Alkitab terjemahan dari Martin Luther tahun 1534
Sola Scriptura adalah sebuah paham yang dianut oleh gereja-gereja reformasi dalam iman Kristen terkait dalam memperlakukan kitab sucinya, yaitu Alkitab.[1] Gereja-gereja reformasi, yang dipelopori oleh Martin Luther, Yohanes Calvin, dan Ulrich Zwingli mempunyai keinginan untuk kembali pada Alkitab.[1] Hal ini karena praktik Gereja Katolik yang menurut mereka sudah menyimpang jauh dari ajaran Alkitab.Perlakuan itu menjadi pedoman dalam menjalani hidup keagamaan selalu kembali pada teks-teks dalam Alkitab. Oleh karena itu Luther mengupayakan Alkitab diterjemahkan dalam bahasa lokal, misalnya Luther menerjemahkan Alkitab ke bahasa Jerman, dan Yohanes Calvin menerjemahkan dalam bahasa Perancis.[1] Jika gereja sebelumnya memberikan otoritas utamanya kepada Paus, para reformator memberikan otoritas tertinggi pada Alkitab.[1] Iman dan tindakan orang percaya (kepada Yesus) selalu didasarkan pada Alkitab.[1]
Epistemologi
Kata Sola scriptura berasal dari bahasa Latin, sola artinya sendiri dan scriptura artinya Alkitab, jadi arti harafiahnya hanya alkitab.[2] Memang artinya demikian, namun konteks sola scriptura berkaitan erat dengan doktrin dalam sebuah gereja, maksudnya adalah otoritas Alkitab dalam hidup beragama menjadi yang utama.[2] Segala sesuatu yang di luar Alkitab menjadi kurang dihargai, apalagi jika hal itu bertentangan dengan teks Alkitab sendiri.[2]
Penolakan terhadap sola scriptura
Ajaran Sola Scriptura tidak begitu saja disetujui oleh banyak teolog.[3] Salah satu hal yang membuat para ahli tidak setuju adalah dikesampingkannya sumber-sumber teologi yang lain.[3] Salah satu yang cukup penting selain Alkitab adalah tradisi, sebab menurut para teolog, berteologi haruslah menjawab pertanyaan masyarakat pada waktu tertentu, dan hal itu tidak bisa mengesampingkan tradisi.[3]
Referensi
- ^ a b c d e (Indonesia) Alister E. Mcgrath., Sejarah Pemikiran Reformasi, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
- ^ a b c Steven Lawson., Holman Old Testament Commentary: Psalms 76-150, Tennese: Broadman & Holdman Publisher, 2006
- ^ a b c (Inggris) Kevin J. Vanhoozer., The drama of doctrine: a canonical-linguistic approach to Christian theology USA: Westminster John Knox Press, 2005
Lihat pula
Sumber :
wiki.kelas-karyawan.co.id, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.