Laksatif

Ketidaklancaran dalam proses buang air besar menyababkan perut terasa begah.

Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping.

Kelompok laksatif

  1. Pencahar pembentuk tinja (bulk laxative)
    Pencahar jenis ini umum beredar di pasaran, baik yang berasal dari serat alamiah seperti psyllium ataupun serat buatan sepertu metil selullosa. Keduanya sama efektif dalam meningkatkan volume tinja. Obat ini cukup aman digunakan dalam waktu yang lama tetapi memerlukan asupan cairan yang cukup.
  2. Pelembut tinja/feses
    Obat jenis ini dipakai oleh usia lanjut sebagai sebagai pelembut feses. Obat ini mempunyai efek sebagai surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan feses, sehingga dapat meresap dan feses jadi lembek.
  3. Pencahar stimulan/perangsang
    Contoh golongan ini adalah senna, bisacordil. Senna aman dipakai untuk usia lanjut.Efek obat ini menstimulasi dan meningkatkan peristaltik atau gerakan usus.
  4. Pencahar hiperosmoler (osmotic laxative)
    Mempunyai efek menahan cairan dalan usus dan mengatur distribusi cairan dalam tinja. Jenis ini mempunyai cara kerja seperti spon sehingga tinja mudah melewati usus. Jenis golongan ini seperti laktulosa dan sorbitol.
  5. Enema
    Enema dimaksudkan untuk merangsang terjadinya evakuasi tinja sehingga bisa keluar. Pemberian ini harus hati – hati pada usia lanjut karena sering mengakibatkan efek samping.

Kegunaan

Laksatif digunakan untuk merangsang gerakan usus atau melunakkan tinja untuk memudahkan penderita sembelit dalam pembuangan tinja.
  • Memperlancar persiapan gerakan usus
  • Sembelit kronis
  • Imobilitas kronis

Pranala luar

 
Saluran pencernaan (A)
Antasid • Antiemetik  • H2 antagonis • Inhibitor pompa proton • Laksatif (pencahar) • Antidiare
 
Darah dan organ pembentuk darah (B)
Antikoagulan • Antiperdarahn • Antitrombosit • Trombolitik
 
Sistem kardiovaskular (C)
Antiaritmik • Antihipertensi • Diuretik • Vasodilator • Antiangina • Penyekat beta • Inhibitor ACE • Antihiperlipidemia
 
Kulit (D)
Emolien - Antipruritik (antigatal)
 
Sistem reproduksi (G)
Kontrasepsi hormon • Agen kesuburan • Modulator reseptor estrogen selektif • Hormon seks
 
Sistem endokrin (H)
Antidiabetes • Kortikosteroid • Hormon seks • Hormon tiroid
 
Infeksi dan infestasi (J, P)
Antibiotik • Antivirus • Vaksin • Antijamur • Antiprotozoa • Antelmintik (obat cacing)
 
Penyakit ganas dan sistem kekebalan tubuh (L)
Agen antikanker • Imunostimulator • Imunosupresan
 
Otot, tulang, dan sendi (M)
Steorid anabolik • Antiradang • Antireumatik • Kortikosteroid • Pelemas otot
 
Otak and sistem saraf (N)
Anestesia • Analgesik • Antikonvulsan (antikejang) • Penstabil suasana hati  • Anksiolitik • Antipsikoti • Antidepresi • Perangsang sistem saraf • Sedatif
 
Sistem pernafasan (R)
Bronkodilator • Dekongestan  • H1 antagonis


Sumber :
andrafarm.com, wiki.kucing.biz, id.wikipedia.org, dsb.