Pekan Raya Jakarta

Logo Jakarta Fair

Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia. Walaupun dinamai "pekan", biasanya berlangsung selama satu bulan penuh dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli untuk memperingati hari jadi kota Jakarta.

PRJ pertama diadakan pada tahun 1968. Sampai saat ini setiap tahun penyelenggaraannya tidak pernah terputus. Dari 1968 sampai 1991 PRJ pernah berlangsung di Monas.

Sejarah

Jakarta Fair di bekas Bandar Udara Kemayoran
Pekan Raya Jakarta di Lapangan Monas.

Pekan Raya Jakarta (PRJ) digelar pertama kali di Kawasan Monas tanggal 5 Juni hingga 20 Juli tahun 1968 dan dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos. PRJ pertama ini disebut DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair (Ejaan Lama). Lambat laun ejaan tersebut berubah menjadi Jakarta Fair yang kemudian lebih popular dengan sebutan Pekan Raya Jakarta.

Idenya muncul atau digagas pertama kali oleh Syamsudin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji Mangan pada saat itu menjabat sebagai Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) yang mengusulkan suatu ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri yang kala itu sedang mulai bangkit pasca G30S/1965 kepada Gubernur DKI yang dijabat oleh Ali Sadikin atau yang lebih dikenal oleh Bang Ali pada tahun 1967. Gagasan atau ide ini disambut baik oleh Pemerintah DKI, karena Pemerintah DKI juga ingin membuat suatu pameran besar yang terpusat dan berlangsung dalam waktu yang lama sebagai upaya mewujudkan keinginan Pemerintah DKI yang ingin menyatukan berbagai "pasar malam" yang ketika itu masih menyebar di sejumlah wilayah Jakarta,seperti Pasar Malam Gambir yang tiap tahun berlangsung di bekas Lapangan Ikada (kini kawasan Monas), juga merupakan inspirasi dari Pameran yang diklaim sebagai "Pameran Terbesar" ini.

Haji Mangan terinspirasi dari berbagai event pameran internasional yang sering diikutinya sebagai seorang konglomerat dibidang tekstil di kala itu serta Pasar Malam Gambir yang dari dulunya sudah ramai dikunjungi. Ide ini disambut baik Pemerintah DKI dengan membuat gebrakan dengan langsung membentuk panitia sementara yang dipercayakan kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin)yang ketunya dijabat oleh Haji Mangan.

Panggung terbuka di arena PRJ

Agar lebih sah atau resmi, Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) no. 8 tahun 1968 yang antara lain menetapkan bahwa PRJ akan menjadi agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta yang dirayakan setiap tanggal 22 Juni.

Sebuah yayasan yang diberikan nama Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta juga dibentuk sebagai badan pengelola PRJ. Sesuai Perda no. 8/1968 tersebut tugas yayasan ini bukan hanya menyelenggarakan PRJ saja tetapi juga sebagai penyelenggara Arena promosi dan Hiburan Jakarta (APHJ) yang dijadwalkan berlangsung sepanjang tahun.

Syamsudin Mangan, Ketua Kadin Indonesia ketika itu dinilai berjasa dalam menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang mengubah wajah Pasar Malam Gambir yang kemudian terkenal dengan Djakarta Fair yang "bermutasi" menjadi Jakarta Fair atau lebih dikenal dengan Pekan Raya Jakarta. Karena kegigihan Syamsuddin Mangan Djakarta Fair mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sayang, sebelum melihat ide dan gagasannya terwujud Syamsuddin Mangan dipanggil yang Kuasa.

PRJ 1968 atau DF 68 berlangsung mulus dan boleh dikatakan sukses. Mega perhelatan ini mampu menyedot pengunjung tidak kurang dari 1,4 juta orang. Fantastis! Acara yang digelar pun unik. Kala itu digelar pemilihan Ratu Waria. Yang ikut 151 peserta dan boleh dikatakan cukup banyak kala itu.

PRH 1969 atau DF 69 "memecahkan" rekor penyelenggaran PRJ terlama karena memakan waktu penyelenggaraan 71 hari. PRJ pada umumnya berlangsung 30 - 35 hari. Bahkan Presiden AS pada waktu itu Richard Nixon datang ke Indonesia , sempat mampir ke DF 69. Ia berhenti disebuah stan dekat Syamsuddin Mangan Plaza , sempat melambai-lambaikan tangannya ke pengunjung dan karyawan DF 69.

Penyelenggaraan PRJ atau Jakarta Fair ini, dari tahun ke tahun mulai mengalami perkembangan pengunjung dan pesertanya bertambah dan bertambah. Dari sekedar pasar malam, "bermutasi" menjadi ajang pameran Modern yang menampilkan berbagai produk. Areal yang dipakai juga bertambah. Dari hanya tujuh hektar di Kawasan Monas kini semenjak tahun 1992 dipindah ke Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat yang menempati area seluas 44 hektar.

Jakarta Fair Kemayoran 2011 (JFK 2011) menampilkan produk dalam negeri, baik berskala besar, menengah, kecil dan koperasi dari seluruh Indonesia, terselenggara Jakarta Fair untuk ke-44 kalinya bertepatan dengan HUT Kota Jakarta Ke-484.

JFK 2011 kali ini bertema “Jakarta Fair Turut Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia” dengan sub tema “Melalui Kegiatan Jakarta Fair Mengajak Seluruh Warga Bangsa Fokus Pada Perbaikan Iklim Investasi, Perluasan Lapangan Kerja, Memajukan Kesejahteraan Rakyat, dan Perkuat Daya Saing Indonesia di Pasar Dunia.”

Secara garis besar panitia mengharapkan event ini menjadi pembangkit semangat promosi produk dalam negeri, selanjutnya meningkatkan lapangan kerja dan secara tidak langsung meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Shuttle Bus secara gratis disediakan selama masa buka pameran dari Parkir IRTI Monas (seberang Kantor Gubernur DKI Jakarta) diperkirakan berangkat setiap 30 menit sekali.

Wisata dan belanja merupakan gabungan yang bisa dilakukan bagi jutaan pengunjung baik dari Jabodetabek, dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, maupun pengunjung dari manca-negara, sehingga acara ini diharapkan bisa menjadi wahana belanja sekaligus wisata.

JFK 2011 diikuti 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand, termasuk BUMN, hampir seluruh provinsi di Indonesia. Perkiraan akan dihadiri 4 juta orang selama 32 hari, atau 125 ribu pengunjung per hari. Target nilai transaksi selama pameran sebesar Rp. 3,5 trilyun.

Seperti tahun-tahun sebelumnya Jakarta Fair kali ini juga akan dimeriahkan oleh Pentas Musik 32 Hari Nonstop, dengan 100 group band top ibukota, Pesta Kembang Api Spektakuler, Malam Muda Mudi, Pemilihan Miss Jakarta Fair, Panggung Kesenian di Taman Budaya, Karnaval, berbagai promosi menarik di stand-stand pameran, dan undian berhadiah mobil dan sepeda motor.

Berbagai produk unggulan dalam negeri serta hasil produksi industri kecil, UKM, dan koperasi akan dipamerkan dalam event pameran terbesar di Asia Tenggara ini. Ada produk furniture, interior, building material, otomotif, handycraft, garment, sport & health, telekomunikasi, banking, stationary, komputer & elektronik, property, kosmetik, food & drink, handphone, mainan anak-anak, sepatu, branded fashion, leather, branded product, multi-product, jasa dan produk BUMN, produk kreatif, dan berbagai produk unggulan lainnya. [1]

Tabel penyelenggaraan

TahunTanggalTempatTemaSloganPenyelenggaraKeterangan
20136 Juni - 7 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranTerus Maju, Jakartaku. Bersama dengan Meriahnya Jakarta Fair 2013?PT. Jakarta International ExpoTerselenggara dari tanggal 6 Juni - 7 Juli 2013 atau selama 32 hari, Pameran dibuka dari pukul 15.30 sampai 22.00 WIB pada hari Senin-Jum'at, dan mulai pukul 10.00 sampai 23.00 WIB pada hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional. Pengunjung dapat melihat area pameran sepuasnya termasuk melihat tampilan artis papan atas yang digelar pada malam hari.
201214 Juni - 15 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranBersama di Meriahanya Jakarta Fair KemayoranMajulah Jakartaku, Jayalah JakartakuPT JIEXPOTerselenggara sejak 14 Juni - 15 Juli 2011 atau selama 32 hari, Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 sampai 22.00 wib pada hari biasa, dan mulai pukul 10.00 sampai 23.00 wib pada hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung dapat melihat area pameran sepuasnya termasuk melihat tampilan artis papan atas yang digelar maraton tiap hari di panggung utama yang menumbuhkan spirit kebangsaan.
20119 Juni - 10 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranJakarta Fair turut mem­percepat peningkatan kese­jah­teraan masyarakat Indonesia; Subtema: “Melalui Kegiatan Jakarta Fair Mengajak Seluruh Warga Bangsa Fokus Pada Perbaikan Iklim Investasi, Perluasan Lapangan Kerja, Memajukan Kesejahteraan Rakyat, dan Perkuat Daya Saing Indonesia di Pasar Dunia.”[1]Meriahnya Jakarta Fair 2011[1]PT JIEXPO[1]Terselenggara sejak 9 Juni - 10 Juli 2011 atau selama 32 hari, Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 sampai 22.00 wib pada hari biasa, dan mulai pukul 10.00 sampai 23.00 wib pada hari Sabtu dan Minggu. Ada biaya masuk maksimal Rp. 25.000 bisa melihat area pameran sepuasnya termasuk melihat tampilan artis papan atas yang digelar maraton tiap hari di panggung utama yang menumbuhkan spirit kebangsaan.
201010 Juni - 11 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranJakarta Fair 2010 turut memperkokoh pembangunan ekonomi nasional[2] PT JIexpo[3] 
200911 Juni - 12 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranJakarta Fair Terus Maju???
200812 Juni - 13 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranPersatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia???
200714 Juni - 15 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranIndonesia Damai Sejahtera?PT JIexpodibuka dari pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB. Dengan tiket masuk bervariasi antara Rp 13 ribu sampai Rp 18 ribu. Disediakan empat loket dan pintu masuk utama untuk pengunjung.
200616 Juni - 18 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranIndonesia Tanah Airku???
200516 Juni - 17 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranIndonesia Bersatu???
200417 Juni - 18 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranJakartaku... Maju???
200312 Juni - 13 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranPembangunan, Kemajuan, dan KesejahteraanDari Kite, oleh Kite, dan untuk KiteJakarta International Trade Fair
200214 Juni - 14 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranGado-gado Jakarta?PT. Jakarta International Trade Fair (JITF)?
200115 Juni - 15 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranMeriah, Unik, dan Mempesona?PT. Jakarta International Trade Fair (JITF)?
20009 Juni - 9 JuliArena Pekan Raya Jakarta, KemayoranIndonesia Menuju Millenium ke-3?PT. Jakarta Inetrnational Trade Fair (JITF)?
1999?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranPromosi Kebangkitan Perekonomian Nasional, Peluang Kesempatan Berusaha?Yayasan Penyelenggara Pekan Raya Jakarta (YPRJ)?
1998?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranSarana Memperkuat Fundamental Perekonomian Nasional?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1997?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranTri Dasa Warsa PRJ Sebagai Sarana Pemacu Memasuki tahun 2003?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1996?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranPeningkatan Kemampuan Industri Kecil dan Kerajinan tangan untuk Memperkokoh Perekonomian Nasional?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1995?Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran50 Tahun Indonesia Merdeka Merupakan Momentum untuk Memperluas Struktur Perekonomian dalam Upaya Menembus Pasar Dunia?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1994?Arena KemayoranPekan Raya Jakarta Sebagai Salah Satu Sarana Peningkatan Daya Saing Produksi Dalam Negeri Melalui Kemampuan Sumber Daya Manusia yang Tangguh?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1993?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranArena PRJ Merupakan Sarana untuk Menembus Pasar Global Melalui Perluasan Tujuan Pasar?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1992?Arena Pekan Raya Jakarta, KemayoranPekan Raya Jakarta 1992 Sebagai Salah Satu Upaya Memantapkan Proses Tinggal Landas Melalui Diversifikasi Produk dan Perluasan Pangsa Pasar Internasional?PT. Jakarta International Tradefair Corporation (JITC)?
1991?Lapangan MonasMeningkatkan Pangsa Pasar Hasil Produksi dan Jasa Dalam Negeri Melalui Standarisasi yang Terjamin?Yayasan Penyelenggara Pekan Raya Jakarta (YPRJ)?

Referensi

Pranala luar



Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.