Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Pusat Ensiklopedi Dunia   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Kota Banjar)(Kota BatamArtikel berikutnya

Kota Banjarbaru

Kota Banjarbaru
Lambang Kota Banjarbaru
Lambang Kota Banjarbaru
Motto: Gawi Sabarataan (Bekerja Semua)


Lokasi Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru.svg
Peta lokasi Kota Banjarbaru
Koordinat: 114°45' - 114°45' BT dan 3°27' - 3°29' LS
ProvinsiKalimantan Selatan
Dasar hukumUU No. 9 Tahun 1999
Tanggal20 April 1999
Pemerintahan
 - WalikotaRuzaidin Noor
 - DAURp. 358.995.070.000.-(2013)[1]
Luas371,30 km²
Populasi
 - Total199.359 jiwa (2010)
 - Kepadatan606
Demografi
 - Kode area telepon0511
 - Bandar udaraSyamsuddin Noor
Pembagian administratif
 - Kecamatan5
 - Kelurahan20
 - Situs webhttp://www.banjarbarukota.go.id/
Tugu selamat datang di Kota Banjarbaru.
Tugu Adipura.
Kawasan Simpang Empat (0 km Jl. Pangeran H. Muhammad Noor, sekarang berdiri tugu baru) pada latitude: 3°26'35.51"S dan longitude: 114°50'51.73"E
Kawasan Jl. Ahmad Yani Banjarbaru.

Kota Banjarbaru adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarbaru merupakan sebuah kota yang baru dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, berdiri pada tanggal 20 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah 371,30 km² (37.130 ha) atau 3,8 x luas Banjarmasin atau ½ luas Jakarta. Banjarbaru merupakan bagian dari kawasan perkotaan Banjar Bakula.[2][3] Banjarbaru terbagi atas 5 kecamatan dan 12 kelurahan.

Daftar isi

Geografi

Kota Banjarbaru terletak pada koordinat 03°27' s/d 03°29' LS dan 114°45' s/d 114°45' BT. Posisi geografis Kota Banjarbaru terhadap Kota Banjarmasin adalah 35 km pada arah 296°30' sebelah tenggara Kota Banjarmasin, sedangkan posisi terhadap Martapura, Kabupaten Banjar adalah 5 km pada arah 55°30' sebelah barat daya Kota Martapura. Kota Banjarbaru merupakan kota penghasil intan yang terdapat di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru yang merupakan pusat pemukiman atau perkampungan tertua yang ada di kota ini.

Wilayah Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 0–500 m dari permukaan laut, dengan ketinggian 0–7 m (33,49%), 7-25 m (48,46%), 25-100 m (15,15%), 100-250 m (2,55%) dan 250-500 m (0,35%).

Pembagian administratif

Kota Banjarbaru terdiri dari lima kecamatan, antara lain:

  1. Banjarbaru Selatan
  2. Banjarbaru Utara
  3. Cempaka
  4. Landasan Ulin
  5. Liang Anggang

Geologi

Adapun kondisi fisik tanah yang dapat dipergunakan untuk menggambarkan kondisi efektif pertumbuhan tanaman adalah kelerengan, kedalaman efektif tanah, drainase dan keadaan erosi tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Klasifikasi kelerengan Kota Banjarbaru adalah:
    • 0-2% yang mencakup 59,35 persen luas wilayah
    • 2-8% yang mencakup 25,78 persen wilayah
    • 8-15% mencakup 12,08 persen wilayah.
  • Klasifikasi kedalaman efektif tanah terbagi dalam empat kelas, yaitu: <30 cm, 30-60 cm, 60-90 cm dan >90 cm. Kota Banjarbaru secara umum mempunyai kedalaman efektif lebih 90 cm dimana jenis-jenis tanaman tahunan akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
  • Drainase di Kota Banjarbaru tergolong baik, secara umum tidak terjadi penggenangan. Namun ada daerah yang tergenang periodik, yaitu tergenang kurang dari 6 (enam) bulan, terdapat di Kecamatan Landasan Ulin yang merupakan peralihan daerah rawa (persawahan) di Kecamatan Gambut dan Aluh-Aluh.
  • Berdasarkan Peta Kemampuan Tanah Skala 1:25.000, erosi tidak terjadi di wilayah Kota Banjarbaru.
  • Berdasarkan Peta Geologi tahun 1970, batuan di Kota Banjarbaru terdiri dari:
    • Alluvium (Qha) 48,44 persen
    • Martapura (Qpm) 37,71 persen
    • Binuang (Tob) 3,64 persen
    • Formasi Kerawaian (Kak) 2,26 persen
    • Formasi Pitap 3,47 persen
  • Jenis tanah terbentuk dari faktor-faktor pembentuk tanah antara lain: batuan induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Tiap jenis tanah mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik tanah tersebut misalnya berkaitan tingkat kepekaan nya terhadap erosi, kesuburan tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah.
  • Berdasarkan peta skala 1:50.000 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota Banjarbaru terdapat 3 (tiga) kelompok jenis tanah, yaitu:
    • Podsolik 63,82 persen
    • Latosol 6,36 persen
    • Organosol 29,82 persen

Batas wilayah

Batas wilayah Kota Banjarbaru sebagai berikut:

UtaraKecamatan Martapura Kabupaten Banjar
SelatanKecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut
BaratKecamatan Gambut dan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar
TimurKecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar

Lambang Daerah

Lambang daerah Kota Banjarbaru memiliki arti sebagai berikut:

  1. Bintang bersudut lima, menggambarkan Pancasila sebagai falsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
  2. Pilar kiri dan kanan, menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai kota 4 (empat) dimensi, yakni pusat Pemerintahan, Pendidikan, Industri dan Permukiman, selain itu pilar kiri dan kanan juga menggambarkan gerbang transportasi udara dari dan ke Kalimantan Selatan. Jumlah petak pada kiri dan kanan masing–masing 10 buah dengan jumlah seluruhnya 20 buah menggambarkan tanggal berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru. Pilar kiri dan kanan masing-masing berjumlah 2 (dua) buah dengan jumlah seluruhnya 4 (empat) buah menggambarkan bulan April, yaitu berdirinya Pemerintah Kota Banjarbaru.
  3. Pita berwarna hijau, bertuliskan Gawi Sabarataan, menunjukkan motto Kota Banjarbaru.
  4. Buku, menggambarkan Banjarbaru sebagai Kota Pelajar dan Pusat Pendidikan karena terdapat prasarana dan sarana penunjang pendidikan yang memadai dari disiplin ilmu.
  5. Alat Linggang, menggambarkan pendulangan tradisional intan cempaka yang terdapat di Kecamatan Cempaka dan merupakan objek wisata budaya dan sejarah di Kota Banjarbaru.
  6. Museum Lambung Mangkurat, sebagai objek wisata dan sejarah dan budaya yang diapit rumah menggambarkan Kota Banjarbaru sebagai Pusat Pemerintahan dan Pusat Permukiman.
  7. Roda (gir), menggambarkan roda industri dan perdagangan karena di Kota Banjarbaru sangat potensial menjadi daerah industri dan perdagangan.
  8. Perisai, menggambarkan sebagai alat pelindung dalam mencapai cita-cita luhur bangsa (Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945) dan Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Suku bangsa

Jumlah penduduk di Kota Banjarbaru adalah sebanyak 123.973 jiwa (2000) yang terdiri dari beberapa suku bangsa antara lain:[4]

  1. Suku Banjar: 75.537 jiwa
  2. Suku Jawa: 37.975 jiwa
  3. Suku Toraja: 975 jiwa
  4. Suku Bugis: 947 jiwa
  5. Suku Mandar: 6 jiwa
  6. Suku Madura: 1.180 jiwa
  7. Suku Buket: 1.728 jiwa
  8. Suku Bakumpai: 85 jiwa
  9. Suku Sunda: 2.319 jiwa
  1. Lainnya: 4.340 jiwa

Sejarah Banjarbaru

  • Gunung Apam

Wilayah Banjarbaru sekarang, dulunya adalah perbukitan di pinggiran Kota Martapura yang dikenal dengan nama Gunung Apam. Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah persitirahatan buruh-buruh penambang intan selepas menambang di Cempaka.

Pada era tahun 1950-an, Gubernur dr. Murdani dibantu seorang perencana Van der Pijl merancang Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan. Namun pada perjalanan selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.

Nama banjarbaru sedianya hanyalah nama sementara yang diberikan Gubernur dr. Murjani, untuk membedakan dengan Kota Banjarmasin, yaitu kota baru di Banjar. Namun akhirnya melekat nama Banjarbaru sampai sekarang.

Sebagai kota administratif, Kota Banjarbaru berada dalam lingkungan Kabupaten Banjar, dengan ibukotanya Martapura. Jadi Kota Banjarbaru merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar.

Kota Banjarbaru berdiri berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 9 Tahun 1999.

Lahirnya UU tersebut menandai berpisahnya Kota Banjarbaru dari Kabupaten Banjar yang selama ini merupakan daerah administrasi induk. Kota Banjarbaru yang sebelumnya berstatus sebagai Kota Administratif, sempat berpredikat sebagai kota administratif tertua di Indonesia.

Kini, jumlah penduduk di Kota Banjarbaru terus berkembang dengan adanya perpindahan penduduk dari luar Kota Banjarbaru, baik dari Kalimantan sendiri maupun dari luar Kalimantan. Perkembangan penduduk ini beriringan dengan semakin terbukanya wilayah Kota Banjarbaru, baik untuk kawasan permukiman serta Bandar Udara Syamsudin Noor maupun peruntukan yang lain.

  • Gunung Apam termasuk wilayah Kampung Guntung Payung, Kampung Jawa, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
  • 1951, Gubernur dr. Murdjani menyampaikan usulan untuk merancang Gunung Apam menjadi Kota Banjarbaru sebagai calon Ibukota Provinsi Kalimantan.
  • 1953, pembangunan perkantoran dan pemukiman di Banjarbaru, dirancang oleh D.A.W. Van der Peijl.
  • 9 Juli 1954, Gubernur K.R.T. Milono mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan ibukota Provinsi Kalimantan ke Banjarbaru, namun tidak ada realisasi.
  • 27 Juli 1964, DPRD-GR Kalimantan Selatan mengeluarkan resolusi agar Banjarbaru ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
  • 6 Oktober 1965, Panitia Penuntut Kotamadia Banjarbaru menuntut agar meningkatkan status Banjarbaru menjadi daerah tingkat II/kotapraja dan mendesak direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
  • 12 Oktober 1965, DPRD-GR Tingkat II Banjar di Martapura mendukung desakan direalisirnya kota Banjarbaru menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
  • 17 Agustus 1968, penetapan status Banjarbaru sebagai Kota Administratif.
  • 27 April 1999, penetapan status Banjarbaru sebagai Kotamadya.

Daftar wali kota

Berikut ini adalah daftar wali kota administratif dan wali kota Banjarbaru dari tahun 1966 hingga sekarang :

No.PeriodeNamaKeterangan
11966-1970H. Baharuddin, BAWali kota Administratif
21970-1975H. Abd. Gaffar HanafiahWali kota Administratif
31975-1981H. Abdul MoeisWali kota Administratif
41981-1983Drs. H. AbdurrahmanWali kota Administratif
51983-1984Drs. H. Edy RosasiWali kota Administratif
61984-1986Drs. H. Zawawi M. AiniWali kota Administratif
71986-1990Drs. H. YuliansyahWali kota Administratif
81990-1993Drs. H. RaymullanWali kota Administratif
91993-1998Drs. H. Hamidhan B.Wali kota Administratif
101998-2000Drs. H. A. FakhrulliWali kota Administratif
112000-2005Drs. H. Rudy ResnawanWali kota
122005Drs. H. Hadi SoesiloPejabat Wali kota
132005-2010Drs. H. Rudy ResnawanWali kota
142010-2015Ruzaidin NoorWali kota

Galeri

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ Kalsel Bakal Miliki Lima Kota Metropolitan
  3. ^ http://www.ijsrp.org/research_paper_a pr2012/ijsrp-apr-2012-61.pdf
  4. ^ (Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)

Pranala luar

  • Situs Banjarbaru Online
  • Situs Media Online Kota Banjarbaru
  • BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin di Banjarbaru
  • Balai Bahasa Banjarmasin di Banjarbaru
  • Mengenang Van Der Pijl, Sang Maestro Banjarbaru
  • Analisis Citra Satelit IR di Banjarbaru KalSel dengan melihat Suhu Puncak Awan
  • Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI) Regional VI Banjarbaru
  • Kanwil 12 DJKN Banjarmasin di Banjarbaru
  • Kanwil DJP Kalselteng
Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
 
Kecamatan
Lambang Kota Banjarbaru
 
Pusat pemerintahan: Kota Banjarmasin
 
Kabupaten
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan
 
Kota
Banjarbaru  • Banjarmasin
 


Sumber :
id.wikipedia.org, diskusi.biz, wiki.ggkarir.com, dsb.