Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana

Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Masa kekuasaan1842-1851
Dinobatkan1842
Anak♂ Pangeran Mohammed Tambak Anjar
♂ Pangeran Achmad[1]
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSultan Adam
IbuNyai Ratu Kamala Sari

Ratu Anom Mangkubumi Kencana bin Sultan Adam adalah mangkubumi (kepala pemerintahan) Kesultanan Banjar yang dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1842. Ia merupakan putera kedua Sultan Adam. Ia menjabat mangkubumi mendampingi ayahandanya Sultan Adam yang menjadi kepala negara Kesultanan Banjar. Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, diantara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.

Semenjak dibuatnya perjanjian 4 Mei 1826, pihak Belanda dapat mencampuri pengaturan permasalahan mengenai pengangkatan Sultan Muda dan Pangeran Mangkubumi, yang mengakibatkan rusaknya adat kerajaan dalam bidang ini. Semenjak dibuatnya perjanjian 4 Mei 1826, Belanda dapat mencampuri pengaturan permasalahan mengenai pengangkatan Putra Mahkota dan Mangkubumi, yang mengakibatkan rusaknya adat kerajaan dalam bidang ini.

Nama lahirnya adalah Pangeran Noh. Pada tahun 1833, Pangeran Noh diduga terlibat atas kematian yang tidak wajar terhadap adik kandungnya yang bernama Pangeran Ismael dalam suatu perkelahian karena memperebutkan bakal calon mangkubumi yang kelak menggantikan paman mereka Pangeran Mangkoe Boemi Nata (nama lahirnya Pangeran Husin). Ratu Anom Mangkubumi Kencana wafat tahun 1851.[2] Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana merupakan kakek buyut (bahasa Banjar: datu') dari Pangeran Muhammad Noor (Gubernur Kalimantan pertama).

Disebut juga Pangeran Ratu.[3]

Sebelumnya:
Pangeran Mangkoe Boemi Nata
Mangkubumi
1842-1851
Digantikan oleh:
Pangeran Tamjidullah

Catatan kaki

  1. ^ Silsilah Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana
  2. ^ (Belanda) (1861)Tijdschrift voor Nederlandsch Indië 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 70. 
  3. ^ (Indonesia) Mohamad Idwar Saleh; Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1986

Pranala luar



Sumber :
wiki.ggiklan.com, id.wikipedia.org, indonesia-info.net, dsb.