Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan
—  Provinsi  —
Dari kiri ke kanan: Taman Cahaya Bumi Selamat Martapura, Pasar Terapung Banjarmasin, Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Rumah Banjar, Jembatan Barito dan Bamboo Rafting Loksado
Lambang Kalimantan Selatan
Lambang
Slogan: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing
(Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir)
Peta lokasi Kalimantan Selatan
NegaraIndonesia
Hari jadi14 Agustus 1950
Ibu kotaBanjarmasin
Koordinat5º 20' - 1º 10' LS
114º 0' - 117º 40' BT
Pemerintahan
 • GubernurDrs. H. Rudy Ariffin
Luas
 • Total37.530.52 km2 (14,490.61 mil²)
Populasi (2010 [1])
 • Total3.626.616
 • KepadatanBad rounding here97/km2 (Bad rounding here250/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsaBanjar (76,34%)
Jawa (13,14%)
Bugis (2,45%)
Madura (1,22%)
Bukit (1,20%)
Lain-lain (5,63%) [2]
 • AgamaIslam (96,67%)
Kristen (1,32%)
Katolik (0,44%)
Hindu (0,44%)
Buddha (0,32%)
Lain-lain (0,80%)[3]
 • BahasaBahasa Banjar (bjn), Bahasa Indonesia (id)
Zona waktuWITA
Kabupaten11
Kota2
Kecamatan138
Desa/kelurahan1.958
Lagu daerahAmpar-ampar Pisang, Paris Barantai
Situs webwww.kalselprov.go.id

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km²[4] dan berpenduduk ± hampir mencapai 3,7 juta jiwa.

Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).[5]

Daftar isi

Sejarah

Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan dijadikan provinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor. Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia ( ALRI ) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan ini pemimpin ALRI IV mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan sebagai bagian wilayah Indonesia, melalui suatu proklamasi yang ditandatangani oleh Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh wilayah Kalimantan Selatan (dan tengah). Wilayah itu dinyatakan sebagai bagian dari wilayah RI sesuai Proklamasi kemerdekaaan 17 agustus 1945. Upaya yang dilakukan dianggap sebagai upaya tandingan atas dibentuknya Dewan Banjar oleh Belanda.

Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan pemerintahan di daerah juga mengalamai penataaan. Di wilayah Kalimantan, penataan antara lain berupa pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 provinsi masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengalami perubahan wilayah, dan tetap seperti adanya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan kemudian diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.

Kondisi dan sumber daya alam

Geografi

Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.

Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

Sumber Daya Alam

Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[6]

Kependudukan

Suku bangsa

Penduduk asli Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar yang merupakan mayoritas dari total penduduk. Suku pendatang yang signifikan jumlahnya di Kalimantan Selatan yaitu Suku Jawa, Suku Bugis dan Suku Madura.

Komposisi Suku Bangsa di Kalimantan Selatan berdasarkan Sensus 2000, yaitu:[7]

NomorSuku BangsaJumlahKonsentrasi
1Suku Banjar2.271.58676,34%
2Suku Jawa391.03013,14%
3Suku Bugis73.0372,45%
4Suku Madura36.3341,22%
5Suku Bukit35.8381,20%
6Suku Mandar29.3220,99%
7Suku Bakumpai20.6090,69%
8Suku Sunda18.5190,62%
9Suku-suku lainnya99.1653,34%
Total2.975.440100,00%

Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah Bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus juga dituturkan Bahasa Bukit

Agama

Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Tertua di Kalimantan Selatan

Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 97% masyarakat Kalimantan Selatan. Selain itu ada juga yang beragama Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha yang dianut masyarakat pendatang serta Kepercayaan Kaharingan yang dianut masyarakat kawasan Pegunungan Meratus.

Pemerintahan

Sejak tanggal 14 Agustus 2011, aktivitas pemerintahan Kalimantan Selatan berpindah dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru

Daftar Kabupaten dan Kota

Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Kawasan ini dahulu lokasi rumah Residen Belanda yang dinamakan Kampung Amerongan
No.Kabupaten/KotaIbu kotaJumlah KecamatanJumlah Desa
1Kabupaten BalanganParingin8152
2Kabupaten BanjarMartapura19288
3Kabupaten Barito KualaMarabahan17200
4Kabupaten Hulu Sungai SelatanKandangan11148
5Kabupaten Hulu Sungai TengahBarabai11169
6Kabupaten Hulu Sungai UtaraAmuntai10219
7Kabupaten KotabaruKotabaru20197
8Kabupaten TabalongTanjung12131
9Kabupaten Tanah BumbuBatulicin10135
10Kabupaten Tanah LautPelaihari11135
11Kabupaten TapinRantau12131
12Kota Banjarbaru-550
13Kota Banjarmasin-520
Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km Banjarmasin
Kantor Residen Belanda di Kampung Amerong (sekarang lokasi Kantor Gubernur Kalsel)

Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.

Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Daftar gubernur

Mulai dari 1945-1957 gubernur mengepalai provinsi Kalimantan

No.FotoNamaDariSampaiKeterangan
1.Pangeran Moh. Noor.jpgIr. Pangeran Muhammad Noor2 September 19451950 
2.Dr-Moerdjani.jpgdr. Moerdjani14 Agustus 19501953 
3.-Mas Subarjo19531955 
4.RTA Milono.jpgRaden Tumenggung Arya Milono19551957 


Selanjutnya tahun 1957 provinsi Kalimantan diwarisi oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang tetap beribukota di Banjarmasin.

NoFotoNamaMulai JabatanAkhir JabatanKeterangan
1. Syarkawi19571959 
2. Maksid19591963 
3. Abu Jahid Bastomi19631963 
4. Aberani Sulaiman19631968 
5. Jamani19681970[8]
6. Subarjo Sosroroyo19701980 
7. Mistar Cokrokusumo19801984 
8.9-HM SAID.jpgMuhammad Said19841995 
9. Gusti Hasan Aman19952000 
10.Sjachriel Darham.jpgSjachriel Darham2000Maret 2005 
11.Tursandi Alwi.jpgTursandi AlwiMaret 20055 Agustus 2005Penjabat Gubernur
12.Rudy Ariffin.jpgRudy Ariffin5 Agustus 20054 Agustus 2010periode pertama
5 Agustus 2010sekarangperiode kedua


Perwakilan

Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

Daerah Pemilihan DPR RI 2009

Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:

NamaPartaiDaerah pemilihanKomisi
Habib Aboe Bakar AlhabsyPartai Keadilan SejahteraKalimantan Selatan I3
Ismet AhmadPartai Amanat NasionalKalimantan Selatan I11
Bambang Heri PurnamaPartai Kebangkitan BangsaKalimantan Selatan I11
Ahmadi Noor SupitPartai Golongan KaryaKalimantan Selatan I11
Syaifullah TamlihaPartai Persatuan PembangunanKalimantan Selatan I4
Taufiq EffendiPartai DemokratKalimantan Selatan I2
Nabiel Al MusawaPartai Keadilan SejahteraKalimantan Selatan II4
Gusti Iskandar Sukma AlamsyahPartai Golongan KaryaKalimantan Selatan II4
M. Aditya Mufti AriffinPartai Persatuan PembangunanKalimantan Selatan II3
Bahrudin SyarkawiePartai Demokrasi Indonesia PerjuanganKalimantan Selatan II4
AsfihaniPartai DemokratKalimantan Selatan II7


  1. Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
  2. Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru

Dewan Perwakilan Daerah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:

  • Adhariani[9]
  • Gusti Farid Hasan Aman[9]
  • Habib Hamid Abdullah[9]
  • Mohammad Sofwat Hadi[9]

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:

NomorDaerahJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Banjarmasin10 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar, Banjarbaru10 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala5 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah10 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong8 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru12 kursi


Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2014

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:

NomorDaerahJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Kota Banjarmasin8 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar9 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala4 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah9 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong9 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Bumbu, Kotabaru8 kursi
Kalimantan Selatan 7Tanah Laut, Kota Banjarbaru8 kursi

Pendidikan

Kota Banjarmasin

  • (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi)STIE Panca setia Banjarmasin.

Kabupaten Tanah Bumbu

  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Darul Azhar Batulicin

Kabupaten Tapin

  • Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau

Kabupaten Kotabaru

  • Politeknik Kotabaru

Kabupaten Tanah Laut

  • Politeknik Industri Tanah Laut

Kota Banjarbaru

  • Akademi Kebidanan Banjarbaru
  • Akademi Kebidanan YAPKESBI Banjarbaru
  • STMIK Banjarbaru

Kabupaten Banjar

  • Akademi Kebidanan Martapura
  • Akademi Keperawatan Intan Martapura
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Martapura

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

  • Akademi Keperawatan Barabai
  • Akademi Manajemen Koperasi Barabai

Perekonomian

Tenaga kerja

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,45 persen).[11]

Pertanian & Perkebunan

Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.[12] Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.

Industri

Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang.[13] Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.[14]

Jasa

Pertambangan

Pertambangan didominasi batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan batu-batuan.[12]

Ekspor & Impor

Keuangan & Perbankan

Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global. Namun demikian beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.

Dana masyarakat yang dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).

Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).

Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% pada tahun 2008 menjadi 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, resiko kredit pada tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang mencapai 4,76%.[15]

Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan dukungan 123 ATM.[12]

Transportasi

Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan peluang usaha yang potensial di Kalimantan Selatan karena banyak objek-objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam negeri mau pun dari mancanegara.[16]

Kalimantan Selatan memiliki hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, dan gunung. Selain itu pariwisata Kalimantan Selatan juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti Festival Pasar Terapung, Festival Tanglong, dan lain-lain. Disamping wisata alam dan budaya, Kalimantan Selatan juga terkenal dengan wisata kulinernya.

Olahraga

Musik

Tarian tradisional

Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.

Rumah Adat

Rumat adat Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar dengan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.

Makanan dan Minuman

Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol dan ketupat khas kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, Martapura dengan kelepon buntut, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.

Pers dan media

Bahasa Daerah

Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah Bahasa Banjar yang memiliki dialek Banjar Kuala dan Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus juga dituturkan Bahasa Bukit.

Daerah Pemilihan DPR RI 2009

Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:

Daerah PemilihanNamaJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Habib Aboe Bakar Alhabsyi[17][9]
Ismet Ahmad[9]
Taufiq Effendi
6 kursi
Kalimantan Selatan 2Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[9]
Abadi Noor Supit
Aditya Mufti Arifin[9]
Bahrudin Syarkawie[9]
5 kursi
  1. Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
  2. Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru

Dewan Perwakilan Daerah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:

NomorDaerahJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Banjarmasin10 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar, Banjarbaru10 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala5 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah10 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong8 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru12 kursi

Seni dan Budaya

Gedung Sultan Suriansyah tempat pementasan budaya Kal-Sel.

Seni Karawitan

  1. Gamelan Banjar
  2. Musik Panting (suku Banjar)
  3. Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
  4. Musik Bumbung
  5. Musik Kintung
  6. Musik Kangkanong
  7. Musik Salung
  8. Musik Suling
  9. Musik Bamban
  10. Musik Masukkiri (suku Bugis)

Teater tradisional dan wayang

Tarian

Tarian suku Banjar:

Tarian suku Dayak Bukit:

  • Tari Tandik Balian
  • Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
  • Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)

Lagu

Lagu Daerah suku Banjar antara lain:

  • Ampar-ampar Pisang
  • Sapu Tangan Babuncu Ampat
  • Paris Barantai
  • Lagu daerah Banjar lainnya

Rumah Adat

Pakaian Adat

  • Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
    • Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
    • Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
    • Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
    • Pangantin Babaju Kubaya Panjang
  • Pakaian Pemuda-pemudi ada 2 jenis, yaitu:
    • Pakaian Nanang
    • Galuh Banjar

Pariwisata dan peninggalan sejarah

Rujukan

  1. Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
  2. Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
  3. Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
  4. H.Mahmud, ; Banjaran
  5. Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
  6. Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
  7. Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
  8. Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
  9. Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  10. M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: kumpulan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses 2012-04-08. 
  2. ^ "Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. 2003. 
  3. ^ "Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut - Provinsi Kalimantan Selatan". Diakses 2012-04-08. 
  4. ^ kalsel.bps.go.id Luas Wilayah Kalimantan Selatan menurut BPS
  5. ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses 2012-04-08. 
  6. ^ Buku Pintar Edisi 38
  7. ^ "Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. 2003. 
  8. ^ Silsilah Muhammad Yamani
  9. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715. ISBN 9789797094713
  10. ^ [ http://www.stieindonesia-bjm.ac.id/ STIE Indonesia]
  11. ^ Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Februari 2012. Badan Pusat Statistik Kalsel.
  12. ^ a b c Provinsi Kalimantan Selatan - Ekonomi. Bank Sentral Republik Indonesia. Diakses pada 21 November 2012
  13. ^ Usaha Manufaktur Kalsel Naik 4,66 Persen. Radar Banjarmasin, 21 September 2012. Diakses pada 5 Oktober 2012
  14. ^ Laju Pertumbuhan Industri Tahun 2009-2010. BPS Kalsel. Diakses pada 5 Oktober 2012
  15. ^ Perbankan. www.kalselprov.go.id. Diakses pada 5 Oktober 2012
  16. ^ Daerah Wisata Potensial Kalimantan Selatan. www.indonesia.go.id. Diakses pada 19 September 2013
  17. ^ www.aboebakar.info
Kalimantan TengahKalimantan TimurKalimantan Timur
Kalimantan TengahSelat Makassar
  Kalimantan Selatan  
Laut Jawa
Kalimantan Selatan
 
Pusat pemerintahan: Kota Banjarmasin
 
Kabupaten
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan
 
Kota
 
 
Ibu kota: DKI Jakarta
 
Sumatera
National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Nusa Tenggara
 
Sulawesi
 
Maluku
 
Papua
 


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.