perjalanan kariernya dimulai saat menjadi Candidat Ambtenar (AB) pada zaman Jepang serta ditempatkan di Bogor selama kurang lebih 2 tahun, kemudian diangkat menjadi Mantri Polisi Cikijing, serta pada tahun 1931 menjadi Mantri Kabupaten Jakarta.
Pada tahun 1938 diangkat menjadi Sekretariat II Kabupaten Ciamis, kemudian pada tahun 1942 menjadi Camat Cibeureum Tasikmalaya sampai akhirnya diangkat menjadi Patih Bogor pada tahun 1946.
Karena menolak bergabung dengan pemerintahan Belanda/Recomba, pada tanggal 14 Agustus 1947 keluar besluit dari Presiden HTB Bogor Nomor 305 yang memerintahkan Ipik Gandamana dibuang ke pengasingan ke wilajah Jasinga. Saat dalam pengasingan tersebut, Ipik menerima tugas dari Pemerintah RI untuk menyusun pemerintah Kabupaten Bogor Darurat yang berpusat di Jasinga selanjutnya Ipik ditetapkan menjadi Bupati Bogor, kemudian diangkat oleh Wakil Gubernur Jawa Barat untuk merangkap sebagai Bupati Lebak.
Setelah pembentukan Kabupaten Bogor Darurat, berdasarkan keputusan Gubernur Militer Jawa Barat, Ipik diperbantukan di KMD IV/DJ.B selaku Kepala Staf Sipil Kepresidenan Bogor yang selanjutnya ditetapkan menjadi Presiden Bogor.
Karier
- Bupati Bogor pertama. (1948-1949)
- Wakil Gubernur Jawa Barat pertama. (1947-1952)
- Gubernur Jawa Barat (1956-1959)
- Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (1959-1964)
Lihat pula
- Mashudi
- Kabinet Kerja I
- Kabinet Kerja II
- Kabinet Kerja III
- Kabinet Kerja IV
- Sanusi Hardjadinata
- Gubernur Jawa Barat
Pranala luar
Sebelumnya: | Wakil Gubernur Jawa Barat 1947 - 1952 | Digantikan oleh: RA.Nashuhi |
Sebelumnya: Sanusi Hardjadinata | Gubernur Jawa Barat 1956 - 1959 | Digantikan oleh: Mashudi |
Sebelumnya: Sanusi Hardjadinata | Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 1959 - 1964 | Digantikan oleh: Soemarno |
wiki.kelas-karyawan.co.id, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.