Kim Tek Ie

Klenteng Kim Tek Ie 2008.

Klenteng Kim Tek Ie atau Klenteng Kim Tek In (Hanzi: 金德院, pinyin: Jin De Yuan) adalah salah satu klenteng tertua di Jakarta. Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 dan dinamakan Kwan Im Teng. Yang kemudian kita mengenalnya dan melafalkannya sebagai klenteng.

Lokasi

Letaknya di Jalan Kemenangan Tiga, dulu namanya Jalan Klenteng di daerah Pecinan, Glodok, Jakarta Barat. Di sebelah kanan klenteng ini, dulunya ada sebuah menara, dalam bahasa Belanda disebut toren. Oleh masyarakat setempat, kata tersebut dilafalkan "Torong" sehingga ada Gang Torong. Namun sekarang namanya sudah berubah.

Sejarah

Klenteng Kim Tek Ie 1925, gambar dari buku "Tempat-Tempat Sejarah di Jakarta" oleh A. Heuken SJ

Klenteng ini pertama kali dibangun pada tahun 1650 oleh seorang Letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen dan dinamakannya Koan Im Teng (Paviliun Koan Im).

Dalam perkembangannya hampir seabad kemudian klenteng ini ikut dirusak dan dibakar dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa terbesar dalam sejarah penjajahan Belanda di Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 - 12 Oktober 1740 ini mengakibatkan terbunuhnya sekitar 10.000 jiwa warga yang tidak bersalah, yang kemudian terkenal dengan sebutan Tragedi Pembantaian Angke.

Klenteng dipugar kembali pada tahun 1755 oleh Kapten Oei Tjhie dan diberi nama "Kim Tek Ie". Dengan sejarah tidak kurang dari 350 tahun, dapat dipastikan gedung ini beserta artifak-nya merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat berharga.

Kata "Kim Tek Ie" yang berarti "Kelenteng Kebajikan Emas" mengingatkan manusia agar tidak hanya mementingkan kehidupan materialisme tetapi lebih mementingkan kebajikan antar manusia.

Dengan luas tanahnya sebesar 3000 m² Kim Tek Ie termasuk biara besar (Tay Bio).

Pada saat ini, Klenteng Kim Tek Ie bukan saja terpelihara dengan baik sebagai tempat yang suci bagi pengikut Buddhis Mahayana, bahkan Tay Bio ini terus dipugar agar dapat terus menyamai kemegahannya seperti saat ia didirikan beberapa abad silam.

Selain gedung klenteng yang sudah berumur 247 tahun, Kim Tek Ie juga memiliki sejumlah artifak yang kurang lebih seumur dengan bangunannya.

Kelenteng ini juga merupakan salah satu dari empat kelenteng besar yang berada di bawah pengelolaan Kong Koan atau Dewan Tionghoa. Keempat kelenteng itu adalah Kelenteng Goenoeng Sari, Kelenteng Toa Peh Kong (di Ancol), Kelenteng Jin Deyuan sendiri serta kelenteng Hian Thian Shang Te Bio di Tanah Tandjoeng yang sekarang sudah musnah.

Lihat pula

Pranala luar



Sumber :
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, wiki.kurikulum.org, dsb.