Doa Syahadat Nicea

Ikon yang menunjukkan para Bapa Gereja memegang Doa Syahadat Nicea.

Doa Syahadat Nicea atau Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel atau Kredo Nicea, merupakan hasil dari dua konsili ekumenis yang berlangsung di Nicea pada tahun 325 dan Konstantinopel pada tahun 381. Dalam Konsili Nicea I (325) hal utama yang dibahas adalah ajaran Arius, seorang imam paroki di Baukalis di Alexandria, Mesir. Arius mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan-Nya. Menurut Arius, ada saat dimana Logos (Sabda Allah, maksudnya Yesus) tidak ada (Lihat:Arianisme). Konsili Nicea I menolak ajaran Arius dan menganggapnya menyeleweng dari ajaran Gereja yang benar. Para Bapa Gereja yang hadir dalam konsili tersebut menegaskan ajaran Gereja bahwa Yesus (Putera Allah - Sabda Allah) sehakikat dengan Allah Bapa (Lihat:Tritunggal). Dalam Konsili Konstantinopel I (381) hal utama yang dibahas adalah ajaran Makedonius I, Patriarkh Konstantinopel. Makedonius mengajarkan bahwa Roh Kudus bukanlah Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan dan adalah pelayan Bapa dan Putera. Konsili Konstantinopel I menolak ajaran Makedonius dan menegaskan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan dan Allah yang setara dengan Bapa dan Putera. Dalam Konsili Konstantinopel I tersebut, Pengakuan Iman Nicea kembali diteguhkan dan diperluas pada bagian yang menerangkan Roh Kudus dan karya-Nya.

Teks Pengakuan Iman Nicea - Konstantinopel

Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan
dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.

Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.

Aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Aku mengakui satu pembaptisan
Akan penghapusan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat.
Amin.

Lihat pula

Referensi

 
Catatan: Doa-doa yang dicetak miring umumnya membuat indulgensi
 
Doa dalam misa
Lambang Kepausan
 
Doa Maria
  • Alma Redemptoris Mater
  • Angelus
  • Ave Maria
  • Ave Maris Stella
  • Ave Regina Caelorum
  • Doa Fatima
  • Magnificat
  • Memorare
  • Regina Coeli
  • Rosario
  • Salve Regina
  • Sub tuum praesidium
  • Tiga Salam Maria
 
Doa lainnya
  • Adorasi Ekaristis Kudus
  • Adoro te devote
  • Angele Dei
  • Anima Christi
  • Ave verum corpus
  • Benedictus
  • De Profundis
  • Doa di depan Salib Kristus
  • Doa pagi
  • Doa Santo Fransiskus
  • Doa Santo Mikael
  • Doa Tobat
  • Doa Yesus
  • Jalan Salib
  • Komuni Spiritual
  • Kredo Athanasius
  • Laudes Divinae
  • Miserere mei
  • Nunc dimittis
  • O Salutaris Hostia
  • Requiem Aeternam
  • Syukur atas Komuni
  • Tantum Ergo
  • Te Deum
  • Veni Creator Spiritus
  • Veni Sancte Spiritus
 


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.