Kali Code

Jembatan Kleringan yang melintang di atas Kali Code, tempoh doeloe. Nampak kereta api uap tengah melintas.
(Dok. Tropenmuseum)

Sungai Code (Hanacaraka: ꦏꦭꦶꦕꦺꦴꦝꦺ, Kali Codhe) atau Sungai Boyong (bagian hulu)[1] yang bermata air di kaki Gunung Merapi ini merupakan salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya daerah yang dilalui oleh sungai ini. Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif di dunia, mata airnya dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman dan Bantul serta dipergunakan juga sebagai sumber air minum.

Sungai yang membelah kota Yogyakarta menjadi dua ini secara historis dijadikan dasar bagi berdirinya Kerajaan Mataram di Yogyakarta.

Dikarenakan sungai ini berasal dari gunung berapi yang sangat aktif, maka sungai ini seringkali mengalami banjir lahar, atau lebih dikenal dengan banjir yang diakibatkan oleh gugurnya atau hanyutnya lahar dingin yang mengendap di kubah Gunung Merapi, sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah gunung tersebut. banjir lahar yang dapat dipastikan akan selalu terjadi apabila endapan lahar yang ada di Gunung Merapi terkena hujan, sehingga lahar tersebut hanyut dan mengalir melalui sungai code akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai. Banyak rumah yang rusak atau hanyut terkena terjangan banjir lahar dingin tersebut.

Untuk mengantisipasi datangnya banjir lahar, pemerintah kota telah membuat talud di sepanjang pinggiran Sungai Code yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, dan secara berkala melakukan pengerukan sungai dengan menggunakan ekskavator.

Rujukan



Sumber :
wiki.pahlawan.web.id, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.