Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Buku Ensiklopedia Online   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Sentimeter)(Senyawa KimiaArtikel berikutnya

Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia

Kongres SOBSI tahun 1947 di Malang

Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) adalah federasi serikat buruh permanen yang pertama kali dibentuk di Indonesia. Didirikan pada 29 November 1946, SOBSI terlibat aktif dalam revolusi kemerdekaan Indonesia dan merupakan serikat buruh terbesar di negara tersebut selama keberadaannya.[1] Organisasi ini terkait erat dengan Partai Komunis Indonesia, dan keberadaannya menjadi terlarang setelah masa Orde Baru.[2]

Sejarah

Pendirian

SOBSI didirikan di Jakarta pada tanggal 29 November 1946,[3][4] federasi serikat buruh pertama yang muncul setelah Perang Dunia Kedua.[5] SOBSI mengadakan kongres nasional pertamanya di Malang 16-18 Mei, 1947.[6] sebuah konstitusi organisasi diadopsi, yang menyerukan pekerja untuk bersatu dan berjuang untuk menciptakan sebuah masyarakat yang sosialis.[7]

Sekitar 600-800 delegasi berpartisipasi dalam kongres Malang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Jawa.[8] Salah satu delegasi mewakili Uni Demokrasi Indonesia dari Timor Barat.[9] Tamu asing di kongres Malang termasuk dua warga Australia, Ted Roach dan Mike Healy, dan dua anggota serikat buruh Belanda, Blokzijl (dari Eenheids Vakcentrale) dan RKN Vijlbrief.[8][10] J.G. Suurhof (dari Nederlands Verbond van Vakverenigingen) dan Kupers Evert, dalam kapasitasnya sebagai wakil ketua Federasi Serikat Pekerja Dunia, menghadiri kongres juga. Rajkni Tomovic (Yugoslavia), Jean Lautissier (Perancis) dan Olga Tchetchekina (Rusia) dari Federasi Serikat Pekerja Dunia juga hadir.[11]

Pimpinan puncak organisasi yang baru terdiri dari Harjono sebagai ketua, wakil ketua Setiadjit (ketua Partai Buruh Indonesia dan Wakil Perdana Menteri kedua di kabinet Sjarifuddin) dan Sekretaris Jenderal Njono.[12][13]

Kongres Malang mendapat perhatian yang signifikan dari pers Belanda, baik di Belanda dan di Batavia. Pers Belanda berpendapat bahwa kongres SOBSI menunjukkan pengaruh komunis yang kuat dalam gerakan buruh di Indonesia.[6]

Setelah pembentukan SOBSI, GSBI serikat buruh pusat membubarkan diri dan para anggotanya bergabung dengan SOBSI.[4] SOBSI menjadi anggota dari koalisi Sajap Kiri, sebuah kelompok sayap kiri.[5] Setelah Sajap Kiri digantikan oleh Front Demokratik Rakyat, SOBSI bergabung dengan front itu.[14][15]

Referensi

  1. ^ Glassburner, Bruce. The Economy of Indonesia: Selected Readings. Jakarta: Equinox Pub, 2007. hlm. 201
  2. ^ Hefner, Robert W. The Politics of Multiculturalism: Pluralism and Citizenship in Malaysia, Singapore, and Indonesia. Honolulu: Univ. of Hawai'i Press, 2001. p. 270
  3. ^ Hindley, Donald. The Communist Party of Indonesia, 1951-1963. Berkeley: University of California Press, 1964. p. xvi
  4. ^ a b Wolf, Charles. The Indonesian Story, the Birth, Growth and Structure of the Indonesian Republic. New York: J. Day, 1948. p. 68
  5. ^ a b Glassburner, Bruce. The Economy of Indonesia: Selected Readings. Jakarta: Equinox Pub, 2007. p. 200
  6. ^ a b Wolf, Charles. The Indonesian Story, the Birth, Growth and Structure of the Indonesian Republic. New York: J. Day, 1948. p. 84
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama p143
  8. ^ a b Healy, Connie. Recollections of the 'Black Armada' in Brisbane
  9. ^ Farram, S. Revolution, religion and magic; The PKI in West Timor, 1924-1966
  10. ^ Wolf, Charles. The Indonesian Story, the Birth, Growth and Structure of the Indonesian Republic. New York: J. Day, 1948. p. 85
  11. ^ "Recent Communist Activity in Indonesia", Archief van het Ministerie van Koloniën: Indisch Archief, Serie V, 1945-1950. The Hague: The Netherlands' National Archive
  12. ^ Swift, Ann. The road to Madiun: the Indonesian communist uprising of 1948. Cornell Modern Indonesia Project publications, 69. 1989. p. 26
  13. ^ Wolf, Charles. The Indonesian Story, the Birth, Growth and Structure of the Indonesian Republic. New York: J. Day, 1948. p. 102
  14. ^ Kahin, George McTurnan. Nationalism and Revolution in Indonesia. Studies on Southeast Asia, 35. Ithaca, NY: Cornell Southeast Asia Program, 2003. p. 260
  15. ^ Legge, J. D. Intellectuals and Nationalism in Indonesia: A Study of the Following Recruited by Sutan Sjahrir in Occupied Jakarta. Jakarta: Equinox Publishing, 2010. p. 159


Sumber :
wiki.kurikulum.org, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.