Taba Saling, Tebat Karai, Kepahiang
Taba Saling | |
---|---|
Desa | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Kabupaten | Kepahiang |
Kecamatan | Tebat Karai |
Jumlah penduduk | 663 jiwa[1] |
Taba Saling adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Tebat Karai. Desa ini merupakan desa pemekaran dari desa Taba Sating. Desa Taba Saling berbatasan dengan Taba Sating dan Imigrasi Permu.
Sejarah
Nama desa ini berdasarkan nama leluhur dari penduduk asli yang pertama kali menempati wilayah Taba Saling. Leluhur para penduduk asli di desa ini bernama Saling, seorang tokoh yang disegani pada masa silam yang dianggap sebagai pemimpin karena kebijaksanaan dan kecerdasan yang dimilikinya. Sampai sekarang, keturunan dari Saling mewarisi yang dimiliki leluhurnya. Tidak mengherankan, beberapa keturunan dari Saling masih mendominasi kemajuan pemerintahan dan pendidikan di daerah kecamatan Tebat Karai pada khususnya, dan kabupaten Kepahiang secara umumnya. Saling memiliki beberapa saudara, di antaranya yang paling dikenal dan masih diingat penduduk asli Taba Sating dan Taba Saling hingga saat ini adalah Sating. Nama dari saudara Saling tersebut juga telah dijadikan nama desa, yakni Taba Sating. Menurut para penduduk asli Taba Sating dan Taba Saling yang meriwayatkan sejarah leluhur mereka, Sating dan Saling masih memiliki dua adik yang bernama Sange dan Sediye.
Penduduk
Mayoritas penduduk Taba Saling adalah suku Rejang dengan dialek bahasa Rejang Kepahiang yang dikenal dengan Hejang Tabeah oleh penduduk Kepahiang. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk dari berbagai penjuru Indonesia, Taba Saling telah ditempati oleh beberapa suku bangsa pendatang. Para pendatang di Taba Saling adalah suku Serawai, suku Lembak, suku Jawa, dan suku Sunda. Penduduk Taba Saling pada umumnya telah berasimilasi dengan suku bangsa lainnya, hal ini menyebabkan asimilasi berbagai aspek kehidupan masyarakat Taba Saling. Asimilasi tersebut terjadi disebabkan tradisi penduduk Taba Saling yang berkeyakinan menikah dengan kerabat yang masih memiliki ikatan darah adalah tabu, meskipun kekerabatan tersebut dianggap sudah jauh bagi pandangan masyarakat tertentu. Tidak mengherankan jika ada pernikahan satu lelulur, maka cemoohan yang akan didapatkan. Tradisi seperti ini juga dianut oleh masyarakat suku Rejang asli di berbagai wilayah di provinsi Bengkulu.[2]
Kepala desa
Berikut ini adalah nama kepala desa Taba Saling:
Kepala desa | Periode |
---|---|
M. Syaifullah | 2009 - 2021 |
Suku bangsa
Berikut ini adalah daftar suku bangsa dan persentase populasinya di desa Taba Saling berdasarkan sistem patrilineal pada tahun 2014:
Suku | Persentasi (perkiraan) |
---|---|
Rejang | 80% |
Serawai | 2% |
Jawa | 5% |
Batak | 0,5% |
Sunda | 0,5% |
Minang | 0,5% |
Kerinci | 0,5% |
Lembak | 6% |
Pasemah | 0,5% |
Tionghoa | 4,5% |
Pekerjaan
Berikut ini adalah data tahun 2014 tentang persentase pekerjaan yang dijadikan profesi oleh penduduk Taba Saling dalam usia produktif yang berlaku di Indonesia:
Pekerjaan | Persentase (perkiraan) |
---|---|
Pegawai negeri | 1% |
Petani | 70% |
Wirausahawan | 2% |
Buruh tani | 8% |
Pengangguran | 19% |
Referensi
- ^ Surat kabar Rakyat Bengkulu halaman 12 edisi 2 Mei 2010
- ^ Sejarah Taba Sating WordPress
Pranala luar
- (Indonesia) Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Kepahiang tahun 2010 di desa Taba Saling
- (Indonesia) Sating Saling di WordPress
|
Kategori:
|
ensiklopedia.web.id, wiki.andrafarm.com, id.wikipedia.org, dsb.