Bantuan:Pengucapan

Bantuan pengucapan dengan IPA  
IPA untuk bahasa Arab
IPA untuk bahasa Ibrani
IPA untuk bahasa Inggris
IPA untuk bahasa Jerman
IPA untuk bahasa Italia
IPA untuk bahasa Jepang
IPA untuk bahasa Korea
IPA untuk bahasa Latin
IPA untuk bahasa Mandarin
IPA untuk bahasa Perancis
IPA untuk bahasa Portugis
IPA untuk bahasa Spanyol
IPA untuk bahasa Yunani

Halaman ini merinci bantuan pengucapan yang dituliskan dalam notasi Alfabet Fonetis Internasional (International Phonetic Alphabet, IPA).

Bunyi vokal diurutkan berdasarkan posisi lidah, sedangkan konsonan diurutkan berdasarkan cara pengucapan. Setiap fonem dilambangkan dengan simbol yang berdasar pada IPA. Di samping itu, dipaparkan huruf Latin yang sepadan dengan fonem yang dimaksud, dan penggunaannya tergantung pada bahasa dan negara.

Pedoman

Pengucapan vokal

Posisi

Lidah dapat berada dalam posisi depan, hampir depan, madya (tengah), hampir belakang, dan belakang. Dalam bahasa Indonesia, vokal yang terjadi karena lidah berada di posisi depan adalah [i], [e], [ɛ], [a]. Semuanya merupakan vokal dengan bibir tak bulat. Sedangkan vokal (dalam bahasa Indonesia) yang terjadi karena lidah berada di posisi belakang adalah [u], [ɔ], [o]. Semuanya merupakan vokal dengan bibir bulat. Sementara vokal madya adalah [ə].

Ketinggian

Ketinggian lidah menentukan perbedaan bunyi vokal. Semakin tinggi lidah, maka semakin menyempit pula udara yang dikeluarkan untuk menciptakan bunyi vokal, dan demikian sebaliknya jika lidah merendah. Contohnya, vokal [i] dan [u] terjadi saat lidah mencapai posisi tertinggi yang dicapainya, sedangkan vokal [a] dan [ɑ] terjadi saat lidah mencapai posisi terendah.

Kebulatan

Kebulatan vokal ditentukan oleh bentuk bibir. Perbedaan bentuk bibir dapat menimbulkan vokal yang berbeda meskipun lidah berada di posisi yang sama. Misalnya vokal [i] adalah bunyi yang ditimbulkan dengan posisi lidah di depan dan tinggi tapi bibir tak bulat, sementara vokal [y] ditimbulkan dengan posisi lidah di depan dan tinggi tapi bibir membulat. Jadi perbedaan hanya terletak pada kebulatan bibir saja meskipun posisi lidah sama. Contoh lain adalah bunyi [ɔ] (bulat) dan [ʌ] (tak bulat), keduanya terjadi dalam posisi lidah yang sama tapi kebulatan bibir berbeda. Bunyi [ɔ] terdapat pada kata "bor" (Indonesia) dan "on" (Inggris), sedangkan bunyi [ʌ] terdapat pada kata "up" (Inggris) dan "Seoul" (Korea).

Pengucapan konsonan

Daerah artikulasi

Daerah artikulasi (pasif & aktif):
1. Bibir luar, 2. Bibir dalam, 3. Gigi, 4. Rongga-gigi, 5. Pascarongga-gigi, 6. Pralangit-langit, 7. Langit-langit, 8. Langit-langit belakang, 9. Tekak, 10. Hulu kerongkongan, 11. Celah suara, 12. Katup napas, 13. Akar lidah, 14. Lidah belakang, 15. Punggung lidah, 16. Lidah depan, 17. Ujung lidah, 18. Bawah ujung lidah.

Daerah artikulasi adalah titik pertemuan antara artikulator aktif (bergerak, misalnya lidah) dan pasif (diam, biasanya langit-langit mulut) di mana saluran udara dihalangi untuk menghasilkan konsonan. Daerah artikulasi dalam mulut manusia antara lain:

  • Dwibibir (Bilabial): antara bibir atas dan bawah
  • Bibir-gigi (Labiodental): antara bibir bawah dan gigi atas
  • Lidah-bibir (Linguolabial): antara depan lidah dan bibir atas
  • Gigi (Dental): antara depan lidah dan gigi atas
  • Rongga-gigi (Alveolar): antara depan lidah dan batas di belakang gusi
  • Pascarongga-gigi (Postalveolar): antara depan lidah dan ruang di belakang batas gusi
  • Tarik-belakang (Retrofleks): lidah menggelung ke belakang agar bagian bawahnya menyentuh langit-langit
  • Langit-langit (Palatal): antara tengah lidah dan langit-langit keras
  • Langit-langit belakang (Velar): antara belakang lidah dan langit-langit lembut (velum)
  • Tekak (Uvular): antara belakang lidah dan anak tekak (yang tergantung di belakang mulut)

(Semua konsonan di atas dapat disengaukan, kebanyakan juga dapat disisikan [konsonan sisi])

  • Hulu kerongkongan: antara akar lidah dan belakang kerongkongan
  • Katup nafas: antara lipatan aryepiglotis dan epiglotis
  • Celah suara: di glotis

Cara pengucapan

Bunyi konsonan terjadi karena penghambatan udara pada daerah artikulasi. Secara spesisifik, konsonan dapat diucapkan dengan cara sebagai berikut:

  • Decak (klik): terjadi karena decakan. Secara teknis terjadi karena dua penutupan di daerah artikulasi (di depan dan belakang). Aliran udara yang terhambat dilepaskan dengan menarik lidah. Konsonan ini biasanya terdapat di daerah Afrika. Beberapa contohnya adalah konsonan [ǃ], [ʘ], [ǂ], [ǁ].
  • Desis (frikatif): terjadi karena udara dipaksa keluar melalui celah sempit yang disebabkan oleh dua artikulator (misalnya bibir atas dan bibir bawah, lidah dan langit-langit). Contoh konsonan desis adalah [f], [v], [θ], [ð], [ɸ], [β]. Beberapa bunyi desis tergolong ke dalam desis alur (sibilan). Desis alur terjadi karena udara dipaksa keluar melalui celah sempit dan lidah menggulung untuk mengarahkan udara di tepi gigi. Contohnya konsonan [s], [z], [ʃ], [ʒ].
  • Gesek (afrikat): terjadi bila pengucapan konsonan letup (misalnya [t], [d]) secara bersamaan diikuti oleh konsonan desis (misalnya [ʃ], [ʒ]) sehingga menghasilkan konsonan berbeda ([t͡ʃ], [d͡ʒ]). Contohnya konsonan [t͡s], [d͡z] (bahasa Jepang), [t͡ʃ], [d͡ʒ] (bahasa Inggris)
  • Getar: terjadi karena penggetaran daerah artikulasi aktif (lidah dan bibir). Contoh konsonan getar adalah [ʙ] (getar bibir), [r] (getar langit-langit), [ʀ] (getar tekak).
  • Hampiran: terjadi karena artikulator (misalnya lidah dan langit-langit) saling mendekati namun tidak cukup sempit, atau dengan tekanan artikulatoris yang cukup. Jadi hampiran jatuh antara desis dan vokal. Contohnya adalah konsonan [ɹ], [ʋ], [ɰ], [j], [w]. Jika saat pengucapan konsonan hampiran lidah menyentuh langit-langit, maka terjadilah hampiran-sisi, contohnya adalah konsonan [l], [ʎ], [ʟ].
  • Kepak: terjadi karena kontraksi tunggal otot-otot sehingga suatu artikulator (misalnya lidah) mampu dikepakkan ke sisi yang lain. Contohnya adalah konsonan [ɾ] dalam bahasa Jepang.
  • Letup (eksplosif): terjadi karena penghentian aliran udara di daerah artikulasi tertentu, sehingga udara terhambat dan menciptakan suatu bunyi. Misalnya konsonan [t] dan [d] di daerah rongga-gigi, dan konsonan [b] dan [p] di daerah bibir.
  • Letup-balik (implosif): terjadi antara mekanisme tarikan glotis dan tekanan paru-paru terhadap aliran udara. Artinya, aliran udara dikendalikan dengan menggerakkan glotis ke bawah selain udara yang keluar dari paru-paru. Semua konsonan letup-balik adalah konsonan bersuara. Contohnya adalah konsonan [ɓ], [ɗ], [ʄ], [ɠ], [ʛ].
  • Sembur (ejektif): terjadi bila konsonan tak bersuara diucapkan bersamaan dengan tertutupnya celah suara. Contohnya adalah konsonan [pʼ], [tʼ], [kʼ], [qʼ].
  • Sengau (nasal): terjadi bila jalur udara dihambat di daerah artikulasi, namun udara berhasil keluar melalui hidung. Dalam istilah sederhana, konsonan sengau terjadi karena udara keluar melalui hidung. Jadi, konsonan sengau tidak bisa berbunyi sempurna jika hidung ditutup. Lawan dari konsonan sengau adalah konsonan oral, di mana udara dikeluarkan melalui mulut. Contoh konsonan sengau adalah [m], [n], [ɳ], [ɲ], [ŋ].

Penyuaraan

Dalam membedakan konsonan, "bersuara" merujuk pada kondisi di mana pita suara bergetar. "Tak bersuara" atau "nirsuara" berarti bahwa bunyi aliran udara yang melewati daerah artikulasi tanpa bergetarnya pita suara. Dalam bahasa, kondisi bersuara dan tak bersuara pada suatu konsonan dapat membedakan arti.

KonsonanContohBahasa
NirsuaraBersuara
Letup dwibibir[p] (pak)[b] (bak)Indonesia
Desis bibir-gigi[f] (fan)[v] (van)Inggris
Desis gigi[θ] (thigh)[ð] (thy)Inggris
Letup langit-langit belakang[k] (kalah)[g] (galah)Indonesia

Tabel

Simbol Alfabet Fonetis Internasional (IPA) pada halaman ini tidak disusun secara alfabet, tapi disusun berkelompok sesuai ciri-cirinya, seperti yang dipaparkan dalam tabel di bawah ini.

Contoh daerah artikulasi vokal
Depan tak bundarBelakang bundar
Cardinal vowel tongue position-front.png
Cardinal vowel tongue position-back.png
Contoh daerah artikulasi konsonan
DwibibirBibir-gigiGigiRongga-gigi
Bilabial.png
Labiodentaal.svg
Dental.png
Alveolar.svg
Tarik belakangLangit-langitLangit-langit belakangCelah suara
Retroflex.png
Palataal.svg
Velaar.svg
Laryngaal.svg

Untuk pengguna yang tidak terbiasa dengan Alfabet Fonetis Internasional (IPA), bila hendak mencari keterangan tentang simbol IPA tertentu pada halaman ini, dapat menyimak daftar simbol IPA yang disusun berdasarkan kedekatan bentuknya dengan huruf Latin.

Daftar simbol IPA
a  • æ  • ɐ  • ɑ  • ɒ  • b  • ɓ  • ʙ  • β  • c  • ç  • ɔ  • ɕ  • d  • ð  • ɖ  • ɗ  •  • d͡ɮ  • d͡z  • d͡ʑ  • d͡ʐ  • d͡ʒ  • e  • ɘ  • ə  • ɛ  • ɜ  • ɞ  • f  • ɡ  • ɠ  • ɢ  • ʛ  • ɡ͡b  • h  • ɥ  • ɦ  • ɧ  • ʜ  • i  • ɨ  • ɪ  • j  • ɟ  • ʝ  • k  • k͡p  • l  • ɫ  • ɬ  • ɭ  • ɮ  • ʟ  • m  • ɱ  • n  • ŋ  • ɲ  • ɳ  • ŋ͡m  • ɴ  • o  • ø  • œ  • ɵ  • ɶ  • ʘ  • θ  • p  • ɸ  • q  • r  • ɹ  • ɺ  • ɻ  • ɽ  • ɾ  • ʀ  • ʁ  • s  • ʂ  • ʃ  • ʄ  • t  • ʈ  • t͡ɕ  • t͡ɬ  • t͡s  • t͡ʂ  • t͡ʃ  • u  • ʉ  • ʊ  • ʋ  • v  • ʌ  • w  • ʍ  • ɯ  • ɰ  • x  • χ  • y  • ʎ  • ʏ  • ɣ  • ɤ  • z  • ʐ  • ʑ  • ʒ - ʔ  • ʕ  • ʡ  • ʢ  • ǀ  • ǁ  • ǂ  • ǃ

Vokal

Tabel ini menampilkan berbagai vokal dari berbagai bahasa di dunia. Vokal diurutkan berdasarkan posisi lekukan lidah (apakah di depan, tengah, belakang), ketinggian lidah (apakah mulut terbuka lebar atau tidak), dan bentuk bibir (apakah bulat atau tidak) saat mengucapkannya. Vokal panjang disejajarkan dengan baris vokal pendek yang sepadan, dan contoh vokal panjang dan pendek dapat dibedakan dari penulisannya.

Ketinggian lidahBentuk bibirSimbol IPAContoh bunyiHuruf LatinContoh kata dan bahasaNamaKeterangan
PendekPanjangPendekPanjang

Depan

TertutupTakbulati
ea[1], i, y (akhir kata)[1]ee, ī[2], ie, ieh, ih[3]ikan (Indonesia)
win (Inggris)
ichi (Jepang)
kecik (Melayu)
silya (Tagalog)
vokal takbulat tertutup depanbunyi dari huruf I.
Bulaty
u[4], y, yu[5]ü[3], y, yy[6]dy (Albania)
blüte (Jerman)
chute (Perancis)
vokal bulat tertutup depansalah satu bunyi dari huruf Ü.
Setengah tertutupTakbulate
e, é, éa[7], ie[8]a[9], ä[3], ae[10], ee[11][3]vreemd (Belanda)
sate (Indonesia)
bake (Jepang)
beauté (Perancis)
vokal takbulat setengah tertutup depanbunyi dari huruf E. Salah satu bunyi dari huruf Ä.
Bulatøøː
eu[12][11][13], eû[4], o'[14], oe[15], œu[4], øö, öö, öh[3]keuken (Belanda)
købe (Denmark)
köök (Estonia)
bird (Inggris dialek Selandia Baru)
öl (Swedia)
vokal bulat setengah tertutup depansalah satu bunyi dari huruf Ö.
Setengah terbukaTakbulatɛɛː
ä[3], ae[15], e, è, ei[11]ä, äh[3], eî[4]tre (Albania)
ember (Indonesia)
bed (Inggris)
bene (Italia)
bête (Perancis)
vokal takbulat setengah terbuka depansalah satu bunyi dari huruf E dan Ä.
Bulatœœː
eu[4], oe, ö[3], ø[16], œu[4]oe[17]høne (Denmark)
könny (Hungaria)
hölle (Jerman)
靴/hoe1 (Cina Kanton)
jeune (Perancis)
vokal bulat setengah terbuka depansalah satu bunyi dari huruf Ö.
Hampir terbukaTakbulatææː
a, ae, ä[18], æ, ə[19] kuggaedi (Ahtna)
səs (Azerbaijan)
cat (Inggris)lær (Norwegia)
päron (Swedia)
vokal takbulat hampir terbuka depansalah satu bunyi dari huruf A dan Ä.
TerbukaTakbulata
aa, ā[2], aa[11], ah[3], eá[7]bawa (Indonesia)
car (Inggris dialek Australia)
saya (Melayu)
vá (Portugis)
rata (Spanyol)
vokal takbulat terbuka depanbunyi dari huruf A.
Bulatɶɶː
eu, ø, ö børn (Denmark)
honneur (Perancis dialek Akkadia)
hört (Swedia)
vokal bulat terbuka depan 

Hampir depan

Hampir tertutupTakbulatɪɪː
i, ui[20], y byli (Ceko)
kit (Inggris)
duine (Irlandia)
sill (Swedia)
vokal takbulat hampir tertutup hampir depansalah satu bunyi dari huruf I.
Bulatʏʏː
u, ú, ü, y[3] hut (Belanda)
krúss (Faroe)
schützen (Jerman)
vokal bulat hampir tertutup hampir depansalah satu bunyi dari huruf Ü.

Madya

TertutupTakbulatɨɨː
ao[20], e, eu[21], ü[22], yi[18]tupeue (Aceh)
yvy (Guaraní)
roses (Inggris)
saol (Irlandia)
fy (Kaingang)
hü (Senagi)
bi (Swedia)
vokal takbulat tertutup madya 
Bulatʉʉː
 oo[23]goose (Inggris[23])vokal bulat tertutup madya 
Setengah tertutupTakbulatɘɘː
e, u nut (Inggris dialek Amerika Selatan)
ne (Zapotek)
vokal takbulat setengah tertutup madya 
Bulatɵɵː
eo[24], oe[17]ubird (Inggris dialek Australia)
goat (Geordie)
dum (Swedia)
vokal bulat setengah tertutup madya 
TengahTakbulatəəː
a[25][26][27], ǎ, e teba (Bali)
keras (Indonesia)
apa (Melayu)
măr (Rumania
cymru (Welsh)
vokal madya/pepetsalah satu bunyi dari huruf E.
Setengah terbukaTakbulatɜɜː
  bust (Inggris aksen Ohio; Texas)vokal takbulat setengah terbuka madya 
Bulatɞɞː
  tomhail (Irlandia)vokal bulat setengah terbuka madya 
Hampir terbukaTakbulatɐɐː
a, er spiser (Denmark)
nut (Inggris aksen California)
ober (Jerman)
saca (Portugis dialek Brazil)
vokal hampir terbuka madya 

Hampir belakang

Hampir tertutupBulatʊʊː
e[28], u, o, oo, ou[1] hvalur (Faroe)
hook (Inggris)
foule (Perancis dialek Quebec)
ort (Swedia)
vokal bulat hampir tertutup hampir belakang 

Belakang

TertutupTakbulatɯɯː
e[28], eu[15], qırx (Azerbaijan)
geum (Korea)
pegar (Portugis)
meunang (Sunda)
vokal takbulat tertutup belakang 
Bulatu
oe[29][11], ou[4], u, wu (posisi depan[5])oe[11], u[3], ū[2]voet (Belanda)
kukkab (Finlandia)
buku (Indonesia)
fuß (Jerman)
tu (Vietnam)
vokal bulat tertutup belakangbunyi dari huruf U.
Setengah tertutupTakbulatɤɤː
ó, ö, ơ[30], eu[21][31] gamó (Alekano)
önge (Onge)
beureum (Sunda)
tơ (Vietnam)
vokal takbulat setengah tertutup belakang 
Bulato
ao[32], au[4], o, o'[14], ó, uo[5]o[33], oh, oo[3][11]kool (Belanda)
sóc (Catala)
bakso (Indonesia)
foro (Italia)
kohl (Jerman)
vokal bulat setengah tertutup belakangbunyi dari huruf O.
Setengah terbukaTakbulatʌʌː
â, eo[15], oo[34][35], u[34][35] peol (Korea)
flood (Inggris)
ân (Vietnam)
vokal takbulat setengah terbuka belakang 
Bulatɔɔː
a[34], au[4], o, ó po (Albania)
bot (Belanda)
kodok (Indonesia)voll (Jerman)só (Portugis)
vokal bulat setengah terbuka belakangsalah satu bunyi dari huruf O.
TerbukaTakbulatɑɑː
aabad (Belanda)
kana (Finlandia)
father (Inggris)hat (Norwegia)
vokal takbulat terbuka belakangsalah satu bunyi dari huruf A.
Bulatɒɒː
å[36]aa[29]daar (Afrikaans)
kål (Norwegia)
vokal takbulat terbuka belakang 

Konsonan

Tabel ini menampilkan berbagai konsonan dari berbagai bahasa di dunia. Konsonan diurutkan berdasarkan daerah pengucapannya (apakah di bibir, gigi, langit-langit mulut, dsb), dan bunyinya (apakah letupan, sengau, desis, hampiran, decak, dsb). Contoh bunyi hanya menampilkan fonem murni saja. Jadi, tidak menampilkan bunyi aspirasi, bunyi disengaukan, bunyi kendor, bunyi ke sisi lidah, dsb.

Cara pengucapanSimbol IPAContoh bunyiHuruf LatinContoh kata dan bahasaNamaKeterangan

Dwibibir

Letupp
p, bp[37]papa (Indonesia)
plicht (Belanda)
pie (Inggris)
pappa (Norwegia)
pomme (Perancis)
Konsonan letup dwibibir nirsuarabunyi dari huruf P.
b
b, bb[8]bumi (Indonesia)
boer (Belanda)
baba (Hungaria)
bad (Inggris)
bas (Polandia)
Konsonan letup dwibibir bersuarabunyi dari huruf B.
Letup-balikɓ
'b[38], bh[39], ɓ, ḅas (Goemai)
ɓaɓewa (Hausa)
ubaba (Zulu)
Konsonan letup-balik dwibibir bersuara 
Sengaum
mmana (Indonesia)
manok (Filipino)
mine (Inggris)
mond (Jerman)
mato (Portugis)
Konsonan sengau dwibibirbunyi dari huruf M.
Getarʙ
bkaoáíbogi (Pirahã)Konsonan getar dwibibirlangka.
Desisɸ
f, ph, whéƒá (Ewe)
fuji (Jepang)
whakapapa (Maori)
Konsonan desis dwibibir nirsuara 
β
b, v, wrobes (Katalan)
lava (Spanyol)
watan (Turkmen)
Konsonan desis dwibibir bersuara 
Hampiranβ̞
blobo (Spanyol)Konsonan hampiran dwibibir 
Decakʘ
ʘʘoe (Nǀu)Konsonan decak dwibibirhanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Bibir-gigi

Letup p Konsonan letup bibir-gigi nirsuara 
 b Konsonan letup bibir-gigi bersuara 
Sengauɱ
msymphony (Inggris)Konsonan sengau bibir-gigi 
Desisf
f, ph, v, vv[40]fool (Inggris)
nafas (Indonesia)
veto (Indonesia)
Konsonan desis bibir-gigi nirsuarabunyi dari huruf F. Di Indonesia juga disimbolkan dengan huruf V.
v
v, vh[41], w[3]voice (Inggris)
Konsonan desis bibir-gigi bersuarabunyi dari huruf V.
Hampiranʋ
v[2]vana (Sanskerta)Konsonan hampiran bibir-gigi 

Gigi

Letup t, tttutti (Finlandia)
thin (Inggris dialek India)
tabir (Indonesia)
tale (Italia)
at (Turki)
Konsonan letup gigi nirsuara 
 dদাম; dām (Bengali)
दाल; dāl (Hindi)
dom (Polandia)
dar (Portugis)
Konsonan letup gigi bersuara 
Letup-balikɗ̪   Konsonan letup-balik gigi bersuara 
Sengau nkanto (Finlandia)
nogaTentang suara ini dengarkan (Polandia)
nariz (Portugis)
antes (Spanyol)
nodTentang suara ini dengarkan (Swedia)
Konsonan sengau gigi 
Desisθ
c[42], th[1]think (Inggris)Konsonan desis gigi nirsuara 
ð
dd[43] dh[44][45][46][12], ththis (Inggris)Konsonan desis gigi bersuara 
Hampiranð̞   Konsonan hampiran gigi 
Decakǀ
 Konsonan decak gigihanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Rongga-gigi

Letupt
t, dt[3]two (Inggris)Konsonan letup rongga-gigi nirsuarabunyi dari huruf T.
d
dbad (Inggris)Konsonan letup rongga-gigi bersuarabunyi dari huruf D.
Letup-balikɗ
'd[38]Dodoma (Swahili)Konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara 
Sengaun
nmana (Indonesia)
nine (Inggris)
Konsonan sengau rongga-gigibunyi dari huruf N.
Getarr
r, rr[45][47][33][48], wr[1]ramai (Indonesia)
Konsonan getar rongga-gigibunyi dari huruf R.
Kepakanɾ
r[45][47][33][48], rh[1]pero (Spanyol)
daliri (Tagalog)
kabar (Melayu Malaysia)
kitty/kiddie (Inggris Amerika)
Konsonan kepakan rongga-gigi 
Kepakan-sisiɺ
  Konsonan kepakan-sisi rongga-gigi 
Desiss
c, s, sç,[4] ss,[3] ß[3]saya (Indonesia)
see (Inggris)
sato (Jepang)
Konsonan hampiran rongga-gigi nirsuarabunyi dari huruf S.
z
gi[49], s[50][51][4], ss,[52] zzaman (Indonesia)
zoo (Inggris)
suzuki (Jepang)
Konsonan hampiran rongga-gigi bersuarabunyi dari huruf Z
Desis-sisiɬ
lh[53], sl[54] Konsonan desis-sisi nirsuara
ɮ
  Konsonan desis-sisi bersuara 
Gesekt͡s
tz[55][3] Konsonan gesek rongga-gigi nirsuara 
d͡z
  Konsonan gesek rongga-gigi bersuara 
Gesek sisit͡ɬ
dl[56], dł[57], tl Konsonan gesek sisi nirsuara 
d͡ɮ   Konsonan gesek sisi bersuara 
Hampiranɹ
rrun (Inggris)Konsonan hampiran rongga-gigi 
Decak sisiǁ
  Konsonan decak sisi rongga-gigihanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Pasca-rongga-gigi

Desisʃ
sch[3], sh, sj, sk[58], sy, ti[1], ſh[59]syukur (Indonesia)
leash (Inggris)
nation (Inggris)
Konsonan hampiran pasca-rongga-gigi nirsuara 
ʒ
dx[60], ge[61], s, si[1] z , zhpleasure, fusion (Inggris)Konsonan hampiran pasca-rongga-gigi bersuara 
Gesekt͡ʃ
c, ch, cz[62], hj[63], t[1], tc[37], tj[36][63], ts[64], tsch[3], tx[55][47][65], tzsch[3]cuci (Melayu)
teach, nature (Inggris)
Konsonan gesek pasca-rongga-gigi nirsuara 
d͡ʒ
dsch[3], cg[66], dg[1], dj[63][4][67], g[1], gj[68], j, xh[45][69]jahil (Indonesia)
gin, edge (Inggris)
Konsonan gesek pasca-rongga-gigi bersuara 
Decak!
 !, q[70][71] Konsonan decak rongga-gigi 

Tarik-belakang

Letupʈ
rd[72], ṭ,[2] t, thtukul (Jawa)Konsonan letup tarik-belakang nirsuara 
ɖ
[2], dhharder (Inggris Amerika)Konsonan letup tarik-belakang bersuara 
Letup-balik   Konsonan letup-balik tarik-belakang bersuara 
Sengauɳ
ṇ,[2] n, rn[36]garn (Norwegia)
gaa (Sanskerta)
Konsonan sengau tarik-belakang 
Desisʂ
rs,[36][18] ṣ,[2] sh, sr[73]kṛṇa (Sanskerta)Konsonan desis tarik-belakang nirsuara 
ʐ
rz[74][62]zhir (Rusia)Konsonan desis tarik-belakang bersuara 
Gesekt͡ʂ
cz[74], tr[75][76], zh[77] Konsonan gesek tarik-belakang nirsuara 
d͡ʐ
[74] Konsonan gesek tarik-belakang bersuara 
Hampiranɻ
[2], zh[78] Konsonan hampiran tarik-belakang 
Hampiran-sisiɭ
rl[72] Konsonan hampiran-sisi tarik-belakang 
Decak!!   Konsonan decak tarik-belakanghanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.

Langit-langit

Letupc
c, ch, q[45], ty[79] Konsonan letup langit-langit nirsuarabunyi dari huruf C.
ɟ
gj[45], gy[79], j Konsonan letup langit-langit bersuarabunyi dari huruf J.
Letup-balikʄ
  Konsonan letup-balik langit-langit bersuara 
Sengauɲ
gn[33][4], ñ, nh, nj[80][63], nynyanyi (Indonesia)Konsonan sengau langit-langit 
Desisç
-chen (akhiran)[3], ch[81], xy[82]Ich (Jerman)Konsonan desis langit-langit nirsuara 
ʝ
 cayo (beberapa dialek Spanyol)Konsonan desis langit-langit bersuara 
Hampiranj
hj[63], gi[76], j, ysaya (Melayu)
yet (Inggris) yōko (Jepang)
Konsonan hampiran langit-langit
Hampiran-sisiʎ
gl (di depan ‹i›[33]), lh[83][28], lj[84], ll[47][48]tagliatelle (Italia)Konsonan hampiran-sisi langit-langit 
Decakǂ
tc[85] Konsonan decak langit-langithanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika.
Decak sisiǂǂ   Konsonan decak sisi lidah langit-langit

Langit-langit belakang terbibirkan

Letupk͡p
kpkpa (Mono)Konsonan letup langit-langit belakang terbibirkan nirsuara 
ɡ͡b
gb[86]ewegbe (Ewe)
gba (Mono)
Konsonan letup langit-langit belakang terbibirkan bersuara 
Sengauŋ͡m
  Konsonan sengau langit-langit belakang terbibirkan 
Hampiranʍ
whwhath (Cornish)
whine (Inggris dialek Skotlandia)
Konsonan hampiran langit-langit belakang terbibirkan nirsuara 
w
m[87], ou[4], wwaluya (Bali)
wanita (Indonesia)
weep (Inggris)
wang (Melayu)
oui (Perancis)
cmiique (Seri)
sewa (Sesotho)
Konsonan hampiran langit-langit belakang terbibirkan bersuarabunyi dari huruf W.

Langit-langit belakang

Letupk
ck, gk[37][88], k, qu[89]kapak (Indonesia)
kite (Inggris)
Konsonan letup langit-langit belakang nirsuarabunyi dari huruf K.
ɡ
g, gg[90]guru (Indonesia)
egg (Inggris)
Konsonan letup langit-langit belakang bersuarabunyi dari huruf G
Letup-balikɠ
  Konsonan letup-balik langit-langit belakang bersuara 
Sengauŋ
g, gñ[91], ṃ[2], n, n'[92][70], ng, ng'[46], nktank (Ceko)
gone (Fiji)
singa (Indonesia)
pink (Inggris)
Konsonan sengau langit-langit belakang 
Desisx
g, gg[40], h, kh, rh[70]goed (Afrikaans)
khianat (Indonesia)
loch (Inggris dialek Skotlandia)
Hrvatski (Kroasia)
rhoxisa (Xhosa)
mejor (Zapotek)
Konsonan desis langit-langit belakang nirsuara 
ɣ
dh, ghağac (Azerbaijan)
cheghe (Ghari)
dhorn (Irlandia)
agora (Portugis)
Konsonan desis langit-langit belakang bersuara 
Hampiranɰ
g, wwa-tsi (Cherokee)
saga (Islandia)
pagar (Spanyol)
Konsonan hampiran langit-langit belakang 
Hampiran-sisiʟ
lmilk (beberapa dialek bahasa Inggris)Konsonan hampiran-sisi langit-langit belakang 

Tekak

Letupq
qQur'an (Arab)Konsonan letup tekak nirsuarabunyi dari huruf Q.
ɢ
gq[93] Konsonan letup tekak bersuara 
Letup-balikʛ
  Konsonan letup-balik tekak bersuara
Sengauɴ
nnihongo (Jepang)Konsonan sengau tekak 
Getarʀ
r Konsonan getar tekak 
Kepakanɢ̆   Konsonan kepakan tekak 
Desisχ
hh[94], rr[40], x[95], xh[57] Konsonan desis tekak nirsuara 
ʁ
  Konsonan desis tekak bersuara 

Hulu kerongkongan

Desisħ
 Muhammad (Arab)Konsonan desis hulu kerongkongan nirsuara 
ʕ
  Konsonan desis hulu kerongkongan bersuara 

Katup napas

Letupʡ
  Konsonan letup katup napas 
Getarя   Konsonan getar katup napaslangka.
Kepakanʡ̯   Konsonan kepakan katup napas 
Desisʜ
hh[54] Konsonan desis katup napas nirsuara 
ʢ
  Konsonan desis katup napas bersuara 

Celah suara

Letupʔ
k, q[96][97], tx[98]panak (Bali)
bakso (Indonesia)
mbak (Jawa)
Konsonan letup celah suara 
Desish
hhari (Indonesia)
ham (Inggris)
Konsonan desis celah suara nirsuarabunyi dari huruf H.
ɦ
hham (Inggris)Konsonan desis celah suara bersuara 

Lihat pula

Catatan

  1. ^ a b c d e f g h i j k Bahasa Inggris.
  2. ^ a b c d e f g h i j IAST.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Bahasa Jerman.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Bahasa Perancis.
  5. ^ a b c Pinyin.
  6. ^ Bahasa Finlandia.
  7. ^ a b Ortografi Irlandia.
  8. ^ a b Bahasa Yi.
  9. ^ Bahasa Inggris dialek Irlandia.
  10. ^ Dipakai di Irlandia. Bila antara dua konsonan menyentuh langit-langit
  11. ^ a b c d e f g Bahasa Belanda.
  12. ^ a b Bahasa Corn.
  13. ^ Bahasa Breton.
  14. ^ a b Bahasa Uzbek.
  15. ^ a b c d Bahasa Korea.
  16. ^ Bahasa Denmark.
  17. ^ a b Pinyin Kanton.
  18. ^ a b c Bahasa Swedia
  19. ^ Bahasa Azerbaijan.
  20. ^ a b Bahasa Irlandia.
  21. ^ a b Bahasa Aceh.
  22. ^ Bahasa Senagi.
  23. ^ a b Bahasa Inggris dialek Australia.
  24. ^ Jyutping, romanisasi dialek Kanton.
  25. ^ Bahasa Bali.
  26. ^ Bahasa Melayu.
  27. ^ Bahasa Sanskerta.
  28. ^ a b c Bahasa Portugis.
  29. ^ a b Bahasa Afrikaans.
  30. ^ Bahasa Vietnam.
  31. ^ Bahasa Sunda.
  32. ^ Bahasa Malagasi.
  33. ^ a b c d e Bahasa Italia.
  34. ^ a b c Bahasa Inggris dialek Amerika.
  35. ^ a b Bahasa Inggris dialek Britania.
  36. ^ a b c d Bahasa Norwegia.
  37. ^ a b c Bahasa Sandawe.
  38. ^ a b Bahasa Bari.
  39. ^ Bahasa Pular.
  40. ^ a b c Bahasa Yup'ik Alaska Tengah.
  41. ^ Bahasa Shona.
  42. ^ Bahasa Castille Spanyol.
  43. ^ Bahasa Welsh.
  44. ^ Bahasa Arab.
  45. ^ a b c d e f Bahasa Albania.
  46. ^ a b Bahasa Swahili.
  47. ^ a b c d Bahasa Catala.
  48. ^ a b c Bahasa Spanyol.
  49. ^ Bahasa Vietnam (dialek utara).
  50. ^ Di Jerman: depan konsonan atau di akhir kata
  51. ^ Dalam bahasa Yup'ik: di antara vokal
  52. ^ Pinyin.
  53. ^ Bahasa Indian Amerika.
  54. ^ a b Bahasa Iraqw.
  55. ^ a b Bahasa Basque.
  56. ^ Bahasa Navajo.
  57. ^ a b Bahasa Tlingit.
  58. ^ Di Norwegia: di depan ‹e› dan ‹i›
  59. ^ Alfabet Bohorič.
  60. ^ Bahasa Zapotek.
  61. ^ Di Perancis: di depan ‹a› ‹o› ‹u›
  62. ^ a b Bahasa Kashubi.
  63. ^ a b c d e Bahasa Faroe.
  64. ^ Bahasa Tagalog.
  65. ^ Bahasa pribumi Amerika Selatan.
  66. ^ Bahasa Inggris Kuno.
  67. ^ Ortografi berdasarkan bahasa Perancis.
  68. ^ Bahasa Gheg.
  69. ^ Bahasa Pashto.
  70. ^ a b c Bahasa Xhosa.
  71. ^ Bahasa Zulu.
  72. ^ a b Bahasa Aborigin Australia.
  73. ^ Bahasa Kosrae.
  74. ^ a b c Bahasa Polandia.
  75. ^ Bahasa Malagasi.
  76. ^ a b Bahasa Vietnam (dialek selatan).
  77. ^ Hanyu Pinyin.
  78. ^ Bahasa Tamil.
  79. ^ a b Bahasa Hungaria.
  80. ^ Bahasa Slavia Selatan.
  81. ^ Di Jerman: setelah vokal lain atau konsonan atau permulan kata
  82. ^ Bahasa Hmong.
  83. ^ Bahasa Gallo.
  84. ^ Bahasa Slavia.
  85. ^ Bahasa Naro.
  86. ^ Bahasa di Afrika.
  87. ^ Bahasa Seri.
  88. ^ Bahasa Thai.
  89. ^ Di depan vokal ‹e›, ‹i›. Dipakai di Perancis, Portugis, Spanyol.
  90. ^ Dipakai di Inggris. Di depan ‹i› dan ‹e›.
  91. ^ Ortografi berdasar bahasa Spanyol di Pasifik.
  92. ^ Bahasa Shona.
  93. ^ Bahasa Taa.
  94. ^ Bahasa Dene Suline.
  95. ^ Bahasa pribumi Alaska.
  96. ^ Bahasa Malta.
  97. ^ Bahasa Võro.
  98. ^ Bahasa Nambikwara.

Pranala luar

Daerah artikulasi
Bunyi


Sumber :
wiki.kurikulum.org, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.