Masjid Raya Darussalam

Masjid Raya Darussalam
Masjidrayadarussalamsmd.jpg
Letak Samarinda, Indonesia
Afiliasi agamaIslam
ProvinsiKalimantan Timur
Deskripsi arsitektur
Jenis arsitekturMasjid
Gaya arsitekturOttoman
Tahun selesai1925
Spesifikasi
Panjang25 meter
Lebar25 meter
Kubah1
Menara4

Masjid Raya Darrusalam adalah masjid terbesar kedua di provinsi Kalimantan Timur setelah Masjid Islamic Center Samarinda yang tepatnya berada di kelurahan Pasar Pagi, Samarinda Ilir, Samarinda. Masjid ini berada di tengah-tengah Kota Samarinda. Ciri yang mudah dilihat adalah, masjid ini memiliki 1 kubah besar dan beberapa kubah kecil yang berdampingan dengan kubah besar yang berwarna hijau dan memiliki 4 buah menara. Masjid ini berada di sisi Sungai Mahakam.

Sejarah

Buktinya, pembangunan Masjid Raya Darussalam Samarinda yang berdiri pada tahun 1925 yang diilhami saudagar-saudagar Suku Bugis dan Suku Banjar. Seiring kemajuan zaman bangunan masjid tertua itu banyak mengalami perubahan tanpa mengurangi ciri khasnya.

Sebelumnya masjid itu bernama Masjid Jamik yang kemudian mengalami renovasi pada 1953 dan 1967. Bahkan, semula masjid ini dibangun di atas tanah 25×25 meter di pinggiran Sungai Mahakam. Namun, dengan kemajuan Kota Samarinda yang semakin pesat menyebabkan lokasi masjid bergeser ke Jalan Yos Sudarso dengan luas sekitar 15 ribu meter persegi.[1] Sedangkan bangunan masjid itu mengacu pada konsep Kerajaan Turki kuno. Ciri itu tampak pada bentuk kubah, menara, serta sejumlah lengkungan di atas pintu dan jendela.[2]

Referensi

  1. ^ Jangan Ubah Masjid Raya. Kaltim Post. Diakses pada 29 Juli 2012
  2. ^ Sejarah Masjid Raya Darussalam Samarinda, Diakses 5 Maret 2010[pranala nonaktif]
Masjid besar dan bersejarah di Indonesia
 
Sumatera
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Sulawesi
 
Nusa Tenggara
 
Maluku
 
Papua


Sumber :
ensiklopedia.web.id, wiki.program-reguler.co.id, id.wikipedia.org, dsb.