Kota Jayapura
Kota Jayapura | |||
---|---|---|---|
— Irian Papua — | |||
Jayapura di malam hari | |||
| |||
Slogan: Jayapura Kota Beriman (Bersih, Beriman, Indah, Aman, dan Nyaman) | |||
Kota Jayapura | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari jadi | 21 September 1993 | ||
Dasar hukum | UU No. 6 th. 1993[1] | ||
Koordinat | -2.533, 140.717 | ||
Pemerintahan | |||
• Walikota | Drs. Benhur Tommy Mano, MM | ||
Populasi (2005)[2] | |||
• Total | 197.396 jiwa | ||
Zona waktu | WIT (UTC+9) | ||
Kode telepon | +62 967 | ||
Kecamatan | 5 | ||
Desa/kelurahan | 20 | ||
Situs web | http://www.jayapurakota.go.id |
Kota Jayapura adalah ibu kota provinsi Papua, Indonesia. Kota ini merupakan ibu kota provinsi yang terletak paling timur di Indonesia. Kota ini terletak di teluk Jayapura.
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut Papua Barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura sebelum memangku nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota").
Daftar isi
Sejarah
Kota Jayapura telah sejak lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua seperti seseorang berbangsa Spanyol bernama Ynico Ortis De Fretes. Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada tanggal 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama "Nova Guinea" kepada tanah Papua.
Sesudah Ortis de Fretes, muncul lagi pengarung-pengarung lain antara lain Alvaro Memdana Ne Neyra (1567) dan Antonio Ma (1591 - 1593)
Bagian utara dari Belanda Nugini diduduki oleh pasukan Jepang pada tahun 1942. Pasukan sekutu mengusir Jepang setelah pendaratan amfibi dekat Hollandia sejak 21 April 1944. Daerah ini menjadi markas Jenderal Douglas MacArthur sampai penaklukan Filipina pada bulan Maret 1945. Lebih dari dua puluh pangkalan AS didirikan dan setengah juta personel AS bergerak melalui daerah ini.[3]
Geografi
Luas Kota Jayapura adalah 940 Km2 atau 940.000 Ha, terdiri dari 5 distrik, terbagi habis menjadi 25 kelurahan dan 14 kampung. Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Jayapura terletak pada 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT.
Batas wilayah
Samudera Pasifik | ||||
Kabupaten Jayapura | Papua Nugini | |||
Kota Jayapura | ||||
Kabupaten Keerom |
Pemerintahan
Dalam pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat Kota Jayapura, Drs. M.R. Kambu, M.Si terpilih sebagai Walikota Jayapura dan Sudjarwo, BE sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 2005 - 2010.[4]
Perhubungan
Darat
Melalui jalan darat ada pula pelayanan transportasi bus antar negara, yakni ke Papua Nugini. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan. Layanan imigrasi Indonesia-Papua Nugini dilaksanakan di Jayapura-Vanimo. Untuk menyeberang ke Papua Nugini, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Jayapura menuju perbatasan negara.
Udara
Kota ini dilayani oleh sebuah bandar udara, yaitu Bandar Udara Sentani, yang terletak di Sentani, Kabupaten Jayapura. Status bandar udara ini adalah Bandar Udara Kelas I Khusus, dan masih menjadi perdebatan apakah Bandara Sentani adalah bandara internasional atau bandara domestik. Bandar udara ini pernah melayani penerbangan menuju Papua Nugini, namun seiring dengan dibukanya jalan darat Jayapura-Vanimo, rute penerbangan ini pun ditutup.
Rujukan
- ^ "Halaman Depan >> Kota Jayapura >> Kondisi Wilayah". Pemerintah Provinsi Papua.
- ^ BPS Supas 2005
- ^ "Jayapura". Encyclopædia Britannica Online. Diakses 2010-05-27.
- ^ "Sejarah Jayapura".
Pranala luar
|
|
|
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.