Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL)

Kepala Staf TNI Angkatan Laut
Lambang TNI AL.png
Lambang TNI Angkatan Laut
Ade Supandi.gif
Petahana
Laksamana TNI Ade Supandi

Sejak 31 Desember 2014
Pemegang pertamaLaksamana III Mas Pardi
DibentukNovember 1945
DeputiLaksdya TNI Didit Herdiawan (Wakil KASAL)

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) adalah jabatan tertinggi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang berpusat di Markas Besar TNI Angkatan Laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut bertanggungjawab kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia.[1]

Sejarah

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menggelar sidang pada tanggal 22 Agustus 1945 yang memutuskan untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Tujuan dibentuk BKR adalah untuk menampung bekas anggota PETA dan Heiho yang dibubarkan pemerintah Jepang.

Kemudian secara serempak baik di pusat maupun di daerah-daerah para pemuda membentuk BKR-BKR yang awalnya bukan organisasi tentara, dengan tujuan untuk menghindari bentrokan dengan pihak penjajahan Jepang. Para pemuda yang berjiwa bahari seperti SPT (Sekolah Pelayaran Tinggi) dan SPI (Serikat Pelayaran Indonesia) dan pelaut-pelaut Jawa Unko Kaisya kemudian mengkoordinasikan seluruh pemuda pelaut-pelaut Indonesia lainnya dan membentuk BKR Laut pada tanggal 10 September 1945.

Setelah diresmikannya BKR Laut Pusat oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) tanggal 10 September 1945, kemudian disusun Staf Umum BKR Laut Pusat, yang dipimpin oleh Mas Pardi sebagai Ketua Umum dengan anggotanya yaitu Adam, R.E. Martadinata, Ahmad Hadi, Surjadi, Oentoro Koesmardjo dan Darjaatmaja.

Tanggal 5 Oktober 1945 dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan peningkatan dari BKR, maka secara resmi BKR Laut berubah menjadi TKR Laut.

Situasi Jakarta yang cukup rawan, tanggal 10 November 1945 pemerintah mengeluarkan putusan memindahkan TKR laut ke luar kota sesuai dengan kehendak pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota diplomasi dan tidak menginginkan Jakarta sebagai daerah pertempuran seperti dialami Kota Surabaya.

Selanjutnya Markas Tertinggi TKR Laut yang berkedudukan di Yogyakarta, setelah perubahan nama, mengadakan penyempurnaan organisasi antara lain Markas tertinggi TKR Laut di Yogyakarta, dipimpin Laksamana III M. Pardi, Divisi I TKR Laut Jawa Barat berkedudukan di Cirebon, dipimpin Laksamana III M. Adam dan Divisi TKR II Jawa Tengah berkedudukan di Purworejo, dipimpi oleh Laksamana M. Nasir.

Karena kondisi yang serba-terbatas dan tidak kondusif, perkembangan TKR Laut di Jawa Timur yang seharusnya menerima instruksi dari TKR Laut Yogyakarta, akhirnya mempunyai perkembangan sendiri yang membawa pada suatu dualisme.

Untuk menyatukan semua pihak dan aliran yang terdapat dalam lingkungan TKR Laut dibentuk suatu Komisi Penyelenggaraan Susunan Baru Markas Tertinggi TKR yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur pimpinan Yogyakarta, Lawang, dan Kementerian Pertahanan. Komisi diketuai R.S. Ahmad Sumadi dengan anggota Adam, M. Nasir, Katamudi, Moch. Affandi, yang disyahkan oleh Menteri Pertahanan Amir Sjarifudin dengan disaksikan Wakil Presiden Mohammad Hatta, Jaksa Agung Mr. Kasman Singodimedjo, Kepala Staf Umum TKR, Urip Sumohardjo. Kemudian komisi ini menyelenggarakan sidang pertama tanggal 25 dan 26 Januari 1946 dan mengambil beberapa keputusan antara lain:

  1. Mengangkat Atmadji sebagai Pemimpin Umum TKR Laut dan ditempatkan pada Kementerian Pertahanan.
  2. Untuk Koordinasi sepenuhnya antara beberapa pihak dan aliran dalam TKR Laut diputuskan untuk mengangkat M. Nazir sebagai Kepala Staf Umum dengan dibantu M. Pardi dan Gunadi, dengan ketentuan ketiganya tidak boleh diadakan perbedaan pangkat. Ketiga pimpinan tersebut diwajibkan menyusun staf TKR laut dengan sebaik-baiknya.

Pada tanggal ini juga nama TKR Laut diubah menjadi TRI Laut dan pada bulan Februari 1946 TRI Laut diubah menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Perubahan nama tersebut tidak mempengaruhi struktur organisasi yang telah ada. Markas Besar Tertinggi (MBT) TKR Laut kemudian berubah menjadi Markas Besar Umum (MBU) ALRI dengan Laksamana III Mas Pardi sebagai Kepala Staf Umum MBU ALRI.

Setelah itu MBU ALRI mengalami perubahan kembali, dengan diangkatnya Laksamana III Mohammad Nazir sebagai Panglima Angkatan Laut Indonesia (ALRI) yang bertugas sebagai pemegang komando tertinggi angkatan laut.

Sesuai dengan Penetapan Presiden No. 1 tanggal 2 Januari 1948, tentang reorganisasi dan rasionalisasi ALRI, Menteri Pertahanan Mohammad Hatta membentuk Komite Reorganisasi ALRI (KRAL) pada tanggal 17 Maret 1948 dan mengangkat Kolonel R. Soebijakto sebagai Ketua KRAL. Setelah selesai menjalankan tugasnya, KRAL dibubarkan pada akhir April 1948, dan Soebijakto diangkat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Daftar pejabat

Dalam tabel ini adalah daftar Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau yang sering disebut KSAL.[2]

NoFotoNamaDariSampaiJabatan terakhirKeterangan
1Laksamana Muda M Pardi.pngLaksamana III
Mas Pardi
November 1945Februari 1946 Jabatan bernama Kepala Staf Umum TKR Laut
2Laksamana Muda M. Nazir.pngLaksamana III
Mohammad Nazir
Februari 1946April 1948 Jabatan bernama Panglima Angkatan Laut
3Laksamana Madya R. Soebijakto.pngLaksamana Madya TNI
R. Soebijakto
April 1948Juli 1959
4Martadinata - cropped.jpgLaksamana TNI
R.E. Martadinata
Juli 195925 Februari 1966
5Laksamana TNI Moeljadi.pngLaksamana TNI
Moeljadi
25 Februari 1966[3]16 Desember 1969Deputi I Menteri/Panglima AL
6Laksamana TNI Sudomo.pngLaksamana TNI
Sudomo
16 Desember 1969[4]1973Panglima Armada Maritim Kawasan Tengah
7Laksamana TNI R Soebono.pngLaksamana TNI
R. Soebono
19731974Kepala Staf Umum Hankam
8Laksamana TNI RS Subijakto.pngLaksamana TNI
R.S. Subijakto
26 Juni 1974[5]1977Duta Besar RI untuk Burma
9Waloejo soegito.jpgLaksamana TNI
Waloejo Soegito
19771982Deputi KSAL
10Laksamana TNI M Romly.pngLaksamana TNI
Mochamad Romly
19821986Deputi KSAL
11Laksamana TNI R Kasenda.pngLaksamana TNI
Rudolf Kasenda
19861989Deputi Logistik KSAL
12Laksamana TNI M Arifin.pngLaksamana TNI
Muhamad Arifin
19891993Aslog Kasum ABRI
13Laksamana TNI Tanto Kuswanto.pngLaksamana TNI
Tanto Kuswanto
19931996Wakil KSAL
14Laksamana TNI Arief Kushariadi.pngLaksamana TNI
Arief Koeshariadi
19961998Pangarmabar
15KASAL Laksamana TNI Widodo AS.pngLaksamana TNI
Widodo Adi Sutjipto
19981999Wakil KSAL
16Asutjipto.jpgLaksamana TNI
Achmad Sucipto
17 Juli 19999 Oktober 2000Wakil KSAL
17Laksamana TNI Indroko Sastrowiryono.pngLaksamana TNI
Indroko Sastrowiryono
9 Oktober 200025 April 2002Wakil KSAL
18Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh.pngLaksamana TNI
Bernard Kent Sondakh
25 April 200218 Februari 2005Irjen TNI
19Laksamana TNI Slamet Soebijanto.pngLaksamana TNI
Slamet Soebijanto
18 Februari 20057 November 2007Wakil Gubernur Lemhanas
20Sumardjono.jpgLaksamana TNI
Sumardjono
7 November 20071 Juli 2008Irjen Dephan
21Laks-tni-tedjo-edhy.jpgLaksamana TNI
Tedjo Edhy Purdijatno
1 Juli 20087 November 2009Kepala Staf Umum TNI
22Agus Suhartono TNI AL.jpgLaksamana TNI
Agus Suhartono
7 November 200928 September 2010Irjen Dephan
23Laksamana TNI Soeparno.pngLaksamana TNI
Soeparno
28 September 201017 Desember 2012Wakil Kepala Staf Angkatan Laut
24Laksamana TNI Marsetio.pngLaksamana TNI
Marsetio[6]
17 Desember 2012[7]31 Desember 2014Wakil Kepala Staf Angkatan Laut
25Ade Supandi.gifLaksamana TNI Ade Supandi[8]31 Desember 2014SekarangKepala Staf Umum (Kasum) TNI
  • (Keterangan:Pangkat yang tercantum adalah pangkat tertinggi saat menjabat sebagai KASAL)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Undang-Undang No.34 Tahun 2004, Tentang Tentara Nasional Indonesia
  2. ^ "Struktur organisasi". tnial.mil.id. TNI Angkatan Laut. Diakses 16 Agustus 2013.
  3. ^ "Amanat PJM Presiden Sukarno pada Upatjara Timbang-terima Djabatan Menteri/Panglima Angkatan Laut dari Laksamana Madia Laut E. Martadinata kepada Laksamana Muda Laut Muljadi di Halaman Istana Negara/Merdeka, Djakarta, 25 Pebruari 1966". Monash University Library Asian Studies Research Collection Online. Monash University Library. Diakses 9 Desember 2013.
  4. ^ G., Dwipayana; Nazarudin Sjamsuddin (2003). Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973. Jakarta: PT. Citra Kharisma Bunda. hlm. 179.
  5. ^ "1974-06-26 Amanat Presiden Soeharto Pada Upacara Pelantikan KASAL Dan KAPOLRI". Soeharto.co. Diakses 9 Desember 2013.
  6. ^ Sukma Indah Permana (19 Februari 2013). "KSAL dan KSAU Naik Pangkat". news.detik.com (Detikcom). Diakses 9 Desember 2013.
  7. ^ Mega Putra Ratya (17 Desember 2012). "Laksamana Marsetyo & Marsekal Ida Bagus Dilantik Jadi KSAL & KSAU". news.detik.com (Detikcom). Diakses 9 Desember 2013.
  8. ^ Rivki (31 Desember 2014). "Jokowi Lantik Laksamana Madya Ade Supandi Menjadi KSAL". Detik.com. Diakses 2 Januari 2015.

Pranala luar

Komando Utama
Komando operasi
Komando tempur
Komando pembinaan
Lambang TNI AL.png
Badan Pelaksana Pusat
Pasukan khusus
Dinas
  • Dispamal
  • Dispenal
  • Dishidrosal
  • Diskomlekal
  • Kadiskumal
  • Dispotmar
  • Disminpersal
  • Disdikal
  • Diswatpersal
  • Diskesal
  • Dispsial
  • Dismatal
  • Dissenlekal
  • Dislaikmatal
  • Disfaslanal
  • Disadal
  • Disbekal
  • Diskual
  • Dislitbangal
  • Disinfolahtal


Sumber :
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, wiki.kelas-karyawan.co.id, dsb.