Zainal Abidin Ahmad

Zainal Abidin Ahmad adalah seorang wartawan yang berasal dari Sumatera Barat dan pernah menjadi pimpinan sebuah koran bernama Panji Islam.[1] Koran ini berlokasi di Medan, Sumatera Utara.[2] Pada awalnya, Zainal Abidin Ahmad bercita-cita menjadi seorang guru, akan tetapi pada saat itu pemerintah Hindia-Belanda mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar (larangan mengajar). Karena hal tersebut, ia menggeluti bidang kewartawanan.[1]

Dari tahun 1931 sampai 1935, ia mendapat kesempatan untuk memimpin Permi (Persatuan Muslimin Indonesia) di Padang dan Medan. Dua tahun kemudian, ia mendirikan suatu organisasi bagi para sesama wartawan yang ingin berfokus pada perjuangan Islam. Ia melanjutkan kariernya dalam bidang kewartawanan dengan menjadi pemimpin surat kabar Fajar Asia, dan menjadi anggota redaksi surat kabar Berita Malaya di Singapura. Ketertarikannya dalam organisasi mengantarkan Zainal Abidin Ahmad menjadi ketua umum Masyumi seluruh Sumatera.[1] Kemudian, ia menjadi wakil ketua DPR masa jabatan 1955–1959.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c Shadily, Hassan (1984). Ensiklopedi Indonesia. Ichtiar Baru - Van Hoeve. 
  2. ^ a b Noer, Deliar. Mohammad Hatta:Hati Nurani Bangsa. Jakarta: Penerbit Kompas. hlm. 50–51. ISBN 978-979-709-633-5. 


Sumber :
m.andrafarm.com, wiki.gilland-ganesha.com, id.wikipedia.org, dsb.