Peristiwa Tanjung Priok

Peristiwa Tanjung Priok adalah peristiwa kerusuhan yang terjadi pada 12 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta sejumlah gedung rusak terbakar. Sekelompok massa melakukan defile sambil merusak sejumlah gedung dan akhirnya bentrok dengan aparat yang kemudian menembaki mereka. [1][2] Setidaknya 9 orang tewas terbakar dalam kerusuhan tersebut dan 24 orang tewas oleh tindakan aparat.[3] Pada tahun 1985, sejumlah orang yang terlibat dalam defile tersebut diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif, lalu pada tahun 2004 sejumlah aparat militer diadili dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa tersebut.[4]

Peristiwa ini berlangsung dengan latar belakang dorongan pemerintah Orde Baru waktu itu agar semua organisasi masyarakat menggunakan azas tunggal Pancasila . Penyebab dari peristiwa ini adalah tindakan perampasan brosur yang mengkritik pemerintah di salah satu mesjid di kawasan Tanjung Priok dan penyerangan oleh massa kepada aparat.


Referensi

  1. ^ Bourchier, D; Hadiz, VR, ed. (2003), Indonesian Politics and Society: A Reader (dalam bahasa Inggris), London: RoutledgeCurzon, hlm. 140  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  2. ^ Poesponegoro, MD; Notosusanto, N, ed. (2008), Sejarah Nasional Indonesia VI: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hlm. 642–644  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  3. ^ Linton, S (2006), "Accounting for Atrocities in Indonesia", The Singapore Year Book of International Law (dalam bahasa Inggris) 10: 199–231, diakses 12 September 2011 
  4. ^ McGlynn, JH (2007), Indonesia in the Soeharto Years: Issues, Incidents and Images (dalam bahasa Inggris) (ed. 2), Jakarta: The Lontar Foundation, hlm. 202  (lihat di Penelusuran Buku Google)
Sejarah konflik di Indonesia
 
Konflik politik
 
Konflik sosial
 
Terorisme
 
Kejahatan kemanusiaan


Sumber :
wiki.kpt.co.id, id.wikipedia.org, buku.us, dsb.