Pilaf

Pullao dari Punjab
Pilaf dari bulgur (masakan Turki)

Pilaf, pulao (variasi ejaan berbagai bahasa: polao, pullao, pilau, pilav, pilaff, atau plov) adalah hidangan dari beras atau bulgur yang ditumis bersama rempah-rempah di dalam minyak (mentega) hingga kekuningan dan ditanak dengan air kaldu. Hidangan ini sangat umum dalam masakan Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Afrika Timur, dan Amerika Latin. Pilaf dapat memakai sayuran bercampur daging (ayam, domba, kambing), makanan laut (udang, kerang), atau hanya sayuran (vegetarian).

Pilaf berasal dari masakan Persia kuno. Nama hidangan ini berasal dari kata pilau (bahasa Turki) yang berarti memasak nasi setelah lebih dulu ditumis dengan lemak daging atau minyak goreng untuk memperkaya aroma dan menghasilkan nasi yang pera. Beras ditanak dengan kaldu daging atau ayam.[1]

Sejarah

Perabadan zaman kuno India berada di sekitar Lembah Indus (2600–1900 SM), dan berpusat di tempat yang sekarang dijadikan situs arkeologi Mohenjo-daro. Penduduknya bercocok tanam mengikuti musim muson, dan membuat sistem irigasi alami secara meluas. Lahan penanaman padi berpusat pada kawasan yang waktu itu dihuni oleh lebih dari seperempat penduduk dunia.[1] Tidak lama kemudian, beras menjadi makanan pokok di Kekaisaran Persia. Orang Persia memperkenalkan cara menanam padi di Babilonia dan lembah Sungai Furat.

Pilaw dari Persia sangat populer, dimasak bersama rempah-rempah, kismis, kacang pistasio, buah kurma, dan buah tin. Daging yang digunakan adalah daging domba, rusa, burung unta.[1] Dari Persia, cara memasak nasi ala Persia menyebar ke Mesir dan Yunani. Resep pilaffi dicatat Archestratus dalam buku tertua masakan Yunani, Gastrology terbitan 350 SM.[1] Pada zaman Kemaharajaan Mughal, pendatang muslim dari Turki memperkenalkan cara memasak pilau sewaktu menetap di lembah Sungai Indus. Di India, hidangan ini disebut pullao, dibuat dari beras basmati yang tumbuh di kaki Pegunungan Himalaya. Pullao menjadi hidangan kerajaan, dan dihidangkan dalam upacara kenegaraan dan hari raya keagamaan.

Setelah Kekaisaran Sassania diserang penakluk Arab pada 632, Persia menjadi wilayah taklukan Arab. Orang Arab memperkenalkan cara memasak pilaw ke Afrika Utara, Spanyol, dan kawasan Laut Tengah Eropa. Padi ditanam oleh orang Arab di wilayah-wilayah taklukkan mereka, dan sekaligus membuat pilaf dikenal mulai dari Yunani dan Mesir, hingga Spanyol dan Provence.[1] Penjelajah Spanyol memperkenalkan pilaf dan paella ke Dunia Baru. Setelah dijadikan koloni Spanyol di Amerika, Spanyol Baru mendapat pasokan beras dari Filipina yang juga koloni Spanyol. Orang Meksiko membuat pilaf yang disebut sopa seca (sup kering).

Referensi

  1. ^ a b c d e Hensperger, Beth; Julie Kaufmann (2003). The Ultimate Rice Cooker Cookbook: 250 No-Fail Recipes for Pilafs, Risottos, Plolntas, Chilis, Soups, Porridges, Puddings, and More, from Start to Finish in Your Rice Cooker. Harvard Common Press. ISBN 1-5583-2203-5.  |accessdate= requires |url= (help)

Lihat pula

Pranala luar



Sumber :
id.wikipedia.org, indonesia-info.net, wiki.program-reguler.co.id, dsb.