Dari tahun 1803, terjadi pertentangan antara kelompok adat dan kelompok agamis (Paderi), dimana Paderi adalah kelompok yang mendapat pengaruh dari Wahabisme dan kelompok adat masih berpegang teguh pada budaya Minangkabau (termasuk pewarisan secara matrilineal) yang akan berpuncak pada Perang Paderi (1833-1838).
Jenderal Andreas Victor Michiels mendukung pimpinan adat dan membawa Dataran Tinggi Padang di bawah pemerintahan Hindia Belanda.