Odoaker

Odoacer (435 - 493 M), yang juga dikenal dengan nama Odovacer, adalah jenderal foederati bangsa Jerman Kuno, dan penguasa Italia pertama yang berasal dari luar bangsa Romawi setelah menyingkirkan Kaisar Romawi Barat, Romulus Augustus pada 4 September tahun 476. Odoacer disebut sebagai raja pada beberapa catatan sejarah, namun gelar tersebut tidaklah formal.

Odoacer kemungkinan adalah anak dari ksatria pemimpin Scirri bernama Edeko, keturunan dari Attila the Hun.

Sejarah

Pada tahun 470, Odoacer ditunjuk menjadi pemimpin kelompok foederati. Lalu, pada tahun 475, Orestes ditunjuk menjadi Magister militium oleh Kaisar Romawi Barat, Julius Nepos. Orestes lalu menjalin hubungan dengan foederati. Orestes menjanjikan mereka sepertiga dari semenanjung Italia jika mampu membantu mereka melaksanakan revolusi melawan Kaisar nepos. Foederati beranggotakan 30000 pasukan bersama dengan keluarga-keluarga pasukan mereka, dan mereka telah tinggal di semenanjung italia selama beberapa tahun demi tujuan tersebut, meski pada akhirnya mereka hanya menerima lahan yang tidak subur di sekitar Pegunungan Apennine. Foederati menerima perjanjian tersebut, dan pada tanggal 28 Agustus 475 mereka mengalahkan Nepos yang melarikan diri menuju Dalmatia. Dengan kepergian Nepos, Orestes mengangkat anak Nepos yang masih berusia 12 tahun, Romulus, menuju gelar Augustus, sehingga Romulus Augustus menjadi Kaisar Romawi Barat, yang pada akhirnya menjadi yang terakhir sepanjang sejarah.

Setelah revolusi, Orestes, sebagai Magister militium, mengatur militernya sendiri. Dia lalu mengkhianati janji-janji yang pernah dikatakan terhadap foederati sehingga Odoacer mengalahkan Orestes dalam suatu pertempuran. Orestes ditangkap dan segera dieksekusi. Setelah pertempuran, foederati bersama sejumlah besar tentara Italia bekas Orestes, mengklaim Odoacer sebagai raja Italia (rex Italiae). Pada tahun 476, Odoacer berangkat menuju Ravenna, menguasai kota dan menangkap raja muda Romulus Augustus. Ia disingkirkan pada tanggal 4 September tahun 476. Pada tahun yang sama, Odoacer menolak gelar kaisar, yang di saat itu merupakan cara terbaik untuk menghidari konflik dengan Konstantinopel, ibukota Romawi Timur. Ia lalu mengirim lambang kerajaan ke Kaisar Romawi Timur, Zeno, dan mendeklarasikan diri sebagai pengabdi setengah wilayah barat, yang ketika itu tidak lebih dari semenanjung Italia, Dalmatia, dan sebuah wilayah yang dikelilingi wilayah Gaul utara. Kaisar Romawi Barat yang sah, Julius Nepos, berkuasa dengan tanpa kekuatan apapun, dan ia tetap hidup hingga dibunuh pada tahun 480.

Theodoric dan pasukan Ostrogoth miliknya mengalahkan Odoacer di Aquileia pada tahun 488, di Verona pada tahun 489, dan di Sungai Adda pada tahun 490. Pada tahun yang sama, Theodoric menyerang Odoacer di Ravenna. Penyerangan berlangsung selama tiga tahun, dan penyerangan dilakukan berkali-kali pada setiap arah. Hingga pada akhirnya, kedua kubu tidak dapat menentukan siapa pemenangnya, sehingga pada tanggal 2 Februari 493, Theodoric dan Odoacer mengadakan perjanjian perdamaian yang memastikan pembangian kekuasaan di atas wilayah Italia. Sebuah pesat dadakan untuk merayakan perjanjian damai tersebut, namun Theodoric membunuh Odoacer dengan tangannya sendiri dalam pesta tersebut.

Theodoric menjadi raja baru Italia dan mendirikan Kerajaan Ostrogothic yang berkuasa dengan ibukota di Ravenna. Sisa pasukan foederati Odoacer bergabung dengan Ostrogoth dan diizinkan mendiami Italia.

Peristiwa sekitar pertarungan Ravenna digunakan sebagai kisah heroik Jerman Dietrich von Bern (Theodoric of Verona).

Referensi

  • Odoacer
  • Edward Gibbon, The Decline and Fall of the Roman Empire, Volume I, Chap. XXXVI. Chicago: Encyclopaedia Britannica, Inc.
  • Thompson, E. A. Romans and Barbarians: The Decline of the Western Empire. Madison: University of Wisconsin Press


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.