Sahel

Untuk Sahel sebagai region, lihat: Region Sahel.
Peta Afrika menunjukkan lokasi Sahel

Sahel (dari bahasa Arab ساحل sahil untuk 'pesisir' atau 'perbatasan') ialah zona perbatasan di Afrika antara Sahara ke utara dan daerah yang lebih subur di selatan, dikenal sebagai Sudan (jangan keliru dengan negara yang nama yang sama).

Istilah

Pertama kali istilah ini digunakan sebagai istilah fitogeografi, merujuk kepada pita tanah antara 75 - 450 isohyet (pita hujan). Berikut peneliti telah merujuknya pada jajaran isohyet luas dalam menentukan letak Sahel. Istilah ini juga merujuk kepada negara-negara di Afrika Barat.

Geografi

Sahel terutama sabana dan terbentang dari Samudra Atlantik ke Tanduk Afrika, mengubah padang rumput semi kering ke sabana yang berduri. Atas sejarah Afrika daerah ini telah menjadi tempat tinggal beberapa kerajaan lanjutan yang mendapatkan keuntungan dari perdagangan melintasi gurun. Secara berkelompok negara itu dikenal sebagai Kerajaan-kerajaan Sahel.

Negara yang memiliki Sahel kini termasuk Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, Nigeria, Chad, Sudan, Ethiopia, Eritrea, Djibouti, dan Somalia.

Peta daerah ini dapat dilihat di sini.

Lingkungan

Sekitar 12.500 tahun yang lalu, Sahel merupakan bagian dari Gurun Sahara, dan ditutupi bukit berpasir yang telah membentuk bentang darat yang kini kita lihat. Sahel menerima 150-500 mm (6-20 in) curah hujan tiap tahun, terutama di musim muson. Curah hujan dicirikan dengan perubahan tahun ke tahun dan dasawarsa ke dasawarsa. Dua faktor terbesar yang menentukan produktivitas tanah di Sahel ialah air dan bahan gizi mikro, kebanyakan nitrogen dan fosfat.

Ada hubungan kuat antara curah hujan di Sahel dan aktivitas siklon tropis hebat di Atlantik.

Transmanusia

Secara adat, kebanyakan penduduk Sahel telah menjadi semi-nomaden, bertani dan memelihara ternak dalam sistem transmanusia, yang kemungkinan merupakan cara yang paling menopang pemanfaatan Sahel. Perbedaan antara utara yang kering dengan permukaan lebih tinggi dari bahan gizi tanah dan selatan yang basah dimanfaatkan agar penggembalaan bahan makanan berkualitas tinggi di utara selama musim hujan, dan perjalanan beberapa ratus km ke selatan, menggembalakan berlebihan, namun sedikit bahan makanan bergizi selama masa kering.

Kemarau

Ada kemarau utama di Sahel pada 1914, disebabkan hujan tahunan di bawah rata-rata, yang menyebabkan kelaparan skala besar. Terlihat pada 1960-an perkembangan curah hujan besar di sana, membuat daerah yang lebih kering di utara lebih dapat dicapai. Ada tekanan, didukung pemerintah, untuk orang yang pindah ke utara, dan karena masa kemarau panjang antara 1968-1974, secara cepat penggembalaan menjadi tak menyokong, and penggundulan tanah lapang skala besar menyusul. Seperti kemarau 1914, ini menimbulkan kelaparan skala besar, namun masa ini diperlembut penglihatan internasional dan tercurahnya bantuan. Petaka ini menimbulkan pendirian Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian.

Pranala luar



Sumber :
wiki.kurikulum.org, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.