Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Pusat Studi Dunia Berbahasa Indonesia   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Kabupaten Aceh Tamiang)(Kabupaten Aceh TenggaraArtikel berikutnya

Kabupaten Aceh Tengah

Kabupaten Aceh Tengah
Lambang Kabupaten Aceh Tengah.png
Lambang Kabupaten Aceh Tengah
Motto: Keramat Mupakat
Lokasi Aceh Kabupaten Aceh Tengah.svg
Peta lokasi Kabupaten Aceh Tengah
Koordinat: 4°10”-4°58” LU dan 96°18”–96°22” BT
ProvinsiAceh
Ibu kotaTakengon
Dasar hukumUURI Nomor 7 Tahun 1956 (Darurat)
Pemerintahan
 - DAURp. 513.863.035.000.-(2013)[1]
Luas4318.39 km2
Populasi
 - Total175,527 Jiwa (2010)[2]
 - Kepadatan41 Jiwa/km2
Demografi
 - Kode telepon0643
Pembagian administratif
 - Kecamatan14
 - Kelurahan271
 - Situs webhttp://www.acehtengahkab.go.id

Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya adalah Takengon, sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatera.

Daftar isi

Geografi

Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Tiga kota utamanya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini.

Kabupaten Aceh TENGAH memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 271 desa (dusun) yaitu: [3]

No.KecamatanJumlah DesaKode Pos
1Atu Lintang924563
2Bebesen2724552
3Bies1124561
4Bintang2324571
5Celala1624562
6Jagong Jeget724563
7Kebayakan1924517 - 24519
8Ketol2524562
9Kute Panang1824568
10Linge2424563
11Lut Tawar1524511 - 24516
12Pegasing3024561
13Rusip Antara1424562
14Silih Nara3324562


Batas wilayah

UtaraKabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen
SelatanKabupaten Gayo Lues
BaratKabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Nagan Raya
TimurKabupaten Aceh Timur


Sejarah

Zaman Penjajahan Belanda

Kedatangan kaum kolonial Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya Kopi Arabika, Tembakau dan Damar. Pada periode itu wilayah Kabupaten Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibukotanya. Dalam masa kolonial Belanda tersebut di kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan Kopi dan Damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya Sayuran dan Kopi.

Zaman Penjajahan Jepang

Sebutan Onder Afdeeling Takengon di era kolonial Belanda, berubah menjadi Gun pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Gun dipimpin oleh Gunco.

Zaman Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sebutan tersebut berganti menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi kabupaten. Aceh Tengah berdiri sebagai satuan administratif pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kawedanan, yaitu Kawedanan Takengon, Kawedanan Gayo Lues, dan Kawedanan Tanah Alas.

Radio Rimba Raya

Radio Rimba Raya (Desember 1948 - ... 1949) adalah Radio Republik Indonesia Darurat yang disiarkan dari Takengon, Aceh Tengah oleh Tentara Republik Indonesia Divisi X/Aceh pimpinan Kolonel Husin Yusuf. Radio ini mulai bersiaran sejak terjadinya Agresi Belanda I sampai dengan Konferensi Meja Bundar berakhir dan tentara pendudukan Belanda ditarik dari Indonesia.

Potensi

Pendidikan

Kabupaten Aceh Tengah memiliki sebuah universitas yang bernama Universitas Gajah Putih.

Pariwisata, adat, dan budaya

Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah Danau Laut Tawar, Pantan Terong (atraksi pemandangan), Taman Buru Linge Isak (berburu), Gua Loyang Koro, Loyang Pukes, Loyang Datu, Burni Klieten (hiking), Gayo Waterpark (wahana wisata keluarga) dan Krueng Peusangan (rafting).

Didong merupakan salah satu kesenian asli yang berasal dari daerah dataran tinggi ini. Sekelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran. Salah seorang ceh akan mendendangkan syair-syair dalam bahasa Gayo dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonis.

Pertanian dan perkebunan

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Aceh Tengah berprofesi sebagai petani dan pekebun. Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis kopi arabika terbaik di dunia. Komoditas penting selain kopi adalah padi, sayur dan tembakau. Kegiatan perkebunan kopi dan tembakau dilakukan dengan membuka wilayah hutan yang ada di wilayah ini.

Demografi

Sebagian besar penduduknya berasal dari suku Gayo (25%). Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya, seperti Suku Aceh (40%%) dan Suku Jawa (30%). 99 persen masyarakat Aceh Tengah beragama Islam. Masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan proklamasi Indonesia yaitu pacu kuda tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun. Selain itu, joki juga tidak menggunakan sadel.

Pada umumnya, orang Gayo, dikenal dari sifat mereka yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut Islam yang kuat. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau, sehingga ada yang mengatakan jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu sedang berada di Gayo.

Pemerintahan

Bupati

  1. Abdul Wahab (1945-1949) dan (1958-1964)
  2. Zaini Bakri (1949-1952)
  3. M. Husin (1952-1953)
  4. Mude Sedang (1953-1955)
  5. M. Sahim Hasimi (1955-1958)
  6. M. Saleh Aman Sari (1964-1966)
  7. M. Isa Amin (1966-1969)
  8. Nyak Abas (1969-1970)
  9. Nurdin Sufi (1970-1975)
  10. M. Beni Banta Cut, BA (1975-1985)
  11. M. Jamil (1985-1990)
  12. Drs. Zainuddin Mard (1990-1991)
  13. Drs. T.M. Yoesoef Zainoel (1991-1992)
  14. Drs. Buchari Isaq (1982-1998)
  15. Drs. Mustafa M. Tamy, MM (1998-2004)
  16. Ir. H. Nasaruddin, MM (2004-2006)
  17. Drs. H. Syahbuddin. BP (2006-2007)
  18. Ir. Nasaruddin, MM (2007-.....)

Sekretaris Kabupaten

  1. H. Darul Aman (1946-1955)
  2. M. Yacub Daud, BA (1955-1961)
  3. H. Mohd. Rizal, SH (1957-1961)
  4. Drs. H. Mahmud Ibrahim (1961-1985)
  5. Drs. M. Syarif (1985-1991)
  6. Drs. Buchari Isaq (1991-1992)
  7. Fauzi Abdullah, SE (1992-1994)
  8. Armia, SE (1994-1999)
  9. Drs. Ibnu Hadjar Laut Tawar (1999-2002)
  10. Ir. H. Nasaruddin (2002-2005)
  11. Muhammad Ibrahim, SE (2005-2009)
  12. Drs. Khauirul Asmara (2009-.....)

Referensi

Sumber

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  2. ^ "BPS Sensus Penduduk 2010". 
  3. ^ "Data Kode Pos Aceh Tengah".

Pranala luar

Lihat pula



Kabupaten Aceh Tengah, Aceh
 
Kecamatan
Atu Lintang • Bebesen • Bies • Bintang • Celala • Jagong Jeget • Kebayakan • Ketol • Kute Panang • Laut Tawar • Linge • Pegasing • Rusip Antara • Silih Nara
Lambang Kabupaten Aceh Tengah
 
Kabupaten
Aceh Barat  • Aceh Barat Daya  • Aceh Besar  • Aceh Jaya  • Aceh Selatan  • Aceh Singkil  • Aceh Tamiang  • Aceh Tengah  • Aceh Tenggara  • Aceh Timur  • Aceh Utara  • Bener Meriah  • Bireuen  • Gayo Lues  • Nagan Raya  • Pidie  • Pidie Jaya  • Simeulue
Lambang Provinsi Aceh
 
Kota
 


Sumber :
wiki.pahlawan.web.id, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.