Bandar Udara Tanah Merah

Bandara Tanah Merah
IATA: TMHICAO: WAKT
Ikhtisar
Jenis bandaraSipil
LokasiTanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Indonesia
Ketinggian25 m ( 82 ft)
Koordinat06°05′49.55″LS,140°18′10.59″BT
Landas pacu
ArahPanjangPermukaan
ftm
01/193.0101.130Aspal

Bandar Udara Tanah Merah adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Boven Digoel, Papua. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.130 m x 44 m meter menjadi 4.285 kali 45 ms (14,058 × 148 kaki) maskapai Citilink bulan Agustus 2014. Akses untuk mencapai kota ada Angkutan Kota Tanah Merah dan BUS Kopatarah Jaya pilihan yang ada juga mobil travel atau ojek. Sejak 2015, Bandara ini diserahkan pengelolaannya kepada sebuah BUMN yang membidangi pengelolaan beberapa bandara di wilayah timur Indonesia, yaitu PT. Angkasa Pura 2 (Persero) dan Pemerintah Kota Tanah Merah (sesudah pemekaran).

Kecelakaan dan insiden

Tanggal 28 Juli 2008, hari enin, sekitar pukul 09.15 WIT, pesawat Pelita Air Service jenis DASH-7 dengan nomor penerbangan Pelita-547 dari Jayapura terperosok di Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, Papua, beberapa saat setelah mendarat. Seluruh penumpang yang berjumlah 28 orang dan merupakan rombongan Gubernur Papua Barnabas Suebu dan tiga awak pesawat bernomor lambung PK-PSY yang dipiloti Ardy Tedjo itu selamat. Mereka keluar dari badan pesawat tanpa cedera melalui pintu belakang pesawat. Awalnya, saat tiba di Bandara Tanah Merah pesawat mendarat dengan mulus di landas pacu. Kemudian pesawat bergerak menuju lapangan parkir (apron). Namun, ketika membelok untuk masuk apron, roda kiri pesawat berbaling-baling empat buah itu tiba-tiba terperosok ke dalam tanah lembek cukup dalam sehingga pesawat tiba-tiba terhenti bergerak dan miring ke kiri. Awak pesawat yang terdiri atas pilot Ardy Tedjo, kopilot H Ribuan dan dua awak lainnya Perry Rehata dan Meinasta segera membuka pintu pesawat dan menurunkan penumpang dengan selamat.[1]

Tanggal 14 Juni 2009, hari Minggu, pukul 09.20, pesawat terbang Express Air jenis Dornier D328-100 bernomor badan PK-TXN, mengalami kecelakaan saat mendarat. Pesawat yang sudah menyentuh landasan itu kemudian berbelok ke kanan keluar dari lintasan dan berhenti setelah menabrak tanggul yang lebih tinggi. Pesawat yang dipiloti oleh Alexander Jonathan Darcy (berkebangsaan Inggris) dengan Co-Pilot Anggara Pratama Putra, berangkat dari Bandar Udara Sentani Jayapura membawa penumpang 25 orang dewasa, 1 anak-anak, 2 balita dengan 4 awak pesawat. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[2]

Referensi

  1. ^ Media Indonesia
  2. ^ Pernyataan Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti dalam jumpa pers di Departemen Perhubungan, Jl Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/6/2009)

Pranala luar

 
Jawa
 
Sumatra
 
Kalimantan
 
Sulawesi
 
Nusa Tenggara
 
Maluku dan Papua
 
Nama yang Ditebalkan adalah bandar udara internasional. Nama bandar udara yang diberi tanda * bisa mengeluarkan Visa on Arrival (VoA) facility


Sumber :
informasi.web.id, wiki.ggiklan.com, id.wikipedia.org, dsb.