Cornelis

Cornelis
Gubernur Kalimantan Barat ke-10
Petahana
Mulai menjabat
2008
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
WakilChristiandy Sanjaya, S.E., M.M.
Didahului olehH. Usman Ja'far
Bupati Landak
Masa jabatan
6 September 2001 – 14 Januari 2008 [1]
WakilDr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.
Digantikan olehDr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.
Informasi pribadi
Lahir27 Juli 1953
Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPDI Perjuangan
Suami/istriFrederika, S.Pd.
Anakdr. Karolin Margret Natasa
Angelina Fremalco, S.H.
ProfesiPolitikus
AgamaKatolik
Situs webCornelis Center

Drs. Cornelis, M.H. (lahir 27 Juli 1953) adalah Gubernur Kalimantan Barat saat ini. Cornelis memenangi Pilkada Gubernur Kalimantan Barat yang diadakan pada 15 November 2007. Ia dilantik oleh Mendagri Mardiyanto pada 14 Januari 2008, berpasangan dengan Wakilnya Christiandy Sanjaya.[2][3] Pada tahun 2013, ia mencalonkan kembali sebagai calon gubernur Kalbar dan masih berpasangan dengan wakilnya Christiandy Sanjaya dan kemudian terpilih kembali sebagai Gubernur Kalbar untuk periode 2013-2018. Cornelis juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Kalimantan Barat.

Karier pemerintahannya dimulai sebagai staf di Kantor Camat Mandor, Camat Menyuke (Darit), dan kemudian menjadi Bupati Landak selama dua periode, yakni 2001–2006 dan 2006–2008.[4] Setelah menjadi Gubernur Kalimantan Barat, posisinya sebagai Bupati Landak digantikan oleh Adrianus Asia Sidot.

Ia adalah Gubernur Kalimantan Barat bersuku Dayak serta beragama Katolik kedua setelah J.C. Oevaang Oeray.

Kehidupan awal

Dia lahir di Sanggau, pada 27 Juli 1953. Ia masih berkerabat dengan Panglima Sidong, seorang tokoh masyarakat di Sanggau. Sepupunya, Frans Anes menceritakan bahwa ayahnya tidak ikut disungkup oleh Jepang karena seorang pendiam dan cengeng.

Sebaliknya, Panglima Sidong merupakan orang yang melawan Jepang. Karena dianggap berbahaya, ia disungkup di dan bokongnya dikenai besi panas dikarenakan Panglima seorang yang punya kanuragan yang tinggi. Frans Anes selanjutnya merekomendasikan supaya Alif Sidong menjadi narasumber tentang Peristiwa Mandor karena dia tahu banyak tentang kejadian itu.

Menjadi gubernur

Pencaplokan Camar Bulan oleh Malaysia

Nama Camar Bulan mencuat pada pemberitaan di media Indonesia pada bulan Oktober 2011 mengenai saling klaim wilayah, dimana pihak Indonesia mengklaim jika seluruh wilayah Dusun Camar Bulan adalah milik Indonesia, dan sebaliknya, pihak Malaysia mengklaim ada sebagian kecil wilayah di Dusun Camar Bulan yang menjadi hak mereka.[5] Gubernur Kalimantan Barat Cornelis M.H mengatakan bahwa ada 1.440 hektar wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan ke dalam wilayah Serawak, Malaysia.[6]

Peluncuran buku biografi

Pada 7 Juli 2012, Cornelis meluncurkan buku berjudul Jejak Langkah Sang Orator di Rumah Betang Raya Dori' Mpulor, Kabupaten Sanggau.[7] Buku ini ditulis oleh Aju dan Nur Iskandar dengan pengantar Megawati Soekarnoputri.[7]

Keluarga

Cornelis mempunyai dua orang putri, yang salah satunya adalah anggota DPR-RI dari PDI-P. dr. Karolin Margret Natasa adalah putri sulungnya yang terpilih sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat yang meraih suara terbanyak ketiga setelah Edhi Baskoro Yudhoyono dan Puan Maharani. [8]

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Sebelumnya:
Usman Ja'far
Gubernur Kalimantan Barat
2008–sekarang
Petahana
Gubernur petahana di Indonesia
 
Aceh: Zaini Abdullah Sumatera Utara: Gatot Pujo Nugroho Sumatera Barat: Irwan Prayitno Riau: Annas Maamun Kepulauan Riau: Muhammad Sani Jambi: Hasan Basri Agus Bengkulu: Junaidi Hamsyah Sumatera Selatan: Alex Noerdin Bangka Belitung: Rustam Effendi Lampung: Sjachroedin Zainal Pagaralam Banten: Ratu Atut Chosiyah DKI Jakarta: Joko Widodo Jawa Barat: Ahmad Heryawan Jawa Tengah: Ganjar Pranowo DI Yogyakarta: Hamengkubuwono X Jawa Timur: Soekarwo Kalimantan Barat: Cornelis Kalimantan Tengah: Agustin Teras Narang Kalimantan Utara: Irianto Lambrie (Pj.) • Kalimantan Timur: Awang Faroek Ishak Kalimantan Selatan: Rudy Ariffin Sulawesi Utara: Sinyo Harry Sarundajang Gorontalo: Rusli Habibie Sulawesi Tengah: Longki Djanggola Sulawesi Barat: Anwar Adnan Saleh Sulawesi Selatan: Syahrul Yasin Limpo Sulawesi Tenggara: Nur Alam Bali: I Made Mangku Pastika Nusa Tenggara Barat: Muhammad Zainul Majdi Nusa Tenggara Timur: Frans Lebu Raya Maluku: Said Assagaff Maluku Utara: Tanribali Lamo (Pj.) • Papua Barat: Abraham Octavianus Atururi Papua: Lukas Enembe


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.