Fairy Mahdzan

Fairy Mahdzan adalah nama panggilan Farah Mahdzan, seorang wanita Malaysia yang dikenal melalui tulisan-tulisannya tentang Indonesia di situs webnya, MyIndo.com. Nama situs webnya sendiri berasal dari permainan kata "Malaysia" dan "Indonesia". Fairy dilahirkan di Petaling Jaya pada 28 Januari 1979.

Tulisan-tulisannya banyak membahas kehidupan di Malaysia dan Indonesia. Tentang Indonesia, negara tetangga yang dapat dikatakan menjadi tanah air kedua Fairy, ia mengamati dan menulis tentang budaya pop, makanan, kisah-kisah perjalanannya dan musik — segi-segi kehidupan yang bahkan seringkali lepas dari perhatian orang Indonesia sendiri.

Fairy, misalnya, memperhatikan para "tukang lewat" (penjual makanan yang lewat di depan rumah) dan kemudian menyadari bahwa mangkuk-mangkuk yang digunakan oleh para tukang bakso semuanya mempunyai gambar ayam jago.

Budaya

Persamaan budaya dan bahasa yang mendalam antara Indonesia dan Malaysia kadang-kadang dapat mengecohkan. Fairy menunjukkan sebuah contoh yang menarik ketika Sheila on 7 gagal meluncurkan album 07 Des berbarengan di kedua negara jiran itu. Lagu yang berjudul "Seberapa Pantas" dalam album itu terkena sensor sehingga mengecewakan banyak penggemar kelompok ini. Semua hanya gara-gara kata-kata dalam lagu itu, "Celakanya Hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu... Celakanya Hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan..." yang dianggap tidak pantas oleh pemerintah Malaysia. Kata "celaka" dalam bahasa Melayu dianggap tidak senonoh, bernada mengutuk, dan agaknya pemerintah Malaysia tidak ingin penggemar Sheila on 7 menggunakan kata-kata ini sehari-hari.

Fairy mengamati bahwa banyak orang Indonesia yang tidak mempunyai nama keluarga, sementara orang Malaysia umumnya menggunakan nama ayahnya sebagai bagian dari nama mereka.

Makanan khas Indonesia

Tulisan-tulisan Fairy banyak menyinggung topik makanan Indonesia. Salah satu makanan favoritnya ialah pempek, makanan khas dari Palembang.

Fairy juga menggambarkan pengalamannya makan "ayam penyet" di Singapura, yang resepnya konon berasal dari Surabaya. Ia meyakinkan bahwa SPCA (Perhimpunan Penyayang Binatang) tidak akan menuntut restoran ini, meskipun dalam bayangannya terlintas gambaran ayam yang terlindas hingga penyek oleh mesin penggilas jalan.

Dan setiap kali Fairy makan makanan Indonesia, minumannya mestilah "teh botol". Kecintaannya terhadap "teh botol" membuat Fairy menulis "Jangan tinggal di Malaysia kalau Anda seorang pencinta 'teh botol'. Di sini tidak ada."

Tulisan-tulisan Fairy Mahdzan yang lincah dan menggelitik telah menarik para pengamat budaya Indonesia. Tulisannya tentang "teh botol" pernah dikutip oleh harian The Jakarta Post, dan situs webnya pernah ditulis oleh majalah "Caraka" terbitan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia.

Pranala luar



Sumber :
wiki.kelas-karyawan.co.id, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.