Bujangan atau bujang adalah sebutan untuk seorang pria dewasa yang tidak mempunyai istri. Sedangkan seorang perjaka atau jejaka atau jaka selain dapat berarti bujangan juga adalah seorang pria yang belum pernah mengadakan hubungan seksual atau sanggama dengan perempuan. Istilah yang lain untuk ini adalah wadat dan selibat. Seorang bujangan bisa saja telah bercerai dengan istrinya (bujang cerai atau duda cerai), sehingga tidak dapat dikatakan perjaka lagi, sedangkan seorang perjaka menurut definisi berarti bujangan.
Dalam bahasa Indonesia, istilah bujang juga dapat merujuk pada anak perempuan atau gadis yang perawan dan juga dapat merujuk pada janda. Selain itu arti lain dari bujang adalah seorang pembantu laki-laki (jongos).[1]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) bujang: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002 di KBBI
- (Indonesia) perjaka: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002 di KBBI
- (Indonesia) jejaka: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002 di KBBI
|
---|
| | | Generasi di atas | |
---|
| Generasi orang tua | |
---|
| Generasi saya | |
---|
| Generasi anak | |
---|
| Generasi di bawah | Cucu · Cicit · Canggah · Warèng · Centung sewur (Udheg-udheg) · Gantung siwur · Gropak Senthe · Debok bosok · Galih asem · Amún-amún |
---|
| |
|
Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.