Gunung Mahawu

Gunung Mahawu
Aktivitas vulkanik pada kawah Gunung Mahawu
Ketinggian1,324 meter (4,344 kaki)[1]
Lokasi
LokasiSulawesi, Indonesia
Koordinat1°21′29″LU 124°51′29″BT / 1,358°LU 124,858°BT / 1.358; 124.858
Geologi
JenisStratovolcano
Letusan terakhir1999

Gunung Mahawu adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung berapi Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara, Indonesia.[1] Sementara di kejauhan nampak Pulau Manado Tua dan pulau-pulau di sekitarnya seolah terapung di laut Sulawesi yang sangat luas.[2] Gunung Mahawu memiliki lebar 180 meter dengan kedalaman kawah 140 meter dan memiliki dua kerucut piroklastik di lereng utara,sedang tingginya mencapai 1.311 m dpl.[1][3]

Orang Minahasa menamai mahawu pada gunung ini karena sering mengeluarkan abu.[4] Selain menyebutnya dengan mahawu, gunung ini juga disebut gunung Roemengas.[3] Gunung ini pernah mengeluarkan letusan kecil pada tahun 1789.[1] Kemudian tahun 1994, gunung mahawu juga mengeluarkan letupan lumpur fumarol dan aktivitas geyser terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan dan terakhir pada tahun 1999.[1][3] Walau sudah tidak aktif, namun aroma bau belerang yang dibawa angin masih jelas tercium.[2] Danau kawah gunung ini kini berukuran kecil karena sebagian pinggirnya sudah mengering.[5]

Pemandangan

Di lereng mahawu, kita dapat menemukan pemukiman-pemukiman, hutan, dan juga area persawahan.[3] Kita juga dapat melihat burung-madu sangihe di sekitar gunung ini, yang merupakan burung endemik Sulawesi.[6] Untuk para penduduk, mereka cukup banyak melakukan aktivitas di [kaki]] gunung mahawu, di antaranya berprofesi sebagai petani yang menanam berbagai sayuran sampai pada wilayah tengah gunung.[5]

Berbeda dengan gunung berapi lainnya yang cenderung berpasir-pasir di puncaknya, gunung Mahawu ini puncaknya hijau dan banyak tumbuhannya.[5] Saat sampai di puncak kita dapat melihat putihnya kabut awan dan pemandangan di bawah yang menakjubkan, selain itu ada juga hutan lindung kecil yang dihiasi oleh bunga warna-warni.[5] Menuju Mahawu wisatawan akan disuguhi pemandangan perkebunan holtikultura yang tidak kalah indahnya.[2] Warna hijau sayur mayur berpadu dengan warna cokelat tanah yang subur menjadi sebuah kombinasi keindahan yang menakjubkan.[2]

Menuju Puncak

Waktu yang paling baik untuk memulai pendakian adalah pukul 07.00 pagi dari desa Kakaskasen karena hal ini memungkinkan para pendaki untuk melewati kawah saat pagi hari dalam cuaca yang masih dingin dan sejuk.[3] Karena ukuran gunung tidak terlalu besar, para pendaki dapat mencapai puncaknya kurang lebih dengan waktu satu jam.[5] Kendaraan roda empat pun sudah dapat menjangkau daerah dekat puncak, hal ini dikarenakan pemerintah kota Tomohon telah membuat jalan akses yang bagus ke Mahawu.[2]

Dengan memakai kendaraan, seseorang dapat sampai di lokasi dengan waktu sekitar 30 menit dari kota Tomohon.[2] Terdapat area parkir yang cukup luas di lokasi Pos Penjagaan, kita bisa melihat tiga rumah panggung di situ.[2] Satu rumah untuk Pos Penjagaan Polisi Hutan dan dua rumah lainnya disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap.[2]

Untuk mencapai puncak dari lokasi parkir, telah disediakan tangga beton lengkap dengan peganggan di tengahnya.[2] Sekitar 160 anak tangga harus dilewati para pendaki untuk mencapai puncak.[2] Sampai di puncak sebuah bangunan dua lantai menanti yang cukup menjadi ruang yang lapang untuk menikmati pemandangan di puncak Mahawu yang indah.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e "Mahawu". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses 31 Desember 2006. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k "Menengok Kawah Gunung Api Mahawu". Kompas. Diakses 3 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d e Yulianingsih, Tri Maya (2010).Jelajah Wisata Nusantara.Yogyakarta:MedPress. Hal 378 Cet 1
  4. ^ Sumarauw Pangkerego, Aneke (1993).Cerita Rakyat dari Minahasa.Jakarta:Grasindo. Hal 5
  5. ^ a b c d e "Gunung Mahawu". Jalan-jalan Web. Diakses 3 Mei 2014. 
  6. ^ (Inggris) Robert A. Cheke, dkk (2001).Helm Identification Guides Sunbirds.London:A&C Black Publishers. Hal 336
 
 
 
Aceh
 
Sumatera Utara
 
Sumatera Barat
 
Bengkulu
 
Riau
 
Kepulauan Riau
  • Bedung
  • Bintan
  • Daik
  • Demit
  • Karimun
  • Kijang
  • Lengkuas
  • Ranai
 
Jambi
 
Sumatera Selatan
 
Lampung
 
Kepulauan Bangka Belitung
 
 
 
Jakarta
 
Jawa Barat
 
Banten
 
Jawa Tengah
 
Yogyakarta
 
Jawa Timur
 
 
 
Kalimantan Barat
 
Kalimantan Tengah
 
Kalimantan Selatan
 
Kalimantan Timur
 
Kalimantan Utara
 
 
 
Bali
 
Nusa Tenggara Barat
 
Nusa Tenggara Timur
 
 
 
Sulawesi Barat
  • Gunung Gandang Dewata
 
Sulawesi Utara
 
Sulawesi Tengah
 
Sulawesi Selatan
 
Sulawesi Tenggara
 
Gorontalo
 
 
Gunung-gunung di Kepulauan Maluku dan Papua
 
Maluku
 
Maluku Utara
 
Papua Barat
 
Papua
 


Sumber :
andrafarm.com, wiki.kucing.biz, id.wikipedia.org, dsb.