Nama penyandang kekuasaan

Nama penyandang kekuasaan atau "nama regnal" (bahasa Inggris: regnal name atau reign name) adalah sebuah nama resmi yang digunakan oleh seorang Paus ataupun seorang Raja dalam masa pemerintahannya. Sejak zaman abad pertengahan, para Raja sering mengganti nama pribadi mereka atau nama asli mereka ketika naik tahta. Oleh sebab itu secara teknis nama regnal boleh dikatakan pula adalah sebuah pseudonim (nama samaran).

Nama baru ini diikuti oleh nomor urut untuk membuatnya menjadi unik. Kadang orang yang sama dapat memiliki nomor yang berbeda di negara yang berbeda, karena nomor ini diberikan menurut waktu. Pada beberapa negara di kawasan Asia, nama regnal seorang Raja mengambil nama zaman.

Nama regnal dalam Gereja Katolik Roma

Dalam Gereja Katolik Roma, ketika seorang Paus baru terpilih, ia lalu ditanya nama apa yang ingin digunakan olehnya. Dimulai pada abad keenam, beberapa Paus mengadopsi nama baru pada aksesi mereka ke kepausan, hal ini kemudian terus menjadi kebiasaan di abad ke-10, dan setiap Paus sejak abad ke-16 telah melakukannya. Sampai saat ini belum ada Paus Petrus II. Walaupun tidak ada larangan untuk menggunakan nama itu, namun mereka yang terpilih sebagai Paus menghindari menggunakan nama tersebut untuk menghormati Santo Petrus, Paus pertama dalam sejarah kepausan Gereja Katolik Roma. Pada abad ke-10 Paus Yohanes XIV menggunakan nama regnal Yohanes karena nama aslinya Petrus.

Pada 1978, Albino Luciani menjadi Paus pertama yang menggunakan dua nama regnal, yaitu Paus Yohanes Paulus I. Ini dilakukannya untuk menghormati Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI. Ketika ia wafat sebulan kemudian, Karol Wojtyla mengambil nama Paus Yohanes Paulus II untuk menghormatinya.

Nama regnal seorang Paus selalu diterjemahkan dalam bahasa-bahasa lain, tidak seperti nama diri orang yang tidak diterjemahkan.

Lihat pula

  • Nama Paus
  • Daftar raja di Jawa



Sumber :
id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, wiki.kuliah-karyawan.com, dsb.