Tanggul

Memiliki nama lain levee, dike, embankment, yaitu semacam tembok miring baik buatan maupun alami, dipergunakan untuk mengatur muka air. Biasanya terbuat dari tanah dan seringkali dibangun sejajar badan sungai atau pantai.

Asal Kata

Kata dike kemungkinan berasal dari bahasa Belanda dijk, dimana pembangunan tanggul telah terjadi sejak abad ke 12. Bangunan Westfriese Omringdijk selesai dibangun tahun 1250, didirikan dengan menyambung-nyambubngkan tanggul-tanggul yang sudah berdiri sebelumnya. Sementara dari bahasa Anglo-Saxon, kata dic diartikan menggali parit dan membentuk tanah timbunan di atasnya.

Tanggul buatan

Tujuan utama tanggul buatan adalah untuk mencegah banjir di dataran yang dilindunginya. Bagaimanapun, tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aliran yang lebih cepat dan muka air yang lebih tinggi. Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi dari banjir, di sepanjang danau atau polder. Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering/membentuk batasan perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan militer.

Tanggul bisa jadi hasil pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat, biasanya terbuat dari kantong pasir sehingga dapat dibangun secara cepat saat banjir.

Tanggul pertama kali dibangun di peradaban sungai Hindus, (Pakistan dan India utara sekitar 2600 SM) sebagai harapan kehidupan agraris orang-orang Harappa. Tanggul juga dibangun lebih dari 3000 tahun yang lalu di Mesir kuno, dimana sistem tanggul dibangun sepanjang 966 km di ambang kiri sungai Nil, membentang dari bendungan Aswan sampai delta Nil di pesisir Mediterania. Peradaban Mesopotamia dan China Kuno juga membangun sistem tanggul raksasa.



Sumber :
id.wikipedia.org, diskusi.biz, wiki.ggkarir.com, dsb.