Taba Sating, Tebat Karai, Kepahiang

Taba Sating
Desa
NegaraIndonesia
ProvinsiBengkulu
KabupatenKepahiang
KecamatanTebat Karai
Jumlah penduduk1834

Taba Sating merupakan sebuah desa yang terdapat di Kecamatan Tebat Karai, Kepahiang, Bengkulu. Wilayah desa ini berbatasan dengan Taba Saling, Tebat Karai, dan Tertik. Taba Sating termasuk pemukiman penduduk yang tertua di wilayah Kabupaten Kepahiang.

Sejarah

Nama desa ini berdasarkan nama leluhur dari penduduk asli yang pertama kali menempati wilayah Taba Sating. Leluhur para penduduk asli di desa ini bernama Sating, seorang tokoh yang disegani pada masa silam yang dianggap sebagai pemimpin karena kebijaksanaan dan kecerdasan yang dimilikinya. Sampai sekarang, keturunan dari Sating mewarisi yang dimiliki leluhurnya. Tidak mengherankan, beberapa keturunan dari Sating masih mendominasi kemajuan pemerintahan dan pendidikan di daerah Kecamatan Tebat Karai pada khususnya, dan Kabupaten Kepahiang secara umumnya. Sating memiliki beberapa adik, di antaranya yang paling dikenal dan masih diingat penduduk asli Taba Sating dan Taba Saling hingga saat ini adalah Saling. Nama dari saudara Sating tersebut juga telah dijadikan nama desa pemekaran dari Taba Sating, yakni Taba Saling. Menurut para penduduk asli Taba Sating dan Taba Saling yang meriwayatkan sejarah leluhur mereka, Sating dan Saling masih memiliki dua adik yang bernama Sange dan Sediye. Desa ini adalah satu-satunya desa di provinsi Bengkulu yang sejak dahulu kala penamaannya berdasarkan nama orang.

Penduduk

Mayoritas penduduk Taba Sating adalah suku Rejang dengan dialek bahasa Rejang Kepahiang yang dikenal dengan Hejang Tabeah oleh penduduk Kepahiang. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk dari berbagai penjuru Indonesia, Taba Sating telah ditempati oleh beberapa suku bangsa pendatang. Para pendatang di Taba Sating adalah suku Serawai, suku Lembak, suku Jawa, dan suku Batak. Penduduk Taba Sating pada umumnya telah berasimilasi dengan suku bangsa lainnya, hal ini menyebabkan asimilasi berbagai aspek kehidupan masyarakat Taba Sating. Asimilasi tersebut terjadi disebabkan tradisi penduduk Taba Sating yang berkeyakinan menikah dengan kerabat yang masih memiliki ikatan darah adalah tabu, meskipun kekerabatan tersebut dianggap sudah jauh bagi pandangan masyarakat tertentu. Tidak mengherankan jika ada pernikahan satu lelulur, maka cemoohan yang akan didapatkan. Tradisi seperti ini juga dianut oleh masyarakat suku Rejang asli di berbagai wilayah di provinsi Bengkulu.[1]

Sarana dan prasarana umum

Suku bangsa

Mata pencarian

Referensi

Pranala luar

 
Desa
Taba Saling · Taba Sating · Tertik · Talang Karet · Tebing Penyamun · Peraduan Binjai · Penanjung Panjang Atas · Penanjung Panjang · Taba Air Pauh · Nanti Agung · Sinar Gunung · Karang Tengah · Tapak Gedung
 
Kelurahan
Tebat Karai

Koordinat:



Sumber :
ensiklopedia.web.id, wiki.andrafarm.com, id.wikipedia.org, dsb.