Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung

Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung
Saatnya-dunia-berubah.jpg
PenulisSiti Fadilah
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia & Inggris
GenreBuku kesehatan
PenerbitSulaksana Watinsa Indonesia
Tanggal terbit2007
Terbitan dalam Bahasa Inggris2007
Halaman200
ISBN978-979-9254-17-7

Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung merupakan buku yang ditulis oleh Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K). Sejak terbitnya, buku ini menjadi pembicaraan di berbagai media internasional, karena buku ini dianggap membongkar konspirasi pihak barat terhadap sampel virus flu burung.[1]

Diluncurkan pada Minggu, 6 Januari 2008 di Jakarta, buku ini membuat banyak pihak kebakaran jenggot. Dalam bukunya ini Siti Fadilah membuka kedok World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.[2]

Buku ini terbit pula dalam bahasa Inggris dengan judul It's Time for the World to Change.

Isi buku

Berikut adalah sebagian kutipan dari apa yang tertulis di buku tersebut.

Namun ironisnya pembuat vaksin adalah perusahaan yang ada di negara-negara industri, negara maju, negara kaya yang tidak mempunyai kasus flu burung pada manusia. Dan kemudian vaksin itu dijual ke seluruh dunia juga akan dijual ke negara kita. Tetapi tanpa sepengetahuan apalagi kompensasi untuk si pengirim virus, yaitu saudara kita yang ada di Vietnam.
Mengapa begini? Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di Tanah Air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh Bung Karno 50 tahun yang lalu? Ketidak-berdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain? Demikian jugakah pengiriman virus influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveillance Network). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita Flu Burung tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui GISN dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan?

Kutipan

Berikut adalah kutipan dari berbagai pihak dan media terhadap buku dan perjuangan yang dilakukan oleh Siti Fadilah

  • "Keberhasilan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mereformasi WHO adalah contoh sangat bagus keberhasilan perjuangan berdiplomasi kelas dunia secara modern."
    Prof. Dr. Juwono Soedarsono, Menteri Pertahanan Indonesia.
  • "For the sake of basic human interests, the Indonesian government declares that genomic data on bird flu viruses can be accessed by anyone". With those words, spoken on August, 3rd, Siti Fadilah Supari started a revolution that could yet save the world from the ravages of a pandemic disease. That is because Indonesia's health minister has chosen a weapon that may prove more useful than todays best vaccines in tackling such emerging threats as avian flu: transparency.[3]
    The Economist, London (UK), August 10th, 2006

Referensi

Sumber

Lihat pula

Pranala luar



Sumber :
id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, wiki.kuliah-karyawan.com, dsb.