Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Pusat Kepustakaan Online   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Kanye West)(Kapal SelamArtikel berikutnya

Kapal perang

Kapal perang adalah kapal yang digunakan untuk kepentingan militer atau angkatan bersenjata. Umumnya terbagi atas kapal induk, kapal kombatan, kapal patroli, kapal angkut, kapal selam dan kapal pendukung yang digunakan angkatan laut seperti kapal tanker dan kapal tender. Di beberapa negara yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu seperti Rusia dan Finlandia misalnya, kapal pemecah es juga digunakan.

Daftar isi

Fungsi Kapal Perang

Kehadiran kapal perang dimulai ketika banyak kerajaan atau pemerintahan membutuhkan atau merasa perlu menegaskan posisinya di perairan sekaligus memberikan jaminan keamanan di perairan untuk melindungi negaranya dan aktivitasnya seperti nelayan dan perdagangan. Banyak gangguan keamanan di perairan yang harus dicegah, termasuk adanya serangan dari negeri-negeri lain yang lebih aman bila langsung ditangkal dari laut.

Selain itu, ada pula yang menggunakan kapal-kapalnya untuk merompak atau menjarah negeri-negeri lain melalui perairan. Bangsa Viking dari Skandinavia, banyak menjelajah lautan ke kawasan lain dengan kapal-kapal yang dikenal sebagai "Viking Longship" yang dirancang khusus. Pada masa penjelajahan, kapal-kapal dagang dirancang khusus menjadi kapal perang layarsehingga dapat pula mengangkut persenjataan seperti meriam, baik untuk sarana membela diri dari serangan bajak laut, ataupun bahkan untuk menguasai kawasan yang diinginkannya.

Banyak bangsa barat seperti Spanyol dan Portugal menggunakan kapal perang layar jenis galleon yang digunakan untuk menjelajah samudera, mengangkut hasil dagangan atau bahkan jarahan sekaligus digunakan untuk berperang baik terhadap armada dagang saingannya, bajak laut, atau bahkan penguasa lokal yang tidak tunduk pada keinginannya. Pada abad-abad yang diawali dengan penjelajahan inilah yang kemudian berlanjut menjadi abad penjajahan terhadap bangsa lain dan mendirikan koloni-koloni baru.

Pada masa sekarang ini, khususnya negara-negara yang memiliki kawasan perairan, kebutuhan membangun Angkatan Laut dan kapal-kapal perang adalah penting. Yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan masing-masing negara. Sebagaimana Angkatan Udara, pembangunan Angkatan Laut bergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di dunia perairan. Selain itu, membangun angkatan laut membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar. Tidak hanya untuk membangun jumlah armada yang dibutuhkan, melainkan juga untuk menjaga agar armada yang ada dapat beroperasi dengan baik.

Umumnya, kemampuan negara-negara dalam menjaga kelangsungan operasi Angkatan Lautnya juga bergantung pada kemampuan perekonomian suatu negara. Namun juga dapat berarti bahwa mengoperasikan angkatan laut yang kuat juga dapat dianggap atau dipandang sebagai investasi untuk menjaga perekonomiannya. Untuk itu, kelangsungan kehidupan Angkatan Laut termasuk pula Angkatan Udara juga bergantung bagaimana kebijakan politik dan ekonomi termasuk pandangan suatu negara terhadap perkembangan politik kawasan yang pada saat ini dikenal sebagai geopolitik. Hal yang berbeda dengan Angkatan Darat dimana personel yang dipersenjatai, Angkatan Laut dan Angkatan Udara menganut filosofi "senjata yang diawaki". Manajemen dalam Angkatan Laut dan Angkatan Udara berbeda dengan Angkatan Darat.

Sebagai gambaran, besarnya biaya untuk menjaga agar armada Angkatan Laut tetap beroperasi, dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Untuk melayarkan sebuah kapal jenis fregat kelas Van Speijk, membutuhkan 560 ton avtur yang harus disiapkan untuk satu minggu. Jumlah ini baru memadai, kalau kecepatan ekonomis sebesar 15 knot dipertahankan. karena dengan kecepatan penuh 30 knot menghabiskan 4 ton bahan bakar perjamnya.

Sumber-sumber lain menyebutkan bahwa biaya untuk satu bulan kapal perang kelas Van Speijk ini beroperasi sama dengan biaya operasional satu batalyon pasukan darat selama setengah tahun. Dengan penemuan dan perkembangan teknologi dirgantara seperti adanya helikopter dan pesawat tempur yang dirancang khusus untuk kegiatan operasi Angkatan Laut, maka jarak jangkau sekaligus manajemen operasi armada dapat dioptimalkan, karena pesawat terbang dan helikopter dapat memperluas jangkauan pengawasan dan penangkal dengan kemampuan radar dan persenjataan yang dimiliki.

Perkembangan teknologi juga memungkinkan setiap angkatan bersenjata termasuk angkatan laut setiap negara dapat mengoperasikan armadanya sesuai dengan kebutuhan namun dengan daya pukul yang tidak kalah dengan negara yang memiliki angkatan laut besar. Angkatan laut di banyak negara, mengoperasikan kapal-kapal patroli yang dilengkapi dengan rudal dan torpedo dan kapal perang bertipe korvet yang dianggap cukup untuk menjaga wilayah perairannya.

Sejarah mencatat, kapal-kapal kecil dan pesawat terbang yang dilengkapi dengan rudal antikapal khusus mampu menghancurkan armada angkatan laut lawan. Dalam Perang Dunia II, kapal perang sekelas battleship seperti Bismark, IJNS Yamato, HMS Price of Wales dan HMS Repulse ditenggelamkan dengan serangan torpedo dan bom yang diluncurkan dari pesawat udara. Kapal-kapal berukuran besar milik armada kekaisaran Jepang banyak dihancurkan atau dirusak oleh torpedo yang diluncurkan oleh Motor Torpedo Boat milik Angkatan Laut Amerika Serikat dalam pertempuran di selat Surigao, Filipina. Dalam perang enam hari, kapal jelajah Israel, Elliat dihancurkan oleh rudal rudal SS-N2 Styk yang diluncurkan oleh kapal patroli cepat kelas Komar milik Mesir. Serta kapal perang Inggris, HMS Shiffield yang dihancurkan oleh rudal exocet milik Argentina dalam perang Malvinas.

Perkembangan Teknologi

Perkembangan Teknologi pada kapal perang tidak terlepas dari perkembangan teknologi pada dunia pelayaran pada umumnya. Pada awalnya dimulai dari kapal perang layar sederhana yang dilengkapi dengan pendayung seperti galley dan viking longship yang hanya satu dek tunggal dan dilengkapi pemanah, penyembur api atau pelontar. Penemuan senjata api dan meriam serta meningkatnya daya jelajah dan jarak tembak meriam memerlukan kapal-kapal jenis baru yang memiliki daya angkut besar dan daya jelajah jauh hingga samudera yang memunculkan kapal jenis galleon.

Dibutuhkannya materal atau bahan yang kuat untuk menahan tembakan meriam membuat industri kapal menggunakan bahan baja sebagai konstruksi dasar dan lambung kapal yang memunculkan kapal perang jenis ironclad yang berkembang menjadi kapal perang yang dikenal dewasa ini.

Sebagai tenaga penggerak, berkembang mulai dari layar dan pendayung, mesin uap yang menggunakan bahan-bakar batu bara dan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar minyak. Peralihan dari bahan bakar batu bara menjadi bahan bakar minyak ini sebenarnya menjadi dasar pemikiran munculnya konsep ketahanan energi. Konsep ini muncul dari pemikiran Winston Churchill yang kemudian menjadi perdana menteri Inggris, tentang bagaimana mendapatkan pasokan bahan bakar minyak untuk armada Inggris dan menjaganya, dimana pada saat itu dan bahkan hingga saat ini, bahan bakar minyak adalah komoditi yang langka, namun cukup praktis untuk teknologi mesin dan propulsi.

Penemuan nuklir dan reaktor nuklir, memungkinkan upaya untuk menjadikan nuklir menjadi bahan bakar kapal khususnya sejak era paska perang dunia kedua yang akhirnya berkembang muncul menjadi kapal bertenaga nuklir seperti kapal induk, kapal jelajah dan kapal selam. Tercatat USS Nautilus menjadi kapal selam nuklir pertama di dunia. Keunggulan tenaga nuklir memungkinkan armada kapal dapat berlayar dalam jangka waktu cukup lama.

Perkembangan lain yang juga mewarnai kapal perang adalah penemuan radio, telegraf, radar, sonar dan sarana komunikasi dan navigasi yang memungkinkan kapal perang melakukan deteksi, komunikasi termasuk penyadapan yang semakin maju dan semakin teliti. Selain itu, perkembangan persenjataan mulai dari meriam hingga roket, rudal, ranjau dan torpedo membuat kapal-kapal perang memiliki banyak fungsi sehingga pembagian kelas dan peranan menjadi semakin kabur.

Proyeksi Kekuatan Laut

Untuk mengatur operasi dan pengadaan armada Angkatan Laut, masing-masing negara memiliki proyeksi kekuatan laut yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingannya sendiri-sendiri. Namun demikian, pada umumnya ada tiga jenis proyeksi kekuatan laut yang dikenal oleh banyak negara maritim yakni Green Water Navy, Brown Water Navy, dan Blue Water Navy. Pembagaian ini pertama kali dipopulerkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, yang nyata-nyata saat ini telah menguasai ketiga jenis kekuatan tersebut.

Brown Water Navy

Brown Water Navy adalah angkatan laut dengan kekuatan yang bisa melindungi serta mempertahankan wilayah perairan di sekitar pantai yang dikenal sebagai zona lithoral. Wilayah ini mencakup pesisir hingga laut lepas pantai berjarak ratusan mil. Wilayah inii merupakan bagian terdalam dari wilayah kemaritiman suatu negara dan di sinilah terkonsentrasi hiruk pikuk lalu lintas lepas pantai serta kapal-kapal dari penegak hukum seperti polisi perairan, bea-cukai dan lain-lain.

Kekuatan Brown Water Navy umumnya terdiri atas kapal-kapal patroli dengan persenjataan defensif seperi meriam untuk tugas mendasar seperti operasi pantai dan perlindungan kegiatan ekonomi di perairan. Belakangan, dalam perkembangannya, kapal-kapal patroli tersebut dilengkapi dengan rudal-rudal ofensif anti kapal permukaan dan/atau torpedo dan didukung oleh kapal kombatan yang didukung dengna rudal-rudal serta torpedo untuk fungsi semacam itu. Kapal-kapal patroli cepat rudal atau torpedo sudah sangat memadai untuk fungsi-fungsi semacam itu.

Green Water Navy

Satu tingkat lebih tinggi dari Brown Water Navy adalah Green Water Navy, dimana angkatan lautnya harus dapat memiliki kekuatan yang diproyeksikan hingga ke perairan antara batas terluar Brown Water hingga batas terluar laut dangkal, wilayah kepulauan dan pulau-pulau terluar dari suatu negara. Dimensi jangkauannya bisa mencapai ribuan mil. Kekuatannya berupa Kapal cepat rudal dan torpedo yang mampu menjangkau jarak 2000 mil. Selain itu juga memerlukan kapal jenis korvet dan fregat atau yang lebih besar dari itu termasuk kapal selam, karena kekuatan ini harus bisa diproyeksikan hingga perairan terluar dan perairan regional.

Blue Water Navy

Blue Water Navy dimana proyeksi kekuatannya sudah menjangkau samudera dan perairan antar benua. Untuk menggambarkan kekuatannya dapat merujuk pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Dengan kekuatan seperti itu, mereka dapat memproyeksikan kehadiran kapal perangnya hingga ke seluruh penjuru dunia dengan gugus tugas kapal induk yang terdiri dari kapal induk sebagai inti, kapal jelajah, kapal selam dan kapal pendukung. Dengan kekuatan Blue Water Navy, Amerika Serikat dapat menghadirkan negaranya diperairan sebagai fungsi diplomasi dan politik.

Selain Amerika Serikat, beberapa negara besar seperti Inggris, Perancis dan Rusia, juga menghadirkan kekuatan lautnya meski dengan kepentingan diplomasi yang berbeda. Inggris, yang pernah dikenal dengan penguasa lautan, kini menghadirkan gugus operasionalnya dengan kapal induk yang lebih kecil, karena diarahkan untuk pertempuran antikapal selam. Sementara Rusia, sebagai inti dari Uni Soviet dulunya, lebih banyak menghadirkan kekuatan laut di penjuru dunia dengan kapal selam bertenaga nuklir.

Jenis-jenis kapal perang

  1. Berdasarkan Era/Generasi
    1. Kapal perang layar
    2. Kapal Pre Dreadnought
    3. Kapal Post Dreadnought
  2. Berdasarkan Jenisnya
    1. Kapal induk
    2. Kapal kombatan
    3. Kapal patroli
    4. Kapal angkut
    5. Kapal selam
    6. Kapal pendukung
  3. Berdasarkan Sifat terhadap Radar
    1. Kapal konvensional
    2. Kapal siluman

The table

pangkat
Country
kapal induk
Amfibi serangan kapal
Landing kapal
kapal penjelajah
Kapal perusak
Fregat
korvet
perahu patroli
Kapal penyapu ranjau
Kapal selam rudal balistik
Kapal selam
Total
1Angkatan Laut Amerika Serikat1110212259302100141853328
2Russian Navy111516108168421632285
3Angkatan Laut Jepang023010400728018117
4Angkatan Laut Cina0010265105027652213
5Angkatan Laut Kerajaan1160717041541168
6Angkatan Laut Perancis1320420015184673
7Angkatan Laut India1012182234318012129
8Angkatan Laut Korea Selatan01001092521001380
9Marina Militare2030412814170670
10Angkatan Laut Republik Cina000042201280262
pangkatCountrykapal indukAmfibi serangan kapalLanding kapalkapal penjelajahFregatKapal perusakkorvetperahu patroliKapal penyapu ranjauKapal selam rudal balistikKapal selamTotal
11Angkatan Laut Turki00000197182501490
12Angkatan Laut Brazil10200953060558
13Angkatan Laut Spanyol1120011122070451
14Angkatan Laut Indonesia003015682201002138
15Angkatan Laut Jerman00000195101901063
16Angkatan Laut Yunani0000014020100956
17Komando Tentara Maritim Kanada000031201200431
18Angkatan Laut Kerajaan Thai100001252070040
19Angkatan Laut Mesir0000011018150450
20Angkatan Laut Kerajaan Belanda00200700100423
pangkatCountrykapal indukAmfibi serangan kapalLanding kapalkapal penjelajahFregatKapal perusakkorvetperahu patroliKapal penyapu ranjauKapal selam rudal balistikKapal selamTotal
21Angkatan Laut Korea Selatan0000030231006280
22Angkatan Laut Republik Islam Iran000045215101240
23Angkatan Laut Venezuela00-0-----0--
24Angkatan Laut Meksiko000026-52-0-60
25Angkatan Laut Polandia00-0-63-905-
26Angkatan Laut Kerajaan Denmark00-0-----0--
27Angkatan Laut Filipina0000-313391?0--
28Angkatan Laut Kerajaan Norwegia00-0-4-337-650
29Angkatan Laut Australia012001201460640
30Korps Laut Israel00-0-----0--
pangkatCountrykapal indukAmfibi serangan kapalLanding kapalkapal penjelajahFregatKapal perusakkorvetperahu patroliKapal penyapu ranjauKapal selam rudal balistikKapal selamTotal
31Angkatan Laut Peru0001086000621
32Angkatan Laut Argentina00004098303
33Angkatan Laut Portugal001 planned0-5721-0236
34Angkatan Laut Afrika Selatan0010-4---0-5
35Angkatan Laut Pakistan00000100-40526
36Armada Nasional Kolombia00-0-----0--
37Angkatan Laut Rakyat Vietnam00-0-----0--
38Angkatan Laut Ukraina00-0-----0--
39Angkatan Laut Singapura0040-661240638
40Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru000002070009
pangkatCountrykapal indukAmfibi serangan kapalLanding kapalkapal penjelajahFregatKapal perusakkorvetperahu patroliKapal penyapu ranjauKapal selam rudal balistikKapal selamTotal
41Angkatan Laut Swedia00--0--11110522
42Angkatan Laut Malaysia00200443140247
45Libyan Navy00-0-----0--
44Angkatan Laut Kerajaan Saudi00-0-----0--
43Angkatan Laut Chili00000802500438
46Angkatan Laut Uni Emirat Arab00-0-----0--
47Layanan Angkatan Laut Irlandia000000080008
48Angkatan Laut Kuwait00-0-----0--
49Angkatan Laut Belgia00-0-2--60-8
50Angkatan Laut Finlandia00000-0-000-
pangkatCountrykapal indukAmfibi serangan kapalLanding kapalkapal penjelajahFregatKapal perusakkorvetperahu patroliKapal penyapu ranjauKapal selam rudal balistikKapal selamTotal

Sumber

  • Artikel Satuan Armada Barat, Terbang demi 4 Milyar Dolar, Majalah Angkasa No 5 Februari 2000 tahun X.
  • The Deadliest fast Attack Craft, Kapal-Kapal Cepat nan Mematikan, Edisi Koleksi Angkasa No. XLIII 2007

Lihat pula

Bidang utama teknologi
 
Ilmu terapan
 
Olahraga
dan Rekreasi
Peralatan berkemah · Tempat bermain · Peralatan olahraga
 
Informasi
dan Komunikasi
Teknologi informasi · Teknologi komunikasi · Grafis · Pengenalan suara · Teknologi visual
 
Industri
Konstruksi · Teknik finansial · Manufaktur · Mesin · Pertambangan
 
Militer
Bom · Senapan · Amunisi · Teknologi militer · Teknologi militer dan peralatan · Teknik kelautan · Pesawat tempur · Kapal perang · Peluru kendali · Tank
 
Rumah tangga
 
Teknik
 
Kesehatan
dan Keselamatan
Teknik biomedis · Bioinformatika · Bioteknologi · Informatika kimiawi · Teknologi perlindungan kebakaran · Farmakologi · Teknik keselamatan · Teknik kesehatan
 
Transportasi



Sumber :
id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, wiki.kuliah-karyawan.com, dsb.