Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Kumpulan Ensiklopedi Khusus   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Kabupaten Halmahera Utara)(Kabupaten Hulu Sungai TengahArtikel berikutnya

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Motto: Rakat Mufakat (Bahasa Banjar)


Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.svg
Peta lokasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Koordinat: -
ProvinsiKalimantan Selatan
Dasar hukumUU RI No. 27 Tahun 1959
Tanggal-
Ibu kotaKandangan
Pemerintahan
 - BupatiH. Muhammad Safii, M.Si
 - DAURp. 452.522.473.000.-(2013)[1]
Luas1.703 km²
Populasi
 - Total212.678 jiwa (2010)
 - Kepadatan118
Demografi
 - Kode area telepon0517
Pembagian administratif
 - Kecamatan11
 - Kelurahan114/4
 - Situs webhttp://www.hulusungaiselatankab.go.id /

Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibukota sekaligus pusat pemerintahan terletak di Kandangan. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.703 km² dan berpenduduk sekitar 212.678 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).

Daftar isi

Letak

Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.

Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya.

Batas Wilayah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

UtaraKabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara
SelatanKabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar
BaratKabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin
TimurKabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru

Administrasi

Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terbagi atas 11 kecamatan, 4 kelurahan dan 114 desa. 11 kecamatan tersebut adalah:

Peta Hulu Sungai Selatan per kecamatan (angka).svg
  1. Daha Utara
  2. Daha Barat
  3. Daha Selatan
  4. Kalumpang
  5. Simpur
  6. Kandangan
  7. Angkinang
  8. Telaga Langsat
  9. Sungai Raya
  10. Padang Batung
  11. Loksado

Sejarah

Gerbang selamat datang di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Kantor bupati Hulu Sungai Selatan.
Bundaran dan Monumen Ketupat di Hamalau.

Masa Penjajahan Belanda

Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Afdeeling Kendangan dengan ibukota Kendangan terdiri dari :[2]

  1. Onderafdeeling Amandit en Negara terdiri atas :
    1. Distrik Amandit
    2. Distrik Negara
  2. Onderafdeeling Benua Ampat en Margasari terdiri atas :
    1. Distrik Benua Empat
    2. Distrik Margasari
  3. Onderafdeeling Batang Alai en Labooan Amas terdiri atas :
    1. Distrik Batang Alai
    2. Distrik Labuan Amas

Pada masa Penjajahan Belanda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah bagian dari Afdeling Van Hoeloe Soengai yang berkedudukan di Kandangan. Afdeling Van Hoeloe Soengai terdiri dari (lima) onder afdeling, yaitu:

  • Onder Afdeling Tanjung
  • Onder Afdeling Amoentai
  • Onder Afdeling Barabai
  • Onder Afdeling Kandangan
  • Onder Afdeling Rantau

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang pembagian wilayah ini dipertahankan seperti pada masa penjajahan Belanda, hanya namanya yang diganti menjadi Hoeloe Soengai Ken Riken.

Masa Kemerdekaan

  1. Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Juni 1950 Nomor C/17/15/3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja. Salah satunya Afdeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibukota Kandangan.
  2. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten Otonom.
  3. Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai. Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.

Penduduk

Suku Bangsa

Suku asli adalah suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Bukit yang terdapat di kecamatan Loksado.

Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:[3]

  1. Suku Banjar: 188.672 jiwa
  2. Suku Jawa: 2.309 jiwa
  3. Suku Bugis: 68 jiwa
  4. Suku Madura: 308 jiwa
  5. Suku Dayak Bukit: 3.778 jiwa
  6. Suku Mandar: 2 jiwa
  7. Suku Bakumpai: 3 jiwa
  8. Suku Sunda: 147 jiwa
  9. Suku lainnya: 390 jiwa

Perkembangan

Perkembangan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 1980 jumlah penduduk sebanyak 175.670 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, karena saat itu Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang masih belum terbentuk dan saat ini penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2003 menjadi 199.161 jiwa atau terjadi penambahan penduduk sebanyak 23.491 orang atau bertambah sebesar 13.37% dalam kurun waktu 23 tahun.

Perkembangan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 1980–2003 menurut kecamatan adalah sebagai berikut:[4]

Kecamatan198019902000Juli 2003
Padang Batung21.03216.09916.96117.417
Loksadon/a6.6267.2887.601
Telaga Langsat8.4328.2448.1888.477
Angkinang14.18915.27315.69316.564
Kandangan37.75439.76141.12741.618
Sungai Raya15.13814.30414.72415.255
Simpur21.58313.47813.09513.258
Kalumpangn/a6.6226.0366.163
Daha Selatan32.72938.22044.08844.491
Daha Utara24.54326.27628.48128.317
JUMLAH175.670184.903195.681199.161

Laju Pertumbuhan

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup rendah, hanya berkisar 0.57%. Angka ini memberikan maksan bahwa penyebab utama dari lambannya pertumbuhan ini bukan disebabkan oleh faktor fertilitas (kelahiran), namun lebih mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan migrasi keluar karena penduduk mencoba mencari kesempatan kerja yang lebih besar di luar daerah. Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa secara sosiologis memang terdapat kecenderungan penduduk Hulu Sungai Selatan meninggalkan daerah asal menuju daerah-daerah yang memberikan konstribusi bagi perbaikan ekonomi mereka seperti ke ibukota provinsi atau kabupaten tetangga.

Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu:[4]

Tahun SensusJumlahTingkat Pertumbuhan
1971165.485n/a
1980175.6700,60
1990184.9030,51
2000195.6810,57

Gambaran tersebut pada sisi lain dapat menjelaskan langkah kebijaksanaan apa yang semestinya diambil dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorentasi keadilan dan pemerataan pembangunan.

Kenampakan alam

Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut:[5]

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  3. ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
  4. ^ a b Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan
  5. ^ BPS Tanbu - Nama Sungai menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs resmi
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
 
Kecamatan
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Selatan
 
Pusat pemerintahan: Kota Banjarmasin
 
Kabupaten
Balangan  • Banjar  • Barito Kuala  • Hulu Sungai Selatan  • Hulu Sungai Tengah  • Hulu Sungai Utara  • Kotabaru  • Tabalong  • Tanah Bumbu  • Tanah Laut  • Tapin
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan
 
Kota
 


Sumber :
wiki.kucing.biz, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dsb.