Sisipan
Sisipan atau infiks adalah afiks yang dibubuhkan pada tengah-tengah kata. Beberapa bahasa yang memiliki sisipan misalnya bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Tagalog, dan beberapa bahasa lainnya.
Daftar isi
Sisipan dalam bahasa Jawa
Dalam bahasa Jawa memiliki beberapa sisipan, misalkan sisipan –in– yang menyatakan bentuk pasif. Tetapi dalam bahasa Jawa baru hal ini tidak produktif lagi dan dianggap arkhais dan hanya dipergunakan dalam bahasa sastra atau pertunjukan wayang.
Contoh:
- karya -> kinarya ("dikerjakan")
- carita -> cinarita ("diceritakan")
Sisipan dalam bahasa Indonesia
Penurunan nomina dengan memakai sisipan tidaklah produktif lagi dalam bahasa Indonesia. Kita temukan kini beberapa contoh yang sudah membatu dan oleh banyak orang dianggap sebagai kata yang monomorfemis. Berikut daftar kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki/dapat diberi sisipan:
- Sisipan -el-
- Jajah -> jelajah
- Geber -> geleber
- Gembung -> gelembung
- Getar -> geletar
- Gigi -> geligi
- Gogok -> gelogok
- Gosok -> gelosok
- Luhur -> leluhur
- Maju -> melaju
- Patuk -> pelatuk
- Sidik -> selidik
- Tapak -> telapak
- Tunjuk -> telunjuk
- Tangkup/tungkup -> telangkup/telungkup
- Sisipan -er-
- Sabut -> serabut
- Suling -> seruling
- Gendang -> gerendang
- Gigi -> gerigi
- Kudung -> kerudung
- Runtuh -> reruntuh(an)
- Panjat -> peranjat
- Cerita -> ceritera
- Sisipan -em-
- Cerlang -> cemerlang
- Jari -> jemari
- Kuning -> kemuning
- Kelut -> kemelut
- Kilau -> kemilau
- Serbak -> semerbak
- Tali -> temali
- Turun -> temurun
- Kata berawalan huruf "g"
- Gembung -> gelembung
- Gebyar -> gemebyar
- Geletuk -> gemeletuk/gemeretuk/gemertuk/gemeretu p
- Gelugut -> gemelugut
- Geretak -> gemeretak/gemeletak
- Gerencang -> gemerencang
- Gerincing -> gemerincing
- Gerisik -> gemerisik
- Gerlap -> gemerlap
- Gertak -> gemertak
- Getar/gentar -> gemetar/gementar
- Gilang -> gemilang
- Gilap -> gemilap
- Girang -> gemirang
- Gulung -> gemulung
- Guntur -> gemuntur
- Guruh -> gemuruh
Bedakan dengan kata berawalan "p" yang dilekati awalan "pe-" yang keduanya luluh menjadi "pem-", misalnya "pemimpin" bukan "pimpin" yang diberi infiks "-em-" melainkan "pimpin" yang diberi awalan "pe-"
- Sisipan -in-
- Kerja -> kinerja
- Sambung -> sinambung
- Tambah -> tinambah
- Sisipan -ah-
- Bagian -> bahagian
- Baru -> baharu
- Basa -> bahasa
- Cari -> cahari (dalam "mata pencaharian")
- Dulu -> dahulu
- Rayu -> rahayu
- Saja -> sahaja
- Saya -> sahaya (dalam "hamba sahaya")
- Tadi -> tahadi
- Asmaradana -> asmaradahana [1]
Dikarenakan tidak ada suatu daftar kata-kata yang dapat diimbuhi sisipan, maka diperlukan pengetahuan kosakata bahasa Indonesia untuk misalnya membedakan bahwa kata "keledai" bukanlah kata "kedai" yang diberi sisipan "-el-".
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Alwi, Hasan et al., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2003
|
Kategori:
|
sepakbola.biz, wiki.kpt.co.id, id.wikipedia.org, dsb.