Paticcasamuppada

Bagian dari serial
Agama Buddha

Lotus75.png

Sejarah
Garis waktu
Dewan-dewan Buddhis

Konsep ajaran agama Buddha
Empat Kesunyataan Mulia
Delapan Jalan Utama
Pancasila · Tuhan
Nirvana · Tri Ratna

Ajaran inti
Tiga Corak Umum
Samsara · Kelahiran kembali · Sunyata
Paticcasamuppada · Karma

Tokoh penting
Siddharta Gautama
Siswa utama · Keluarga

Tingkat-tingkat Pencerahan
Buddha · Bodhisattva
Empat Tingkat Pencerahan
Meditasi

Wilayah agama Buddha
Asia Tenggara · Asia Timur
Tibet · India dan Asia Tengah
Indonesia · Barat

Sekte-sekte agama Buddha
Theravada · Mahayana
Vajrayana · Sekte Awal

Kitab Suci
Sutta · Vinaya · Abdhidahamma

Dharma wheel 1.png

Paticca samuppada (bahasa Pali: paticcasamuppāda; bahasa Sanskerta: प्रतीत्यसमुत� ��पाद (pratītyasamutpāda); Hanyu: 緣起) berarti Hukum Sebab-Musabab yang saling bergantungan merupakan salah satu ajaran terpenting dalam agama Buddha.

Ajaran ini menyatakan adanya sebab-musabab yang terjadi dalam kehidupan semua mahluk, khususnya manusia. Dengan menganalisa dan merenungkan Paticca Samuppada inilah, Siddhartha Gautama (yang pada saat itu masih menjadi Petapa) akhirnya mencapai Penerangan Sempurna menjadi Buddha.[1]

Ia yang melihat Paticcasamuppada, juga melihat Dhamma. Ia yang melihat Dhamma, juga melihat Paticcasamuppada.
Yo paticcasamuppadam passati, so Dhammam passati. Yo Dhammam passati, so paticcasamuppadam pasati.

—Maha-hatthipadopama Sutta: Majjhima Nikaya 28

Pengertian dasar

Pemahaman akan Paticcasamuppada yang sederhana adalah:

Dengan adanya ini, maka terjadilah itu.
Dengan timbulnya ini, maka timbullah itu.
Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu.
Dengan terhentinya ini, maka terhentilah itu.
Imasmiṃ sati, idaṃ hoti.
Imass’ uppādā, idaṃ uppajjati.
Imasmiṃ asati, idaṃ na hoti.
Imassa nirodhā, idhaṃ nirujjhati.

—Assutava Sutta: Uninstructed (SN 12.61)[2]

Penerapan

Penerapan akan Paticcasamuppada terdiri dari dua bagian, satu bagian mengenai pengertian akan Dukkha, dan bagian lain mengenai kelahiran kembali.

Pengertian akan Dukkha

Pengertian paticcasamuppada mengenai penderitaan Dukkha dikenal dengan sebutan Empat Kesunyataan Mulia:

  1. Dukkha: Pengertian akan penderitaan (Dukkha).
  2. Samudaya: Asal-muasal penderitaan (Dukkha).
  3. Nirodha: Lenyapnya penderitaan (Dukkha).
  4. Magga: Jalan menuju lenyapnya penderitaan (Dukkha) atau yang disebut dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Dua belas Nidana

12 (dua belas) Sebab-musabab (Nidana) yang ada dalam setiap mahluk, khususnya manusia dapat dikategorikan sebagai berikut:

Kehidupan lampau

  • Ketidaktahuan / kebodohan
  • Bentuk-bentuk perbuatan / Kamma

Kehidupan sekarang

  • Kesadaran
  • Batin dan Jasmani
  • Enam indera
  • Kesan-kesan
  • Perasaan
  • Keinginan / kehausan
  • Kemelekatan
  • Proses tumimbal lahir

Kehidupan yang akan datang

  • Kelahiran kembali
  • Kelapukan, kematian, sakit
..... Demikianlah penyebab dari seluruh kesusahan dan penderitaan.

—Paticca-samuppada-vibhanga Sutta; Samyutta Nikaya 12.2 (S 2.1)

Referensi

BuddhismSymbol.png   Garis Besar - Buddhisme   Flag of Buddhism.svg
 
Garis waktu · Portal · Kategori · Glossarium · Indeks
 
Dasar
 
Ajaran Inti
Tiga Corak Umum (Ketidak-kekalan  • Penderitaan  • Tanpa inti)  • Samsara  • Kelahiran Kembali  • Sunyata  • Paticcasamuppada  • Kamma  • Sepuluh Belenggu
 
Tokoh Penting
Buddha Gautama  • Siswa Utama (Sariputta  • Mahamoggallana)  • Keluarga
 
Tingkat Pencerahan
 
Wilayah
 
Sekte
Theravada  • Mahayana (Zen)  • Vajrayana  • Bön  • Sekte Awal (Buddhisme)
 
Sutra
 
Sejarah
 
Daftar
Buddha  • Duapuluh delapan Buddha  • Bodhisattva  • Sutta  • Kuil


Sumber :
informasi.web.id, wiki.ggiklan.com, id.wikipedia.org, dsb.