Sutan Muhammad Zain

Soetan Moehammad Zain
Sutan Muhammad Zain bersama istri.
Lahir1886
Sungai Pasak, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal6 April 1962
Tokyo, Jepang
Kewarganegaraan Indonesia
AlmamaterRijks Universiteit, Leiden, Belanda
PekerjaanPengajar, aktivis kemerdekaan
Dikenal karenaPakar Bahasa Indonesia
AgamaIslam
PasanganSiti Murin
AnakDr. Zairin Zain
Drg. Yetty Rizali Noor
Prof. Drs. Harun Zain

Sutan Muhammad Zain (lahir di Sungai Pasak, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 1886 – meninggal di Tokyo, Jepang, 6 April 1962 pada umur 76 tahun)[1] adalah seorang pakar bahasa terkemuka di Indonesia. Dia menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia.

Kehidupan

Sejak tahun 1911, Sutan Muhammad Zain telah menjadi guru Bahasa Melayu di Prince Hendrik School, Batavia. Pada tahun 1923, Zain mendapat beasiswa untuk belajar di Rijks Universiteit Leiden Belanda, sampai akhirnya menjadi pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan ilmiah.

Selain giat mengembangkan Bahasa Indonesia, Zain juga aktif sebagai aktivis pergerakan. Ia menjadi ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) (1914-1922), anggota Gemeente Raad (1920-1922), dan anggota Volksraad.[2]

Pada zaman Jepang, untuk pertama kalinya Zain menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia. Dalam bukunya "Djalan Bahasa Indonesia", untuk pertama kalinya dikenal apa yang kini disebut sebagai kata benda, kata kerja, kata sandang dan seterusnya.

Salah satu karya monumental lainnya adalah sebuah kamus yang cetakan pertamanya dilakukan pada tahun 1951 yaitu "Kamus Modern Bahasa Indonesia", yang kemudian dikembangkan oleh Jusuf Sjarif Badudu menjadi "Kamus Lengkap Badudu-Zain" yang diterbitkan tahun 1992.

Prof. Zain wafat pada 6 April 1962 setelah mengalami stroke dalam perjalanan pesawat udara dari Amerika Serikat menuju Tokyo, Jepang. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Keluarga

Sutan Muhammad Zain menikah dengan Siti Murin, dan ia dikaruniai tujuh orang anak dan 15 orang cucu. Diantara putra-putrinya ialah Dr. Zairin Zain (duta besar Indonesia), Drg. Yetty Rizali Noor (dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, ketua umum Kowani, anggota DPR), dan Prof. Drs. Harun Zain (rektor Universitas Andalas, gubernur Sumatera Barat, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi).

Karya-karya

Jabatan dan Tugas

Tugas-tugas yang pernah dilaksanakan oleh Sutan Muhammad Zain di antaranya:

Referensi

  1. ^ Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage: Volume 3, Yayasan Untuk Indonesia, Jakarta Raya (Indonesia). Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, 2005
  2. ^ Hassan Shadily, Prof. Mr. Ag. Pringgodigdo, Ensiklopedi Umum, 1973


Sumber :
wiki.gilland-group.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.